Upaya Pulihkan Ekosistem Laut di Selat Bali, Nelayan Tanam Ribuan Terumbu Karang di Pesisir Banyuwangi

Ribuan terumbu karang berbagai jenis kembali ditanam nelayan di wilayah pesisir pantai utara Kabupaten Banyuwangi. Penanaman terumbu karang tersebut dilakukan di sepanjang Pantai Sangkong Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, seluas kurang lebih tiga hektare.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 25 Des 2024, 11:00 WIB
Proses transplantasi trumbukarang seluas 3 hektar di kawasan pantai Bansring Banyuwangi (Istimewa)

Liputan6.com, Banyuwangi - Ribuan terumbu karang berbagai jenis kembali ditanam nelayan di wilayah pesisir pantai utara Kabupaten Banyuwangi. Penanaman terumbu karang tersebut dilakukan di sepanjang Pantai Sangkong Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, seluas kurang lebih tiga hektar.

Ketua Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Bakti Abadi Laut, Syaifullah mengatakan, penanaman terumbu karang itu sebagai bagian dari konservasi lingkungan. "Kami ingin mengembalikan ekosistem biota laut yang mungkin sudah rusak akibat pengeboman ikan," kata Syaifullah, Senin (23/12/2024).

Menurutnya, dahulu para nelayan Pantai Sangkong sangat mudah mencari ikan di sekitar pesisir. Namun lambat laun, tangkapan semakin susah. "Bahkan kami harus pergi mencari ikan ke tengah laut yang jaraknya cukup jauh. Maka kami berfikir bagaimana caranya agar ekosistem biota laut bisa kembali lestari," ungkap Syaifullah.

Bersama dengan 13 anggota nelayan lainnya, Syaifullah kemudian berniat melakukan konservasi. Selain untuk melestarikan lingkungan, juga meningkatkan taraf hidup nelayan. "Kami melakukan konservasi ini tidak hanya untuk diri kami sendiri. Ini aset berharga untuk masa depan anak cucu kami," terang Syaifullah.

Kelompok nelayan binaan Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Banyuwangi tersebut cukup gencar melakukan konservasi, baik pembibitan maupun penanaman sejumlah jenis terumbu karang. Seperti pikasu, linuis, tanduk kuning, dan stegon. Sub Koordinator Bidang Pelatihan BPPP Banyuwangi, Yanuar Rustrianto mengapresiasi konservasi terumbu karang di Pantai Sangkong tersebut. "Tentu ini  tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak. Seperti PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) Laznas Lembaga Manajemen Infaq (LMI)," kata Yanuar.

Yanuar mengatakan, dampak positif dari konservasi ini tidak hanya dirasakan oleh lingkungan, tetapi juga oleh masyarakat sekitar, terutama kelompok nelayan. "Hasil tangkapan nelayan semoga terus meningkat," ungkap Yanuar.


Kesejahteraan Nelayan

Proses transplantasi trumbu karang di pantai Bansring Banyuwangi (Istimewa)

Menurut Yanuar, konservasi terumbu karang tersebut nantinya secara langsung berdampak pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan para nelayan setempat. “Aksi ini tentunya juga dapat menyadarkan masyarakat pesisir agar peka dan turut andil dalam melesetarikan terumbu karang yang ada,” imbuhnya.

Sementara itu, Direktur Pendayagunaan Laznas (LMI) Guritno, berharap konservasi ini dapat terus dikembangkan hingga dapat diwariskan ke generasi berikutnya. “Konservasi terumbu karang tidak hanya penting untuk menjaga kelestarian lingkungan, tetapi juga sebagai investasi jangka panjang bagi masyarakat,” ungkapnya.

Dijelaskan, penanaman bibit terumbu karang secara berkala telah menciptakan habitat baru bagi berbagai jenis ikan, sehingga meningkatkan populasi ikan di perairan sekitar Pantai Sangkong. "Dengan semakin membaiknya kondisi terumbu karang di Pantai Sangkong, semoga dapat menarik lebih banyak wisatawan untuk berkunjung," tandasnya.

Infografis Waspada Penipuan Online Shop via Medsos. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya