Apple Gaet Tencent dan ByteDance, Upaya Bawa Fitur AI ke China?

Apple sedang menjajaki kerja sama dengan Tencent dan ByteDance untuk menghadirkan fitur AI di China. Kolaborasi ini bertujuan mengatasi absennya fitur AI Apple di pasar smartphone terbesar dunia.

oleh Yuslianson diperbarui 20 Des 2024, 11:00 WIB
Apple Perkenalkan Fitur AI Image Playground (Dok: Apple)

Liputan6.com, Jakarta - Apple dikabarkan tengah menjajaki kerja sama dengan Tencent dan pemilik TikTok, ByteDance, untuk membawa fitur kecerdasan buatan (AI) ke pasar pengguna iPhone di China.

Mengutip GSM Arena, Jumat (20/12/2024), saat ini proses negosiasi Apple, ByteDance, dan Tencent masih dalam tahap awal. Karena itu, hasil pembicaraan ketiga raksasa teknologi tersebut masih belum dapat dipastikan.

Apple sebelumnya telah meluncurkan giur AI berbasis ChatGPT melalui pembaruan iOS 18. Sayangnya, fitur tersebut masih belum tersedia untuk pengguna iPhone di China karena batasan regulasi dan teknis.

Upaya Apple Menembus Pasar China?

Sebelum mendekati Tencent dan pemilik TikTok tersebut, Apple sempat menjalin pembicaraan mendam dengan Baidu, raksasa teknologi asal China yang memiliki layanan AI sendiri.

Namun, rencana kolaborasi dengan Baidu ini harus berhenti di tengah jalan dan berakhir tanpa kesepakatan dari kedua perusahaan tersebut.

Penyebabnya diduga terkait perdebatan teknis dan isu privasi data pengguna iPhone, yang disebut-sebut mungkin digunakan untuk melatih model AI.

Tidak hadirnya seluruh fitur Apple Intelligence di perangkat iPhone untuk pengguna China ternyata berdampak besar terhadap Apple, mengingat Negeri Tirai Bambu tersebut adalah pasar ponsel terbesar di dunia.

Karena absennya fitur AI ini, Apple pun disebut-sebut kalah bersaing dengan merek ponsel lokal yang menawarkan teknologi AI lebih baik dan ramah regulasi.

 


Tantangan dan Prospek Apple di China

Kehadiran Apple Intelligence yang kini hadir di iOS 18.1. (Dok: Apple Newsroom)
Apple

Kerja sama Apple dengan Tencent dan ByteDance ini berpotensi menjadi solusi bagi perusahaan bentukan Steve Jobs itu agar tetap relevan di pasar China.

Tencent sendiri dikenal sebagai perusahaan pengembang ekosistem aplikasi besar, sementara ByteDance adalah pemilik TikTok, aplikasi dengan basis pengguna besar di dunia.

Jika negosiasi ketiga perusahaan ini terwujud, Apple bisa mendapatkan keuntungan besar dengan menghadirkan Apple Intelligence sesuai dengan regulasi lokal.

Lalu bagaimana bisa pembicaraan ini gagal? Apple akan menghadapi tantangan besar mempertahankan panda pasarnya di China.


Video Menyesatkan di TikTok Klaim Siapa pun Bisa Curi Kartu Kredit Pakai AirDrop

Ilustrasi: Airdrop Apple (Liputan6.com/ Agustin Setyo Wardani)

Di sisi lain, sebuah video konspirasi tentang iPhone beredar di TikTok. Kali ini, sang konten creator TikTok memperingatkan pengguna bahwa AirDrop bisa digunakan untuk memberi siapa pun akses tak terbatas ke semua file dan data yang tersimpan di iPhone pengguna, termasuk yang disimpan di Apple Wallet.

Tidak jelas dari mana sumber rumor tersebut, namun konten kreator TikTok @vanessaromito13 mengarahkan pengguna untuk menuju ke pengaturan untuk menonaktifkan berbagi AirDrop.

Mengutip Apple Insider, Rabu (18/12/2024), dalam video tersebut, sang konten kreator memberikan petunjuk kepada pengguna untuk menonaktifkan "pencarian dengan iPhone lainnya," padahal fitur tersebut sebenarnya bukan fitur yang ada.

Kemungkinan sebenarnya @vanessaromito13 mmengarahkan pengguna untuk menonaktifkan "Bringing Devices Together" atau kemampuan AirDrop untuk menerima AirDrop dari siapa pun. Ini merupakan fitur yang diaktifkan dan nonaktifkan setelah 10 menit.


Bagaimana Faktanya?

Cek Daftar iPhone yang Kebagian iOS 18, Punya Kamu Termasuk? (Doc: Apple)

Sementara itu, video lain yang ditemukan oleh Daily Dot yakni milik @the_journey76 mengklaim, pelaku kejahatan bisa mem-by pass pengguna dari satu iPhone ke iPhone lain menggunakan pengaturan AirDrop dan mereka bisa mendapatkan semua kartu di Wallet si pengguna.

Untuk itu, sang konten kreator mengarahkan pengguna untuk menonaktifkan AirDrop sepenuhnya sebagai Tindakan pencegahan.

Kedua video itu menyalahkan update terkini iOS 18.1 yang dirilis pada Oktober lalu. Meski begitu, komentar dari video ini dipenuhi para pencela dan pembela Apple.

Asal tahu saja, rumor semacam ini menyebar dengan cepat di media sosial dan seringkali berubah serta menjadi rumor-rumor baru lainnya.

Faktanya, dikutip dari Apple Insider, AirDrop tidak dapat dipakai untuk mentransfer informasi kartu kredit dan kartu debit dari satu pengguna ke pengguna lain, melalui iPhone.

Hal tersebut tentunya dianggap tidak akan menjadi fitur yang berguna buat mereka.

Alih-alih memakai WhatsApp, jika pengguna memberikan informasi kartu mereka kepada pengguna lain yang dipercaya, hal ini bisa dilakukan melalui fitur pembayaran bawaan Apple, seperti Apple Pay melalui iMessage dan lainnya.

Banner Infografis 4 Rekomendasi Chatbot AI Terbaik. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya