Samcro Hyosung Adilestari Tebar Dividen Interim Rp 7,6 Miliar, Catat Jadwalnya

PT Samcro Hyosung Adilestari Tbk (ACRO) akan tebar dividen interim mengacu pada data keuangan hingga September 2024.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 22 Des 2024, 06:00 WIB
PT Samcro Hyosung Adilestari Tbk (ACRO) mengumumkan rencana pembagian dividen tunai interim. Rencana aksi itu sesuai dengan keputusan Direksi yang telah disetujui Dewan Komisaris pada 20 Desember 2024. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Samcro Hyosung Adilestari Tbk (ACRO) mengumumkan rencana pembagian dividen tunai interim. Rencana aksi itu sesuai dengan keputusan Direksi yang telah disetujui Dewan Komisaris pada 20 Desember 2024.

Besaran dividen interim yang akan dibagikan adalah Rp 7,6 miliar. Pembagian dividen mengacu pada data keuangan perseroan periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2024.

Pada periode tersebut, perseroan membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 7,6 miliar. Bersamaan dengan itu, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya tercatat sebesar Rp 8,4 miliar dengan total ekuitas Rp 191,04 miliar.

Jadwal

Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (21/12/2024), berikut jadwal pembagian dividen tunai interim Samcro Hyosung Adilestari Tbk:

  • Tanggal Cum Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 6 Januari 2024
  • Tanggal Ex Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 7 Januari 2024
  • Tanggal Cum Dividen di Pasar Tunai: 8 Januari 2025
  • Tanggal Ex Dividen di Pasar Tunai: 9 Januari 2025
  • Tanggal Daftar Pemegang Saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai: 8 Januari 2025
  • Tanggal Pembayaran Dividen: 23 Januari 2025

PT Samcro Hyosung Adilestari Tbk (ACRO) adalah perusahaan yang bergerak dalam industri dan perdagangan produk perekat seperti hook dan loop (sering dikenal sebagai velcro), magic tape, dan webbing tape. Produk-produk ini digunakan dalam berbagai industri, termasuk pakaian, alat kesehatan, alat olahraga, alat tulis, dan otomotif. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1989 di Jakarta dan berkantor pusat di Tangerang, Banten.

Pada penutupan perdagangan Jumat, 20 Desember 2024, harga saham ACRO susut 7,95 persen ke posisi Rp 81 per saham. Harga saham ACRO dibuka naik tiga poin ke posisi Rp 91 per saham. Harga saham ACRO berada di level tertinggi Rp 99 dan terendah Rp 91 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.550 kali dengan volume perdagangan 377.527 saham. Nilai transaksi Rp 3,4 miliar.


Samcro Hyosung Catatkan Saham Perdana di BEI

Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, saham PT Samcro Hyosung Adilestari Tbk akan tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada  Kamis, 11 Januari 2024.

Samcro Hyosung Adilestari menjadi perusahaan tercatat ke-6 di Bursa pada tahun ini. Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa, saham perseroan bakal diperdagangkan dengan kode ACRO.

PT Samcro Hyosung Adilestari Tbk mencatatkan saham di papan pengembangan, dengan jumlah saham yang ditawarkan ke publik 693.828.000 saham. Harga penawaran saham yakni Rp 108 per saham.

Dengan demikian, perseroan meraup dana sebanyak Rp 74,93 miliar. Rencananya, Samcro Hyosung Adilestari akan mengalokasikan sekitar 30 persen dana hasil IPO untuk pembelian mesin. Kemudian sekitar 10 persen akan digunakan perseroan untuk membayar pinjaman dari PT Bank Woori Saudara 1906 Tbk.

Selain itu, sekitar 15 persen akan digunakan untuk 80,76 persen untuk sewa gudang dan kantor di Jawa Tengah dan Jawa Timur dan 19,24 persen akan digunakan untuk membeli kendaraan operasional dan peralatan gudang dan kantor di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

 


Pemakaian Dana IPO

Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan, termasuk untuk pembelian kebutuhan bahan baku dan membiayai kegiatan operasional seperti biaya marketing, biaya SDM, biaya promosi, biaya desain kemasan, biaya perbaikan, pemeliharaan mesin dan bangunan, serta biaya overhead pabrik.

Mulai tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2024 dan seterusnya, manajemen Perseroan bermaksud membayarkan dividen tunai kepada pemegang saham Perseroan dalam jumlah sebanyak-banyaknya 25 persen atas laba bersih tahun berjalan perseroan.

Besarnya pembagian dividen akan bergantung pada hasil kegiatan usaha dan arus kas Perseroan serta prospek usaha, kebutuhan modal kerja, belanja modal dan rencana investasi perseroan di masa yang akan datang.

Selain itu, memperhatikan pembatasan peraturan dan kewajiban lainnya, serta kebijakan Perseroan dalam penggunaan laba bersih, penentuan jumlah penyisihan untuk dana cadangan, dan pembagian dividen tersebut akan diputuskan oleh para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham sesuai dengan ketentuan Pasal 71 UU PT.

 


IPO, Samcro Hyosung Adilestari Incar Dana Segar hingga Rp 74,93 Miliar

Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas Indonesia, Jakarta, Senin (27/7/2020). Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,66% atau 33,67 poin ke level 5.116,66 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya diberitakan, PT Samcro Hyosung Adilestari Tbk (ACRO) akan menggelar penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dengan mengincar dana Rp 74,93 miliar.

Mengutip laman e-ipo, Jumat (15/12/2023), Samcro Hyosung Adilestari bakal melepas saham sebanyak-banyaknya 693.828.000 Saham Seri A atau sebanyak-banyaknya 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah penawaran umum dengan nilai nominal Rp 20 setiap saham.

Adapun harga penawaran sebesar Rp 103 hingga Rp 108 per saham. Dengan demikian, Perseroan bakal meraup dana sebesar Rp 74,93 miliar. 

Sebagai pemanis, Perseroan secara bersamaan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 231.276.000 Waran Seri I yang menyertai saham baru Perseroan atau sebanyak-banyaknya 8,33% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka IPO ini disampaikan. 

Setiap pemegang 3 saham baru Perseroan berhak memperoleh 1 Waran Seri I dimana setiap 1 Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru Perseroan yang dikeluarkan dalam portepel. 

Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melaksanakan setiap 1 Waran Seri I yang dimiliki menjadi 1 saham baru Perseroan dengan nilai nominal Rp20, yang seluruhnya akan dikeluarkan dari portepel dengan harga pelaksanaan Rp186  yang dapat dilakukan setelah 6 bulan sejak tanggal Waran Seri I diterbitkan, sampai dengan 1 Hari Kerja sebelum ulang tahun ke-2 pencatatan waran yang berlaku mulai  10 Juli 2024 sampai dengan 10 Januari 2026. Selain itu, total hasil pelaksanaan Waran Seri I adalah sebanyak-banyaknya Rp 43,01 miliar. 

 

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya