Pemerintah Sahkan Kepengurusan PMI Pimpinan Jusuf Kalla

Dengan pengakuan dari pemerintah tersebut, Jusuf Kalla menganggap persoalan PMI telah selesai. Kongres PMI sempat diwarnai polemik dualisme kepengurusan.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 20 Des 2024, 13:13 WIB
Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI), Jusuf Kalla alias JK mengaku telah melaporkan Agung Laksono ke polisi. Laporan dilakukan lantaran Agung diduga mendirikan PMI tandingan. (Liputan6.com/Hisyam Adyatama)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Hukum Republik Indonesia (Kemenkum RI) mengesahkan kepengurusan Palang Merah Indonesia (PMI) masa bakti 2024-2029 di bawah kepemimpinan Jusuf Kalla (JK). Hal tersebut disampaikan Menteri Hukum  Supratman Andi Agtas di Kantor Kementerian Hukum, Jakarta, Jumat (20/12/2024).

"Setelah melakukan kajian, pemerintah melalui Kemenkum memberi pengakuan atas Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga sekaligus mengakui kepengurusan PMI hasil Munas XXII PMI tahun 2024 di bawah kepemimpinan Bapak HM Jusuf Kalla," kata Andi Agtas dalam keterangan persnya, Jumat.

Setelah penyerahan surat pengesahan tersebut, JK langsung menyampaikan terima kasih kepada pemerintah. "Kami dari pengurus pusat PMI menyampaikan terima kasih atas pengakuan, baik AD/ART maupun kepenguruaan yang diketuai oleh saya bersama pengurus lainnya," ujar JK.

Dengan pengakuan tersebut, Wakil Presiden RI ke 10 dan 12 ini menganggap persoalan PMI telah selesai. "Soal isu-isu tentang adanya pengurus baru itu  sudah dijelaskan oleh pemerintah yang sah," tegasnya lagi.

"Dan setelah diakui dan telah dijelaskan oleh pemerintah maka saya rasa persoalannya telah selesai," ujar JK menambahkan.

 


Sempat Diwarnai Polemik Munas Tandingan

Sidang Pleno Kedua Musyawarah Nasional (Munas) ke-22 Palang Merah Indonesia (PMI) tahun 2024, Minggu malam (8/12/2024). Sidang memutuskan menerima laporan pertanggungjawaban Ketua Umum PMI Jusuf Kalla. (Foto: dokumentasi PMI)

Ia sekali lagi menjelaskan prinsip organisasi yang dimiliki oleh Federasi Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional. JK menegaskan, bahwa hanya boleh ada satu Palang Merah atau Bulan Sabit Merah di suatu negara.

"Sehingga tentunya teman-teman yang ada di pihak lain, bisa jadikan organisasinya itu sebagai organisasi sosial, tapi tidak dengan atas nama PMI," kata JK lagi.

Seperti diketahui, jelang Munas ke XXII PMI, terjadi polemik soal kepengurusan PMI. Selain Jusuf Kalla, nama Agung Laksono sempat mendeklarasikan kepengurusan PMI hasil Munas Tandingan.   

Infografis Kisruh Dualisme Kepemimpinan di PMI, Jusuf Kalla Vs Agung Laksono. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya