Pendukung Timnas Malaysia Rusuh Usai Laga Seri Kontra Singapura di Kejuaraan AFF

Pendukung timnas Malaysia terlihat melakukan tindakan anarkis di stasiun kereta LRT, berujung penangkapan oleh polisi.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 22 Des 2024, 10:03 WIB
Timnas Malaysia jelang pertandingan melawan Timor Leste di Grup A Piala AFF 2024 di Stadion Nasional Bukit Jalil, Rabu (11/12/2024). (Bola.com/FAM)

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Pendukung sepak bola di Malaysia terlibat dalam insiden kerusuhan setelah tim nasional (timnas) mereka bermain imbang 0-0 melawan Singapura dalam laga Kejuaraan Sepak Bola ASEAN (AFF) 2024 pada 20 Desember.

Hasil seri ini memastikan Singapura melaju ke babak berikutnya, sementara Malaysia harus terhenti di fase grup.

Dilansir laman Mothership, Minggu (22/12/2024), sebuah video yang diunggah ke Facebook menunjukkan perilaku tidak tertib yang terjadi di Stasiun LRT Bandar Tasik Selatan, tak jauh dari Stadion Nasional Bukit Jalil tempat pertandingan berlangsung.

Dalam rekaman tersebut, beberapa pria terlihat memaksa membuka pintu kereta yang sudah tertutup, menarik keluar seorang penumpang, dan melemparkan barang-barang ke dalam gerbong kereta.

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by Fakta Group | Fakta Indo (@fakta.indo)

Salah seorang pelaku bahkan mencoba mengangkat rambu besi besar untuk dilempar, tetapi tindakannya berhasil dihentikan oleh seorang petugas berseragam.

Di sisi lain, seorang pria menggunakan tempat sampah berbahan logam untuk memukul pintu kereta berulang kali hingga akhirnya tergelincir karena menginjak sampah.

Dalam video tersebut, terdengar suara seorang wanita berteriak: "Ini transportasi umum lah, si*l!"

Identitas penumpang di dalam kereta tidak diketahui.


Kasus Hooliganisme di Malaysia

Kiper Timnas Malaysia U-22, Muhammad Haziq Nadzli, yang mencetak gol bunuh diri di final SEA Games 2017. (Bola.com/Dok. AFC)

Insiden ini menambah daftar panjang kasus hooliganisme di sepak bola Malaysia. Istilah hooliganisme mengacu pada perilaku agresif atau kekerasan yang melibatkan penonton dalam acara olahraga, khususnya sepak bola.

Pada Agustus 2023, dua insiden serupa memaksa Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) untuk meningkatkan upaya memberantas perilaku ini.

Presiden FAM, Hamidin Amin, saat itu menegaskan, "Kami akan menerapkan toleransi nol terhadap hooliganisme, atau setidaknya meminimalkan kejadian seperti ini. Biarkan insiden tersebut menjadi pelajaran untuk mengakhiri masalah ini."

Namun, kejadian serupa kembali terulang pada November 2024 ketika perkelahian pecah antara pendukung Selangor dan Perak menjelang pertandingan Liga Super Malaysia. Akibatnya, 20 pria ditangkap dalam insiden tersebut.

Infografis 4 Laga Tersisa Timnas Indonesia di Putaran III Kualifikasi Piala Dunia 2026. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya