Liputan6.com, Jakarta - Ketua Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell menegaskan bank sentral AS tidak akan menjajaki penyimpanan cadangan aset dalam bentuk Bitcoin (BTC).Powell menepis kemungkinan penyimpanan cadangan Bitcoin karena adanya kendala hukum.
"Kami tidak diizinkan memiliki Bitcoin. Undang-Undang Federal Reserve mengatakan apa yang dapat kami miliki, dan kami tidak menginginkan perubahan hukum. Itulah hal yang perlu dipertimbangkan Kongres, tetapi kami tidak menginginkan perubahan hukum di The Fed,” ujar Powell dalam konferensi suku bunga The Fed, dikutip dari News.bitcoin.com,Minggu (22/12/2024).
Advertisement
Komentar Powell sejalan dengan nadanya yang selalu berhati-hati mengenai kripto. Dalam pernyataan sebelumnya, ia menyebut BTC sebagai aset spekulatif, yang tidak memiliki stabilitas untuk berfungsi sebagai mata uang yang sah.
Pada 2021, Powell mengkritik volatilitas kripto, yang menimbulkan risiko bagi investor dan sistem keuangan. Ia juga membedakan antara mata uang kripto seperti Bitcoin dan mata uang digital bank sentral (CBDC), dengan menyoroti yang terakhir sebagai inovasi yang lebih aman dan lebih terkendali.
Undang-Undang Federal Reserve membatasi kepemilikan bank sentral pada obligasi pemerintah AS dan aset lain yang sangat aman.
Meskipun The Fed telah memperluas pembelian asetnya selama krisis ekonomi, termasuk krisis keuangan 2008, mata uang kripto tetap berada di luar lingkupnya.
Sementara itu, upaya legislatif seperti Undang-Undang Bitcoin Senator Cynthia Lummis telah berupaya untuk mengintegrasikan Bitcoin ke dalam sistem keuangan AS.
Di sisi lain, proposal ini menghadapi penolakan dari anggota parlemen yang khawatir tentang kurangnya regulasi dan potensi penyalahgunaan kripto.
Pernyataan Powell juga bertolak belakang dengan rencana Presiden terpilih AS Donald Trump mendirikan cadangan Bitcoin nasional, yang bertujuan untuk memposisikan AS sebagai pemimpin global dalam industri kripto.
Texas Luncurkan RUU untuk Jadikan Bitcoin Cadangan Strategis
Sebelumnya, Texas meluncurkan RUU baru untuk membuat cadangan bitcoin strategis di negara bagian Lone Star untuk melawan inflasi dan volatilitas ekonomi.
Program ini akan memungkinkan Texas untuk mengumpulkan mata uang kripto di kas negara dengan menerima sumbangan, pajak, atau biaya dalam bentuk bitcoin, yang harus tetap tidak tersentuh selama minimal lima tahun sebelum dapat dijual atau dipindahkan.
Presiden Texas Blockchain Council, Lee Bratcher mengatakan tidak ada dana pembayar pajak yang akan digunakan untuk membeli bitcoin guna memaksimalkan peluang pengesahan RUU tersebut.
“Bitcoin akan berasal dari sumbangan warga Texas, perusahaan yang berbasis di AS, dan sumber daya negara bagian lainnya, kata Bratcher, dikutip dari Yahoo Finance, Rabu (18/12/2024).
Namun, rekam jejak Texas dalam menyetujui undang-undang blockchain dan bitcoin sebagian besar positif. Dalam beberapa tahun terakhir, negara bagian tersebut menyetujui RUU yang mengizinkan perusahaan Texas untuk menggunakan teknologi blockchain, dan pada 2021.
Negara bagian Lone Star tersebut juga menyetujui RUU mata uang virtual yang menetapkan status hukum mata uang virtual dan memberikan hak kepada pemegangnya.
Texas juga dikabarkan ingin menjadi pusat keuangan global, dan untuk tujuan ini, sebelumnya telah membuat keputusan untuk meluncurkan Bursa Efek Texas, yang akan dibuka tahun depan di Dallas.
Advertisement
Florida Berpotensi Ciptakan Cadangan Bitcoin Strategis
Sebelumnya, Florida memposisikan dirinya sebagai pemimpin dalam adopsi Bitcoin, dengan dorongan untuk menciptakan cadangan Bitcoin strategis.
Dilansir dari Yahoo Finance, Jumat (6/12/2024), presiden Asosiasi Bisnis Blockchain Florida (FBBA), Samuel Armes, yakin Florida memiliki peluang yang sangat bagus untuk menciptakan cadangan Bitcoin strategis selama sesi legislatif mendatang, yang dimulai pada kuartal pertama 2025.
Landasan untuk inisiatif ini bertumpu pada investasi Florida yang ada dalam Bitcoin dan aset terkait kripto yang dilakukan melalui dana pensiunnya senilai USD 185,7 miliar yang merupakan dana pensiun terbesar keempat di Amerika Serikat.
Armes menyarankan untuk mengalokasikan hanya satu persen dari dana pensiun Florida senilai USD 185,7 miliar yang akan berjumlah USD 1,85 miliar. Armes juga mengusulkan untuk memanfaatkan surplus anggaran Florida senilai USD 116,5 miliar untuk berinvestasi dalam Bitcoin.
Florida memiliki investasi terkait kripto senilai USD 800 juta, jumlah yang dapat bertambah, menurut Jimmy Patronis, Kepala Keuangan negara bagian tersebut.
Kepemimpinan Pro-Bitcoin di Florida
Kepemimpinan politik negara bagian tersebut telah memicu optimisme untuk rencana ambisius ini. Ketua DPR Florida Danny Perez dan Ketua Senat Ben Albritton, keduanya berperan penting dalam meloloskan undang-undang anti mata uang digital bank sentral (CBDC), adalah pendukung Bitcoin.
Sementara itu, Gubernur Ron DeSantis, salah satu gubernur yang paling pro-Bitcoin di AS, telah mendukung undang-undang yang mendorong inovasi kripto.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement