Liputan6.com, Sana'a - Militer Amerika Serikat mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan serangan udara presisi pada Sabtu (21/12/2024) ke fasilitas penyimpanan rudal dan fasilitas komando dan kontrol yang dioperasikan oleh Houthi di ibu kota Yaman, Sana'a.
Dalam sebuah pernyataan, Komando Pusat militer AS mengatakan, serangan tersebut bertujuan untuk mengganggu dan melemahkan operasi Houthi.
Advertisement
Seperti serangan terhadap kapal perang angkatan laut AS dan kapal dagang di Laut Merah selatan, Bab al-Mandeb, dan Teluk Aden, dikutip dari Guardian, Minggu (22/12).
Militer AS juga mengatakan, pihaknya menyerang beberapa pesawat nirawak satu arah Houthi dan rudal jelajah antikapal di atas Laut Merah dan serangan tersebut mencerminkan "komitmen berkelanjutan untuk melindungi personel AS dan koalisi, mitra regional, dan pelayaran internasional".
Serangan tersebut menyusul serangan serupa minggu lalu oleh pesawat AS terhadap fasilitas komando dan kontrol yang dioperasikan oleh Houthi, yang menguasai sebagian besar Yaman.
Sebelumnya, Israel melancarkan serangan terhadap pelabuhan dan infrastruktur energi di wilayah Yaman yang dikuasai Houthi dan mengancam akan melakukan lebih banyak serangan terhadap kelompok tersebut, yang telah meluncurkan ratusan rudal ke Israel selama setahun terakhir.
Kelompok yang didukung Iran di Yaman telah menyerang pengiriman komersial di Laut Merah selama lebih dari setahun untuk mencoba memberlakukan blokade laut terhadap Israel, dengan mengatakan bahwa mereka bertindak sebagai bentuk solidaritas dengan Palestina dalam perang Israel selama setahun di Gaza.
Serangan Houthi ke Tel Aviv Melukai 16 Orang
Serangan Houthi ke Israel, telah memicu serangan balasan oleh AS dan Inggris.
Serangan AS terhadap Sana'a terjadi pada hari yang sama ketika rudal Houthi menghantam pusat komersial Israel, Tel Aviv, melukai 16 orang dalam serangan kedua dalam beberapa hari.
AS sedang mencari dukungan global untuk memberikan PBB kewenangan yang lebih jelas untuk mencegat kapal-kapal di Laut Merah yang menuju pelabuhan-pelabuhan Yaman yang dikuasai Houthi, sebagai bagian dari upaya bersama untuk melemahkan kelompok yang didukung Iran tersebut, menurut utusan khusus AS.
AS juga mempertimbangkan untuk menetapkan kembali Houthi sebagai kelompok teroris, sebuah langkah yang akan mempersulit organisasi-organisasi kemanusiaan untuk beroperasi di dalam wilayah-wilayah Yaman yang dikuasai Houthi.
Advertisement