Liputan6.com, Palembang - Informasi tentang orangtua Lady Aurellia Pramesty kian terbongkar, setelah viralnya kasus penganiayaan dokter koas Unsri (Universitas Sriwijaya) Muhammad Lutfi yang dilakukan oleh supir ibunya Lady.
Lady Aurellia Pramesty merupakan anak tunggal dari pasangan Dedy Mardansyah dan Sri Meilani (sebelumnya ditulis Sri Meilani), yang tinggal di kawasan Kambang Iwak Palembang Sumatera Selatan (Sumsel).
Dedy Mardansyah sendiri tercatat sebagai Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) di Kalimantan Barat (Kalbar). Sedangkan ibu Lady yakni Sri Meilina adalah seorang pebisnis di Sumsel.
Baca Juga
Advertisement
Sri Meilina atau akrab disapa Lina Dedy, menjadi pemicu penganiayaan yang dilakukan Fadillah alias Datuk (37) ke korban. Pertemuan antara Lina Dedy dan dokter koas Unsri Lutfi tersebut, karena ingin protes terhadap jadwal piket anaknya yang ditetapkan di malam tahun baru 2024.
Di dunia fashion, Lina Dedy sendiri terkenal sebagai pengusaha butik kain khas Sumsel, yang cukup tersohor di kalangan pebisnis Sumsel. Dia mempunya butik dengan label ‘Lady Tenun Klasik’ di kawasan Sekip Palembang, yang sudah dirintisnya sejak 2004 lalu, atau sekitar 10 tahun yang lalu.
Di tokonya, dia menyediakan berbagai jenis kain khas Sumsel, mulai dari songket, batik, jumputan, tajuk hingga kain blongsong. Bahkan, produknya sudah terjual hingga ke tingkat nasional.
Dari informasi yang diperoleh, ibu dokter koas Unsri Lady tersebut, sering berkolaborasi dengan Dekranasda di bawah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ogan Ilir, untuk mengangkat kain ciri khas Kabupaten Ogan Ilir Sumsel.
Bahkan banyak panggung fashion show yang menampilkan produk pakaian berbahan kain khas Sumsel miliknya, yang bekerjasama dengan Dekranasda Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel.
Di akun Instagram bisnisnya @ladystenun, tak ada lagi foto-foto kegiatan maupun produknya yang diposting. Namun dari hasil penelusuran di Instagram, masih ada beberapa postingan akun Instagram yang memposting even fashion show produk Lina Dedy.
Bahkan akun Instagram @palembangicon memajang foto Lina Dedy, dengan caption 'Palembang Fashion Week 2019 day 3 Lady’s Tenun Klasik by Lina Dedy, yang diposting pada pada 9 Maret 2019 lalu.
Postingan tersebut langsung banjir komentar dari warganet, karena hanya foto tersebut yang menampilkan wajah Lina Dedy dari penelusuran Instagram.
"Oh ini emaknya Lady," tulis akun Instagram @citadwi***, yang ditulis sekitar satu minggu lalu.
Simak Video Pilihan Ini:
Bisnis SPBU
Komentar tersebut langsung dibalas lagi dengan komentar dari akun Instagram @reni_abu***, yang mengajak untuk blacklist bisnis Lina Dedy.
"Black list pacak (bisa) bisnis bibik ini," tulisnya.
Selain bisnis butik, Lina Dedy juga mempunyai usaha di bidang perminyakan. Dia diduga sebagai pemilik Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Prabumulih Sumsel, tepatnya di depan Tugu Serangan Balas di Kecamatan Prabumulih Timur Sumsel.
Dari wawancara yang diterbitkan di Majalah Kebaya, Lina Dedy mengakui jika dirinya menjabat sebagai Direktur PT Assaari Romuzun. Perusahaannya tersebut, disahkan lewat akta notaris pada 2022.
Bahkan perusahaan yang bergerak di bidang bahan bakar minyak (BBM) tersebut, tercatat di situs Berita Negara Republik Indonesia dan data Ditjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengenai penyalur BBM untuk umum.
Advertisement
Tak Ada Intervensi
Namun perusahaannya pernah tercatat sebagai tergugat dalam Pengadilan hubungan Industrial (PHI), setelah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), pada 29 Maret 2017 lalu.
Meskipun orangtua Lady Aurellia Pramesty termasuk orang berada, tapi Direktur Direktorat Kriminal Umum (Ditkrimum) Polda Sumsel Kombes Pol Anraw Reksowidjojo berjanji tak akan ada yang bisa mengintervensi kasus penganiyaan yang menjerat supir bernama Fadillah alias Datuk.
Tersangka Fadillah alias Datuk ternyata sudah bekerja dengan Lina Dedy sejak 20 tahun lalu. Selain itu, Lady Aurellia sekeluarga juga banjir kritikan pedas dari warganet, sejak video penganiayaan ke dokter koas Unsri tersebut beredar di medsos.
“Tidak akan ada intervensi atas kasus ini. Siapa bapaknya, bukan hubungan kami,” ungkapnya.
Baca Juga
Kejanggalan Kasus Penganiayaan Dokter Koas Unsri di Palembang, Sopir Honorer BPJN hingga Dugaan Pelat Mobil Palsu
Hanya Diam Lihat Adik Ipar Meregang Nyawa, Tersangka Peracik Jamu Beracun di Palembang Kabur ke Lampung
Jamu Maut Renggut Nyawa Bocah 13 Tahun di Palembang, Jasadnya Ditemukan di Belakang Lemari