Liputan6.com, Jakarta - Gunung Vinson, atau sering disebut Gunung Vinson Masif, yang menjulang setinggi 4.892 meter di atas permukaan laut (mdpl) merupakan gunung tertinggi di Antartika. Gunung ini juga jadi salah satu dari Tujuh Puncak yang paling baru ditemukan dan dieksplorasi di dunia.
Mengutip National Geographic, Minggu, 22 Desember 2024, ada lima gunung tinggi lainnya di area yang sama dengan Gunung Vinson. Itu merupakan lima puncak tertinggi di benua Antartika, yang secara kolektif disebut Vinson Massif.
Advertisement
Meski tidak sulit untuk mendaki Gunung Vinson dari sudut pandang teknis, tapi suhu yang sangat dingin dan lokasi gunung yang terpencil membuat pendakian jadi menantang. Masih banyak hal mengenai Gunung Vinson, selain lokasi maupun ketinggiannya. Berikut enam fakta menarik Gunung Vinson yang dirangkum dari berbagai sumber.
1. Pendakian pertama
Gunung Vinson merupakan bagian dari Pegunungan Sentinel di Pegunungan Ellsworth, dekat dengan Paparan Es Ronne. Meski Pegunungan Ellsworth terlihat dari udara oleh penerbang AS Lincoln Ellsworth pada 1935, tapi tak langsung ada penjelajah yang mencoba mendaki gunung tersebut.
Butuh waktu hingga tahun 1960-an bagi orang-orang untuk mulai menjelajahi dan mendaki gunung tersebut. Pada Desember 1966 dan Januari 1967, sekelompok orang dari Ekspedisi Pendakian Gunung Antartika Amerika, yang dipimpin Nicholas Clinch, mendaki Gunung Vinson dan mencapai puncaknya untuk pertama kali.
2. Waktu dan Rute Pendakian yang Disarankan
Gunung ini terletak di bagian utara dataran tinggi puncak Vinson Massif di bagian selatan punggungan utama Pegunungan Sentinel, sekitar dua kilometer di utara Puncak Hollister. Gunung Vinson berada di peringkat ke-6 berdasarkan isolasi topografi.
Sebagian besar pendaki mengambil apa yang dikenal sebagai "Rute Normal" ke Gletser Branscomb, yang memakan waktu rata-rata 10 hari. Pendakian biasanya dilakukan selama Desember dan Januari sebagai musim panas Antartika, yaitu saat matahari bersinar 24 jam sehari dan suhu berkisar sekitar -20 derajat Celcius.
3. Antisipasi Iklim Kutub Saat Pendakian
Iklim di Gunung Vinson pada umumnya dikendalikan sistem tekanan tinggi lapisan es kutub yang menciptakan kondisi yang sebagian besar stabil, tapi seperti di iklim kutub lain, angin kencang dan hujan salju mungkin terjadi. Meski hujan salju tahunan di Gunung Vinson rendah, angin kencang dapat menyebabkan penumpukan salju di base camp hingga 46 sentimeter dalam setahun.
Advertisement
4. Asal-usul Nama Gunung
Gunung ini dinamai menurut Carl Vinson, seorang Perwakilan Amerika Serikat dari Georgia yang merupakan pendukung utama pendanaan penelitian Antartika. Pengukuran pertama Vinson Massif dilakukan tahun 1959 pada ketinggian 5.140 mdpl.
5. Saljunya Memadat Jadi Gletser
Selama beberapa tahun berturut-turut, jumlah salju terbatas yang turun di Gunung Vinson Massif memadat, lalu berubah jadi es dan membentuk gletser. Gletser ini mengikuti topografi dan mengalir menuruni lembah gunung.
Gletser paling atas menempati Lembah Jacobsen di sisi utara Gunung Vinson, dan mengalir ke Gletser Branscomb di sebelah barat atau Gletser Crosswell di sebelah timur. Gletser Crosswell mengalir ke Rutford Ice Stream melalui Gletser Ellen.
Sisi selatan Gunung Vinson dialiri Gletser Roché, yang mengalir ke arah barat ke Gletser Branscomb, yang meninggalkan Vinson Massif dan bergabung dengan Gletser Nimitz. Dengan kondisi sekeliling gunung yang diselimuti salju dan es, harus ada strategi khusus dalam pendakian.
6. Biaya Pendakian Fantastis
Sebagai bagian dari Seven Summit Dunia, Gunung Vinson merupakan gunung yang cukup prestisius untuk didaki. Pendakian Vinson menawarkan beberapa kesulitan teknis di luar bahaya perjalanan biasa di Antartika.
Hal ini bahkan telah menerima banyak perhatian dari pendaki yang didanai dengan baik dalam beberapa tahun terakhir. Beberapa perusahaan pemandu menawarkan ekspedisi berpemandu ke Gunung Vinson, dengan biaya sekitar 45 ribu dolar AS per orang (setara Rp727 juta). Tentunya bukan orang biasa yang bisa mendaki gunung tersebut.
Biaya, termasuk transportasi ke Antartika dari Chili, terbilang mahal sekali, mengingat medan untuk mencapai puncaknya cukup berbahaya. Dalam sebuah catatan, Skyrunner Fernanda Maciel melakukan pendakian tercepat Vinson dalam enam hari sekali jalan dan perjalanan pulang pergi selama sekitar sembilan hari dari base camp. Waktu tempuh ini tergantung cuaca dan kondisi setiap pendaki.
Advertisement