Kayana Pamerkan Skill Ciamik Pesepak Bola Wanita di Milk Life Soccer Challenge Semarang

Pertandingan sepak bola putri ini diikuti oleh 67 tim di KU 12 dan 43 tim KU 10, atau total 110 tim, dengan 1.320 pemain

oleh Felek Wahyu diperbarui 22 Des 2024, 23:49 WIB
Aksi cemerlang pesepakbola wanita KU 12 di Milf Life Soccer Challenge Semarang. (Foto: Liputan6.com/ Felek Wahyu)

Liputan6.com, Semarang - Avara Kayana Irawan menunjukan tajinya pada milk life soccer Challenge 2024 sebagai top skor dengan 19 golnya. Raihan gol itu didapatkan dari pertandingan pada Kelompok U-12.

Pertandingan sepak bola putri ini diikuti oleh 67 tim di KU 12 dan 43 tim KU 10, atau  total 110 tim, dengan 1.320 pemain. Digelar di Stadion Undip, Tembalang, 19 - 22 Desember 2024.

Kayana -sapaannya-, siswi SDN Karanganyar Gunung 02 Kota Semarang, usai pertandingan, mengaku sangat menyukai sepakbola dari kelas empat SD. Lebih lanjut, pertama kalinya mengikuti di turnamen ini, dengan latihan keras membuat hasil yang dicapai sangat menggembirakan.

Menurut gadis kelahiran 30 Juni 2012 ini, sepak bola diperkenalkan oleh ayahnya (Dedi Irawan) dan diajak temen-temen sekolah. Persiapan pada turnamen ini hanya empat bulan dengan berlatih keras.

"Diperkenalkan sepak bola oleh orang tua pada kelas empat SD, dan diajak temen-temen sekolah, ternyata seru banget. Cita-cita saya ingin bermain dan membela di Timnas Indonesia nantinya," kata Kayana, dalam rilisnya, Minggu (22/12/24).

Sedangkan Asisten Pelatih Kepala, Asep Sunarya mengatakan, antusiasme tim sangat luar biasa. Selain itu, permainan dan skill pemain lebih bagus dibanding seri pertama. Asep mengharapkan, regional Semarang ini dapat menjadi yang terbaik pada saat di Kudus nanti.

"Dari pantauan di reguler Semarang ini permainan dan skill pemain ada peningkatan. Jadi kita membentuk pondasi dari usia dini dan selanjutnya saat usia 15 - 16 dapat terbentuk dengan baik," kata Asep.

Menurut Asep, membentuk karakter dan skill tidaklah mudah untuk pemain putri ini. Namun skill telah diimbangi di sekolahnya masing-masing dan dapat dukungan dari guru maupun orang tua menjadikan pemainnya dapat berkembang dengan baik.

"Pastinya ada kesulitan membentuk pemain putri,namun dengan motivasi yang diberikan disekolah masing masing dan orang tua, membuat pemain dapat tumbuh dengan baik," imbuh Asep.

Asep mengharapkan reguler kota Semarang dapat memberikan kontribusi dan persaingan pada final di Kudus nantinya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya