Liputan6.com, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto meminta agar proyek jalan tol baru yang belum memulai konstruksi dihentikan sementara. Keputusan ini diambil sebagai langkah strategis untuk mengoptimalkan pembangunan infrastruktur jalan tol hingga tahun 2040.
Beberapa proyek yang masih dalam tahap kajian, seperti tol Puncak dan tol dari Kulonprogo ke Cilacap, termasuk dalam kebijakan ini.
Advertisement
Menurut Anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Sony Sulaksono Wibowo, permintaan penghentian ini bertujuan untuk memastikan pembangunan jalan tol dilakukan secara strategis dan tidak berlebihan.
“Kami memahami arahan dari Presiden untuk menunda proyek-proyek baru yang masih dalam tahap kajian. Hal ini penting agar sumber daya yang ada dapat digunakan secara lebih efisien dan fokus pada proyek yang benar-benar mendesak,” ujar Sony, dikutip Jumat (20/12/2024).
Sony juga menjelaskan bahwa beberapa proyek yang sudah berjalan, seperti tol Solo-Jogja hingga Kulonprogo, tetap akan dilanjutkan. Namun, untuk proyek baru seperti tol Puncak, pelaksanaannya akan bergantung pada hasil kajian dan minat dari pihak investor.
“Jika ada investor yang siap dan kajian kelayakan telah selesai, tentu proyek dapat dilanjutkan. Namun, untuk sementara, kami menahan usulan baru hingga ada kejelasan lebih lanjut,” tambah Sony.
BPJT mengungkapkan bahwa penghentian sementara ini sejalan dengan rencana besar jaringan jalan tol hingga tahun 2040. Dalam rencana tersebut, pemerintah memetakan kebutuhan jaringan jalan tol yang akan dibangun untuk mendukung konektivitas nasional.
“Kami memiliki target hingga tahun 2040 untuk menyelesaikan 3.000 km jalan tol operasional. Penundaan ini adalah bagian dari strategi untuk memastikan setiap proyek yang dikerjakan benar-benar mendukung rencana besar tersebut,” jelas Sony.
Proyek-Proyek Prioritas Tetap Berjalan
Proyek jalan tol yang sedang dalam konstruksi seperti Getaci (Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap) dan proyek-proyek yang sudah dalam tahap lelang tetap berjalan sesuai rencana. Namun, usulan-usulan baru seperti tol Kulonprogo-Cilacap dan beberapa tol di Sumatra akan ditahan hingga waktu yang tepat.
Sony mengakui bahwa menunda proyek baru bukanlah langkah mudah, terutama bagi proyek-proyek yang dianggap mendesak oleh masyarakat. Namun, pemerintah berkomitmen untuk tetap mengutamakan efisiensi dan memprioritaskan kebutuhan infrastruktur yang sudah berjalan.
“Kami juga terus berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk operator jalan tol dan investor, untuk memastikan bahwa penundaan ini tidak mengganggu pelayanan publik maupun investasi yang sudah ada,” pungkas Sony.
Kebijakan ini diharapkan dapat memberikan waktu bagi pemerintah untuk mengevaluasi kebutuhan jalan tol secara menyeluruh dan memastikan bahwa proyek-proyek yang dijalankan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat dan perekonomian nasional.
Advertisement