Bola.com, Jakarta Perjalanan Timnas Indonesia menuju Piala Dunia 2026 masih penuh tantangan. Tim Merah-Putih saat ini berjuang keras di ronde ketiga Kualifikasi Zona Asia.
Untuk sementara, posisi Timnas Indonesia berada di peringkat ketiga dalam Grup C dengan perolehan enam poin dari enam pertandingan. Mereka hanya terpaut satu poin dari Australia yang menempati posisi kedua, posisi yang menjamin lolos otomatis.
Advertisement
Masih ada empat pertandingan tersisa yang harus dihadapi pada bulan Maret dan Juni 2025. Tim asuhan Shin Tae-yong akan berhadapan dengan Australia pada 20 Maret 2025, dan kemudian menjamu Bahrain di Jakarta lima hari setelahnya.
Selanjutnya, pada 5 Juni 2025, Timnas Indonesia akan menghadapi China di kandang sendiri, dan lima hari kemudian mereka akan bertandang ke markas Jepang untuk pertandingan terakhir. Secara matematis, peluang Indonesia untuk bersaing dan melaju lebih jauh masih terbuka di empat pertandingan yang tersisa.
Jika tidak berhasil lolos otomatis, Timnas Indonesia masih memiliki kesempatan melalui ronde keempat.
Jangan Biarkan Longgar!
Yusuf Ekodono, yang pernah menjadi striker Timnas Indonesia pada era 1990-an, mengungkapkan bahwa kesempatan bagi Maarten Paes dan rekan-rekannya masih sangat besar. Ia berharap agar Timnas Indonesia dapat meraih hasil terbaik di semua pertandingan yang tersisa, dengan target minimal tidak mengalami kekalahan saat bermain di luar kandang, serta memastikan kemenangan saat bermain di kandang sendiri.
"Timnas Indonesia tinggal lawan Bahrain dan China di kandang, maksimalkan main di kandang bisa poin penuh semua," ujarnya di kanal Youtube Bicara Bola by Akmal. Menurutnya, dengan memanfaatkan pertandingan di kandang, Timnas Indonesia memiliki peluang besar untuk mendapatkan poin penuh, yang sangat penting dalam upaya mereka untuk lolos ke babak berikutnya.
"Mau skor 1-0 yang penting menang. Kemudian bisa menahan Australia dan Jepang akan sangat bagus," lanjut pemain legendaris Persebaya Surabaya. Ia menekankan bahwa meskipun kemenangan tipis seperti 1-0 sudah cukup, yang terpenting adalah meraih kemenangan. Jika Timnas Indonesia mampu menahan imbang tim-tim kuat seperti Australia dan Jepang, itu akan menjadi pencapaian yang sangat baik.
"Peluang hitung-hitungan nilai masih ada untuk finis runner-up. Kuncinya ya itu, menang dua laga kandang, dan mencuri poin dua laga tandang tersisa," tegasnya. Dengan strategi yang tepat, Yusuf percaya bahwa Timnas Indonesia masih memiliki peluang untuk mencapai posisi runner-up, asalkan mereka bisa memenangkan dua pertandingan kandang dan mendapatkan poin dari dua laga tandang yang tersisa.
Advertisement
Terus Maju Berkembang
Yusuf Ekodono merupakan salah satu pemain yang pernah membela Timnas Indonesia pada awal tahun 1990-an dan berhasil meraih medali emas di ajang SEA Games 1991 yang digelar di Manila, Filipina. Ia menyatakan bahwa perkembangan Timnas Indonesia saat ini sudah sangat maju dibandingkan dengan masa lalu.
Selama lebih dari empat tahun di bawah kepemimpinan Shin Tae-yong, Timnas Indonesia menunjukkan peningkatan yang signifikan. Hal ini tidak lepas dari dukungan penuh yang diberikan oleh pemerintah serta PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir.
"Perkembangan Timnas Indonesia sekarang cukup bagus karena ada perhatian dari pemerintah, manajerial dan pendanaan yang bagus. Zaman saya dulu ada perhatian, tapi tidak seperti yang sekarang ini," demikian ungkap Yusuf Ekodono.
"Saya tidak tahu juga pelatihan STY, tapi dengar-dengar sangat disiplin latihan, pola makan, sangat disiplin. Sementara saat zaman saya dulu Anatoli Polosin latihannya lumayan keras banyak pemain mengeluh, soal makan tidak ada batasan, istirahat harus diatur sendiri oleh pemain," tambahnya.
Yusuf juga mengingat masa ketika beberapa pemain memutuskan untuk mundur karena tidak mampu mengikuti intensitas latihan yang diberikan, di mana pada masa itu yang terpenting adalah latihan keras.
Kemampuan Pelatih Dalam Negeri
Yusuf Ekodono sebelumnya mengungkapkan bahwa para pemain lokal memiliki potensi yang tidak kalah dengan pemain asing atau keturunan dalam upaya menembus Timnas Indonesia. Menurutnya, kemampuan para pemain lokal ini cukup bersaing dan dapat diandalkan untuk memperkuat tim nasional.
Dia juga menyoroti bahwa pelatih-pelatih lokal di Indonesia mengalami tekanan akibat banyaknya pelatih asing yang bekerja di kompetisi domestik. Bahkan, Timnas Indonesia saat ini dilatih oleh pelatih dari luar negeri, yang membuat persaingan semakin ketat bagi pelatih lokal.
"Pelatih-pelatih lokal banyak yang potensial, ada Indra Sjafri, Aji Santoso, Rahmad Darmawan. Asal pengurus memberi support materi pemain naturalisasi, pelatih lokal juga bisa biar, karena sepak bola itu selain taktik adalah materi skuad," tegas pria 57 tahun memungkasi.
Baca Juga
Advertisement