Sikap Sejumlah Kader PDIP soal Ada Pihak yang Ingin Ganggu Internal Partai

PDI Perjuangan (PDIP) tengah diterpa isu soal adanya upaya pihak luar menganggu internal partai jelang kongres diadakan pada tahun depan.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 20 Des 2024, 11:15 WIB
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri didampingi Sekretaris Jenderal DPP Partai, Hasto Kristiyanto menghadiri proses pendalaman kepribadian melalui psikotes yang dilakukan terhadap seluruh anggota Fraksi PDIP DPR RI. (Foto: Dokumentasi PDIP).

Liputan6.com, Jakarta PDI Perjuangan (PDIP) tengah diterpa isu soal adanya upaya pihak luar menganggu internal partai jelang kongres diadakan pada tahun depan.

Bahkan, salah satu isu menyebut ingin menjatuhkan kepemimpinan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.

Sejumlah kader partai berlambang banteng ini pun menyatakan siap melawan pihak yang mencoba mengganggu PDIP.

Sikap itu ditunjukkan dengan pemutaran video dari beberapa kader di sejumlah daerah pada saat konferensi pers yang digelar di kantor DPP PDIP, Jalan Diponogoro, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (19/12/2024) malam.

Adapun, sikap tersebut disuarakan oleh Ketua DPC PDIP Kota Tangerang Selatan, Wanto Sugito bersama pengurus Partai yang menyatakan secara tegas akan satu barisan di bawah komando Megawati selaku Ketua Umum.

"Dan siap melaksanakan Kongres PDI Perjuangan di bawah komando Ketua Umum PDI Perjuangan, Ibu Hj Megawati Soekarnoputri. Megawati Soekarnoputri harga mati, ibu Megawati Soekarnoputri harga mati. Merdeka," kata Wanto Sugito bersama pengurus DPC PDIP Kota Tangerang Selatan, dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (20/12/2024).

Sikap yang sama juga disuarakan oleh kader PDIP dari Provinsi Maluku. Mereka secara tegas menyatakan akan siap membela partai dan Ketua Umum bersama seluruh keluarganya.

Mereka juga mengatakan bahwa jika ada yang mencoba merongrong, maka kader PDIP Provinsi Maluku siap menghadapi pihak-pihak tersebut.Hal senada juga disuarakan oleh kader PDIP dari Kabupaten Maluku Tenggara.

 


Kader PDIP di Nabire

Dalam video yang diputar, mereka secara tegas menolak segala bentuk intimidasi dan rongrongan yang mengarah ke partainya.

"Dan (kami) siap mempertahankan jiwa raga demi menjaga Ketua Umum PDI Perjuangan, dengan hormat saya sebut Ibu Megawati Soekarnoputri bersama keluarga dan singkirkan antek Jokowi dan keluarganya dari PDI Perjuangan," tegas perwakilan Kader PDIP Maluku Tenggara.

Bahkan, kader PDIP Kabupaten Nabire memberikan pesan tegas dengan melakukan tandatangan dengan darah atas upaya-upaya yang dilakukan pihak luar yang coba menganggu partainya.

"Hari ini kami menyatakan sikap dan sekarang kami tandatangan berdarah. Siapapun yang mengganggu, mengobok-obok, mama kami, ibu Megawati Soekarnoputri, maka berhadapan dengan kami semua sebagai kader PDI Perjuangan. Kami siap melawan siapapun yang menganggu mama kami Megawati Soekarnoputri. Merdeka," tuturnya.


Ketua DPP PDIP Ungkap Sosok yang Coba Obok-obok Kongres

Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tidak menepis adanya upaya-upaya dari Presiden ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) mengobok-obok kongres melalui suksesi sekretaris jenderal untuk menggantikan Hasto Kristiyanto.

Hal ini disampaikan Ketua DPP PDIP Deddy Sitorus menanggapi isu Jokowi yang mengacak-acak PDIP lewat pergantian sekjen PDIP di kongres.

"Saya rasa kita tidak berbeda pendapat. Jadi, indikasi yang anda sampaikan itu kami tidak akan membantah," kata Deddy dalam konferensi pers di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis (19/12/2024).

Deddy meminta wartawan untuk memeriksa isu tersebut secara mendalam. Namun, lanjut Deddy, di internal PDIP isu itu sudah berkembang luas dan sengaja diembuskan oleh berbagai pihak.

"Tetapi kami tidak akan menyebut nama di sini, karena nama itu tidak layak lagi disebut, kalau menurut kami," jelas Deddy.

Deddy kemudian mencontohkan upaya mengganggu PDIP. Salah satunya lewat spanduk-spanduk yang menyerang kehormatan dan kewibawaan partai seperti mempertanyakan legalitas dari DPP PDIP.

"Kami melihat, mengamati, ada upaya sistematis untuk menyerang PDI Perjuangan," ujar Deddy.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya