4 Tanda Cinta Seorang Muslim kepada Rasulullah, Bagaimana dengan Anda?

Cinta terhadap Nabi SAW tidak hanya sekadar perasaan, melainkan juga tercermin dalam perilaku dan penerapan ajaran-ajaran yang beliau sampaikan. Berikut adalah tanda cinta seorang muslim terhadap Rasulullah.

oleh Putry Damayanty diperbarui 23 Des 2024, 16:30 WIB
Cara Rasulullah Sambut Lailatul Qadar / Sumber: iStcokphoto

Liputan6.com, Jakarta - Cinta bukan sekadar perasaan yang tumbuh di dalam hati. Namun, cinta juga perlu dibuktikan dalam bentuk perbuatan. Begitupun cinta terhadap Rasulullah SAW

Mencintai Rasulullah adalah salah satu bentuk kesempurnaan iman seorang Muslim. Sebab semakin besar rasa cinta Rasulullah, semakin dekat pula hubungannya dengan Allah.

“Dari Anas berkata, Nabi bersabda: Tidak sempurna iman seseorang di antara kamu, sehingga aku dicintai olehnya, lebih dari cintanya kepada anaknya, orang tuanya, dan seluruh manusia lainnya”.

Maka, sudah seharusnya kecintaan kepada Rasulullah lebih besar daripada kecintaan kepada selainnya. Baik itu kecintaan pada harta, benda, keluarga, dan bahkan kepada diri sendiri.

Sejatinya, cinta yang tulus harus dibuktikan. Begitu pula dengan cinta kepada Rasulullah, ada beberapa tanda yang dapat menunjukkan apakah seseorang benar-benar mencintai beliau. Berikut ulasannya dikutip dari bincangmuslimah.com.

 

Saksikan Video Pilihan ini:


1. Berkeinginan Keras Hidup Bersama Nabi

ilustrasi surga, sumber : freepik.com

Seorang muslim yang dalam hatinya sungguh-sungguh cinta kepada Rasulullah pasti mengharapkan di akhirat kelak memperoleh syafaat dari Rasulullah dan dapat bersama dengan Rasulullah masuk ke dalam surganya Allah SWT Sebab seseorang akan dikumpulkan bersama dengan orang yang mereka cintai. 

Namun, bagaimana jika kedudukan mereka di surga memiliki tingkatan yang berbeda? Apakah masih tetap dikatakan bersama? 

Ibn Hajar al-Asqalani menjelaskan bahwa kebersamaan dapat terealisasi walaupun hanya berkumpul pada suatu sisi, bukan pada semua sisinya (walaupun dengan tingkatan surga yang berbeda derajat).

Dengan demikian, dapat dipahami bahwa seseorang yang sungguh-sungguh mencintai Nabi akan berkumpul bersama dengan beliau di surga nanti, meskipun tidak sama tingkatannya. Tentunya derajat surga Nabi yang paling tinggi karena amal beliau tidak sama dengan manusia biasa. Sebagaimana sabda Rasulullah dalam suatu hadis, yang artinya: 

Ada seseorang yang bertanya kepada Nabi tentang hari kiamat. Katanya, “Kapan terjadinya hari kiamat?” Beliau balik bertanya kepada orang itu, “Apa yang telah kamu siapkan untuk menghadapinya?” Orang itu menjawab, “Tidak ada, kecuali aku mencintai Allah dan Rasul-Nya.” Maka beliau berkata, “Kamu akan bersama orang yang kamu cintai.”


2. Mengerjakan Perintah dan Menjauhi Larangan

cara sholat taubat ©Ilustrasi dibuat Stable Diffusion

Seseorang yang mencintai Rasulullah akan senantiasa melaksanakan perintahnya, tidak akan ditinggalkan meskipun berlainan dengan keinginan dan hawa nafsunya. Ia tidak akan mendahulukan ketaatannya kepada istri, anak, orang tua, atau adat kelompoknya. Itu karena cintanya kepada Nabi melebihi segalanya. Seorang pecinta sejati pasti akan taat dan patuh kepada yang dicintainya. 

Taat dan patuh kepada Nabi Muhammad adalah konsekuensi dari taat dan patuh kepada Allah. Allah menegaskan dalam ayat Al-Qur'an bahwa ketaatan kepada Allah harus dibuktikan dengan ketaatan kepada Rasulullah. Sebagaimana dalam surah An-Nisa ayat 80 Allah SWT, berfirman:

“Barang siapa yang menaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah menaati Allah. Dan barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka.” (QS. An-Nisa: 80).

Taat dan patuh kepada Rasulullah dibuktikan pula dengan cara mengerjakan segala yang disenangi oleh Rasulullah. Kita tidak dapat mewujudkan ketaatan kita kepada Allah jika tidak menaati Rasulullah. Misalnya saja shalat, kita tidak bisa melaksanakan sholat jika tidak mengikuti petunjuk Rasulullah yang mengajarkan tata cara melaksanakan sholat. Rasulullah bersabda : “Sholatlah kamu sebagaimana kamu melihat aku sholat.” (HR. Al-Bukhari)

Rasulullah merupakan manusia pilihan yang dapat memberi jalan dan sebagai penerang untuk menuju jalan yang benar dan lurus sekaligus memberi peringatan serta kabar gembira kepada manusia. Jalan lurus yang ditunjukkan Rasulullah adalah jalan yang diridhai oleh Allah.


3. Mengamalkan Sunnah dan Menegakkan Syariat

Tentramkan jiwa dengan 4 macam bacaan Sholawat Nabi berikut ini.

Kecintaan kepada Rasulullah bukan hanya sebatas ketika Nabi masih hidup atau telah wafat. Akan tetapi, mencintai Nabi juga harus diperlihatkan ketika beliau telah wafat, yakni dengan mengerjakan sunnah-sunnah, serta menegakkan syariat yang diajarkannya. Mencintai Rasulullah beserta sunnahnya merupakan sebuah konsekuensi dan prinsip yang harus dipegang erat-erat oleh setiap muslim yang telah berikrar jika dirinya telah beriman kepada Allah dan Rasulullah. 

Bentuk cinta kepada Nabi, bukan sekedar rasa cinta semata, namun harus disertai dengan pengamalan dan pembelaan terhadap sunnah-sunnah atau ajaran-ajaran beliau. Serta murka kepada siapa saja yang melecehkan harga diri Rasulullah dan sunnah-sunnahnya. 

Memang wajib bagi umat Islam untuk murka terhadap penghinaan kepada diri Rasulullah. Akan tetapi, kemurkaan dan kemarahan ini harus pula diarahkan dengan petunjuk ilahi yang bersumber dari Al-Qur'an dan sunnah. Di sisi lain, seseorang harus selalu introspeksi diri, seorang muslim sejati harus menghidupkan sunnah-sunnah Rasulullah, salah satunya dengan cara meramaikan masjid dengan sholat berjamaah, majelis ta’lim, dan bacaan Al-Qur'an.


4. Berkorban Jiwa dan Harta untuk Nembela Nabi

Ilustrai- Kafilah pengendara unta di padang pasir. (Foto: Tangkapan layar film The Messenger)

Tanda seseorang mencintai Nabi yakni jika dihadapkan pilihan antara Nabi dan materi duniawi maka ia akan lebih mengutamakan Nabi dibandingkan hartanya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al-Hujurat ayat 15: 

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar”. (QS. Al-Hujurat : 15)

Seorang muslim yang benar-benar tulus mencintai Rasulullah karena Allah SWT tidak akan ragu mengorbankan diri dan harta benda yang mereka sayang untuk ketaatan kepada Allah dan dengan harapan mendapatkan ridha-Nya. Mereka itulah orang-orang yang benar dan beriman. Mereka juga akan memperoleh keuntungan yang tiada tara serta merasakan manisnya iman.

Imam al-Nawawi mengatakan bahwa makna dari kalimat “manisnya iman” ialah melakukan ketaatan dan siap menanggung beban berat ketika menjalankan agama dan lebih memprioritaskan agama daripada dunia. Cinta kepada Allah SWT dapat terwujud dengan senantiasa taat dan menjauhi maksiat atau kedurhakaan. Demikian juga cinta kepada Rasul.

Demikian penjelasan mengenai tanda seorang muslim mencintai Rasulullah. Semoga kita termasuk muslim yang beriman yang cinta kepada Rasul semata karena Allah SWT dan senantiasa menghidupkan, mengamalkan sunnah-sunnah, atau ajaran yang telah dicontohkan oleh Rasulullah.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya