Liputan6.com, Jakarta Aktor sekaligus produser Gandhi Fernando mengumumkan film Anak Kunti yang dibintangi Abun Sungkar dan Giselma Firmansyah tak hanya tayang di 7, melainkan 10 negara Asia.
Film karya sineas Bambang Drias ini tayang di 10 negara Asia pada kuartal pertama 2025. Gandhi Fernando berpendapat, ini bukti bahwa film Indonesia makin diminati luar negeri.
Advertisement
“Anak Kunti akan tayang di 10 negara, mulai 20 Februari 2025 di Malaysia, Brunei dan Thailand,” katanya lewat pernyataan tertulis yang diterima Showbiz Liputan6.com, Senin (23/12/2024).
Gandhi Fernando menjelaskan, setelah tiga negara tersebut, film Anak Kunti menyusul tayang di bioskop Singapura, Pakistan, Bangladesh, Turki, Kamboja, Timor Leste hingga Vietnam.
10 Negara Mengonfirmasi
Selain Abun Sungkar dan Giselma Firmansyah, film Anak Kunti diperkuat performa Nita Gunawan, Iwa K, Selvi Kitty, Ruth Marini, hingga pemain senior Jajang C. Noer dan Pritt Timothy.
“Sejauh ini yang sudah konfirmasi 10 negara,” cetus Gandhi Fernando lalu menambahkan, “Tidak mencoba menawarkan sesuatu yang baru dengan klaim tertentu, Anak Kunti menyajikan cerita yang di atas kertas sudah dikenal.”
Advertisement
Kuntilanak Familier dan Membumi
Bintang film The Right One dan Tuyul menyebut, dalam jagat lelembut Tanah Air, Kuntilanak sangat familier. Ia selegendaris pocong. Karenanya, Gandhi Fernando optimistis Anak Kunti disambut hangat publik.
“Kuntilanak familier dan membumi di masyarakat. Kedua, (film ini juga mengusung) tema pesantren. Tentang santriwati. Anak Kunti digarap dengan kualitas teknis mahal dan sampai menggunakan tata suara Dolby Atmos,” Gandhi Fernando menyambung.
Membesarkan Perusahaan Publisis
Keputusan Gandhi Fernando jadi produser film Anak Kunti tanpa ikut main melewati pertimbangan matang. Ia perlahan menarik diri dari depan kamera lalu fokus ke balik layar sembari membesarkan perusahaan publisis yang bergerak di bidang film, Creator Media.
“Saya salah satu produser film Anak Kunti, tapi enggak ikut main. Memasuki 2025, saya akan lebih banyak berada di balik layar dan mengembangkan perusahaan publisis atau PR company,” ia mengakhiri.
Advertisement