Liputan6.com, Jakarta Mempersiapkan dana darurat merupakan salah satu aspek penting dalam perencanaan keuangan. Namun, banyak anak muda yang masih belum mengetahui jumlah ideal yang perlu disiapkan untuk dana darurat.
Perencana Keuangan, Andy Nugroho, menjelaskan bahwa idealnya dana darurat untuk seseorang yang masih single atau belum berkeluarga adalah tiga kali lipat dari penghasilan bulanan. Sementara itu, bagi yang sudah menikah, jumlahnya meningkat menjadi lima kali lipat dari penghasilan bulanan.
Advertisement
“Contoh, seseorang dengan penghasilan bulanan sebesar 5 juta rupiah sebaiknya memiliki dana darurat sebesar 5 juta x 3 bulan = 15 juta rupiah,” ujar Andy kepada Liputan6.com, Jumat (20/12/2024).
Andy menambahkan bahwa jika terjadi risiko seperti kehilangan pekerjaan atau hal lain yang mengakibatkan seseorang tidak mendapatkan penghasilan, dana darurat ini dapat memberikan waktu hingga tiga bulan untuk melanjutkan hidup sambil mencari sumber pendapatan baru.
Sumber Dana Darurat
Terkait sumber dana darurat, Andy merekomendasikan untuk menyisihkan setidaknya 10 persen dari penghasilan bulanan secara rutin. Selain itu, bonus dari tempat kerja juga bisa dialokasikan sebagian untuk dana darurat.
“Jika menerima bonus, sisihkan paling tidak 10 persen hingga 20 persen dari bonus tersebut sebagai tambahan dana darurat,” jelasnya.
Penempatan Dana Darurat
Menurut Andy, dana darurat sebaiknya dialokasikan dalam bentuk tabungan atau investasi yang mudah diakses dan dicairkan sewaktu-waktu, mengingat sifatnya yang digunakan dalam kondisi mendesak. Penempatan dana juga bisa dibagi ke beberapa instrumen investasi untuk mempercepat pertumbuhannya dan mengurangi risiko.
“Contoh instrumen investasi untuk dana darurat adalah tabungan, deposito, logam mulia, reksadana berbasis pasar uang, atau reksadana pendapatan tetap,” pungkas Andy.
Dengan mengetahui jumlah ideal dan cara menyiapkan dana darurat, setiap individu dapat lebih siap menghadapi situasi tak terduga tanpa harus mengorbankan stabilitas keuangan mereka.
Pentingnya Punya Dana Darurat
Dalam merencanakan keuangan, sering kali muncul istilah dana darurat. Melansir Investopedia, istilah dana darurat mengacu pada uang yang disimpan yang dapat digunakan seseorang saat mengalami kesulitan keuangan.
Tujuan dari dana darurat adalah untuk meningkatkan keamanan finansial dengan menciptakan jaring pengaman yang dapat digunakan untuk memenuhi pengeluaran tidak terduga, seperti biaya pengobatan atau perbaikan rumah besar-besaran.
Lantas, seberapa penting mempersiapkan dana darurat? Perencana Keuangan Andy Nugroho menjelaskan bahwa dana darurat sangat penting untuk disiapkan sejak dini.
Menurut Andy, dana darurat diperlukan untuk kondisi darurat, yaitu ketika terjadi hal-hal yang tidak terduga dan menyebabkan kita perlu mengeluarkan dana lebih dari yang sudah direncanakan.
“Contohnya adalah genteng rumah yang tiba-tiba bocor, motor atau mobil yang tiba-tiba rusak dan perlu servis, orang tua yang mendadak sakit dan butuh perawatan kesehatan, dan lain-lain,” kata Andy kepada Liputan6.com, Jumat (20/12/2024).
Advertisement
Cara Siapkan Dana Darurat
Andy menjelaskan cara menyiapkan dana darurat adalah dengan menghitung terlebih dahulu kebutuhan dana darurat kita. Caranya, jika masih lajang, maka penghasilan bulanan dikalikan 3 bulan.
Sementara itu, bila sudah menikah, penghasilan bulanan tersebut dikalikan 5 bulan. Contoh, seseorang dengan penghasilan bulanan sebesar 5 juta rupiah, idealnya memiliki dana darurat sebesar:
5 juta × 3 bulan = 15 juta rupiah.
“Jadi, seandainya terjadi suatu risiko, seperti terkena PHK atau hal-hal lain yang menyebabkan ia tidak dapat memperoleh penghasilan lagi, maka paling tidak ia punya waktu 3 bulan untuk melanjutkan hidup sambil berusaha mendapatkan penghasilan baru,” jelasnya.