Qatar Buka Kembali Kedubesnya di Suriah Pasca Rezim Assad Tumbang

Kementerian Luar Negeri Qatar menyatakan bahwa dimulainya kembali operasional kedutaan di Damaskus ini terjadi setelah hampir 13 tahun pemutusan hubungan diplomatik dengan rezim Suriah.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 23 Des 2024, 08:09 WIB
Ilustrasi bendera Qatar. (Dok. Unsplash)

Liputan6.com, Damaskus - Qatar secara resmi membuka kembali kedutaan besar mereka di ibu kota Suriah, Damaskus, pada hari Sabtu (21/12/2024). Bendera Qatar dikibarkan di gedung kedutaan setelah jatuhnya rezim Bashar al-Assad.

Khalid al-Khalid, seorang warga setempat, mengungkapkan kebahagiaannya atas dibukanya kembali kedutaan tersebut. Dia mencatat bahwa Qatar adalah salah satu negara yang paling mendukung revolusi Suriah.

"Saya berharap negara-negara lain juga akan membuka kembali kedutaan mereka," ujar al-Khalid seperti dikutip dari kantor berita Anadolu, Senin (23/12).

Al-Khalid menekankan pentingnya dukungan internasional bagi Suriah.

"Kami ingin negara-negara Arab berdiri bersama kami," tutur dia.

Warga lainnya, Nour Ghaith, juga mengungkapkan rasa terima kasih atas dukungan Qatar terhadap revolusi yang menumbangkan Assad.

Ghaith mengatakan bahwa dibukanya kembali kedutaan Qatar akan membantu kemajuan Suriah menuju tempat yang lebih aman, dengan harapan mereka yang telah melarikan diri akan kembali. Dia menambahkan bahwa dia senang dengan dibukanya kembali kedutaan Qatar karena akan membantu rekonstruksi Suriah.

Qatar menutup kedutaannya di Damaskus pada Juli 2011, setelah serangan oleh pendukung rezim Assad. Serangan-serangan tersebut merupakan respons terhadap liputan Al Jazeera yang berbasis di Qatar mengenai revolusi Suriah yang dimulai pada Maret 2011.

Assad, yang memimpin Suriah selama hampir 25 tahun, melarikan diri ke Rusia setelah pemberontak mengambilalih Damaskus pada 8 Desember, mengakhiri kekuasaan Partai Ba'ath yang telah berlangsung sejak 1963.

Pengambilalihan terjadi setelah kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS) merebut kota-kota penting dalam serangan kilat yang berlangsung kurang dari dua pekan.


Dukungan dan Komitmen Qatar bagi Rakyat Suriah

Seorang pria menginjak gambar presiden terguling, Bashar al-Assad, saat orang-orang memasuki kediamannya di daerah Malki, Damaskus, pada Minggu (8/12/2024), setelah pemberontak menyatakan mereka telah merebut ibu kota Suriah dalam serangan kilat, yang menyebabkan Assad melarikan diri dan mengakhiri lima dekade kekuasaan keluarganya di Suriah. (Dok. AFP)

Qatar pertama kali mengumumkan bahwa kedutaannya di Suriah akan kembali beroperasi pada 15 Desember.

Mengutip pernyataan Kementerian Luar Negeri Qatar, Khalifa Abdullah Al Mahmoud Al Sharif ditunjuk sebagai kuasa usaha untuk Kedutaan Besar Qatar di Damaskus.

"Qatar menegaskan sikap prinsipnya yang mendukung revolusi rakyat Suriah, serta tuntutan mereka untuk hidup bermartabat, bebas, dan mendapatkan keadilan sosial. Qatar juga kembali menegaskan penolakan tegasnya terhadap kebijakan represif yang diterapkan oleh rezim terhadap rakyat Suriah," sebut Kementerian Luar Negeri Qatar.

Kementerian tersebut menekankan bahwa dimulainya kembali operasional kedutaan mencerminkan posisi Qatar yang terus teguh dan mendukung rakyat Suriah dalam perjuangan mereka untuk mendapatkan hak-hak sah mereka atas kehidupan yang bermartabat. Langkah ini juga memperkuat upaya bantuan Qatar melalui jembatan udara untuk membantu rakyat Suriah menghadapi kebutuhan fase transisi dan memberikan bantuan kemanusiaan mendesak.     

"Qatar juga memperbaharui komitmennya untuk berkontribusi aktif dalam upaya regional dan internasional guna mencapai proses transisi politik yang memastikan kesatuan, kedaulatan, dan stabilitas wilayah Suriah serta membimbing Suriah yang baru menuju masa depan yang memenuhi harapan rakyatnya atas keamanan, stabilitas, pembangunan, dan kemakmuran," ungkap Kementerian Luar Negeri Qatar.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya