Jelang Nataru Harga Cabai Turun, Berapa Sekarang?

Harga cabai, yang sering kali menjadi perhatian, juga mengalami penurunan harga yang cukup signifikan menjelang akhir tahun.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 23 Des 2024, 16:30 WIB
Berdasarkan pantauan panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada hari ini, Selasa (17/12/2024), beberapa jenis cabai, telur ayam, dan minyak goreng curah mengalami kenaikan harga. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan ketersediaan pangan di Indonesia aman menjelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Hal ini bertujuan untuk menjaga kestabilan pasokan dan harga kebutuhan masyarakat selama libur Nataru.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, dalam Rapat Pimpinan (Rapim) Kementan pada Senin (23/12), mengungkapkan bahwa stok pangan seperti beras, telur, ayam, cabai, dan komoditas lainnya dipastikan aman. Bahkan, beberapa komoditas pangan mengalami penurunan harga yang signifikan, salah satunya harga cabai.

“Alhamdulillah, stok kita aman. Terutama untuk beras, kami sudah berdiskusi dengan Bulog, dan ada 2 juta ton beras yang tersedia,” kata Mentan dikutip dari ANTARA, Senin (23/12/2024).

Tidak hanya itu, harga cabai, yang sering kali menjadi perhatian, juga mengalami penurunan harga yang cukup signifikan menjelang akhir tahun. Menurutnya, harga cabai yang sebelumnya tinggi kini mengalami penurunan, memberi kabar baik bagi masyarakat.

“Harga cabai juga sudah turun, sehingga masyarakat bisa lebih mudah mengakses bahan pangan ini dengan harga yang lebih terjangkau,” ungkapnya.

Harga Pangan Lainnya Juga Turun

Mentan juga menambahkan bahwa hasil kunjungan lapangan ke beberapa daerah menunjukkan tren positif, dengan harga berbagai komoditas pangan mengalami penurunan.

Penurunan harga cabai menjadi salah satu contoh konkret dari stabilitas harga pangan yang tercapai berkat upaya pemantauan dan koordinasi yang terus dilakukan oleh Kementan.

Dengan adanya penurunan harga cabai dan kestabilan harga pangan lainnya, Kementan memastikan masyarakat dapat merayakan Natal dan Tahun Baru tanpa khawatir akan kelangkaan atau lonjakan harga bahan pangan.

 


Langkah Swasembada Pangan

Kabupaten Ngawi, Jawa Timur (Jatim), menjadi daerah penghasil beras terbesar se-Indonesia, sejak tahun 2021-2023. Indeks Pertanian (IP) Ngawi mencapai 2,8 dan tertinggi secara nasional. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023, produksi gabah kering giling (GKG) di Ngawi mencapai 771.251 ton, dengan luasan area panen padi sekitar 124.923 hektare (ha).

Selain memastikan ketersediaan pangan, Kementan juga telah menyiapkan langkah strategis untuk mendukung swasembada pangan pada 2025, termasuk program peningkatan produksi, pembahasan mengenai pupuk subsidi, serta perbaikan irigasi dan dukungan terhadap program pangan bergizi.

“Untuk tahun 2025, kita sudah mempersiapkan langkah-langkah besar, termasuk untuk mencapai swasembada pangan secepatnya sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto,” kata Mentan.

Menko Pangan Zulkifli Hasan juga memastikan bahwa pasokan pangan nasional cukup untuk Natal dan Tahun Baru 2024, dengan ketersediaan beras, gula, garam, daging ayam, telur, dan bahan pangan lainnya yang mencukupi kebutuhan konsumsi masyarakat.

Dengan penurunan harga cabai yang terpantau, serta stok pangan yang aman dan terjangkau, Kementan optimis dapat menjaga kestabilan harga pangan sepanjang periode liburan.


Bidik Swasembada, Wamentan Cek Program Brigade Pangan di Jambi

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngawi berharap PT Wilmar Padi Indonesia (WPI) memperluas kemitraan dengan petani (Farmer Engagement Program) di wilayah tersebut. (Dok. Wilmar)

Wakil Menteri Pertanian RI Sudaryono melakukan kunjungan kerja ke Desa Olak Besar, Kecamatan Batin XXIV, Kabupaten Batanghari, Jambi (12/12).

Tujuan kunjungan mendukung program swasembada pangan nasional dan sekaligus meninjau langsung pelaksanaan Program Brigade Pangan di lapangan.

Kedatangan Wamentan Sudaryono disambut hangat oleh Gubernur Jambi H Al Haris dan dan Bupati Batanghari, Muhammad Fadhil Arief yang turut melaksanakan beberapa kegiatan di antaranya, apel siaga Brigade Pangan, penanaman padi bersama dan penyerahan alat dan mesin pertanian (Alsintan) kepada para petani.

Pada kesempatan tersebut, Sudaryono menyampaikan apresiasinya terhadap peran besar para petani dan masyarakat Jambi.

“Saya Wamentan sudah hadir di Batanghari. Hadir di tengah-tengah masyarakat Jambi. Apa pun Jambi dan kabupaten-kabupaten butuhkan di sektor pertanian, saya siap menyediakannya. Asalkan semangat. Asalkan produktivitasnya naik. Asalkan membawa manfaat bagi rakyat. Saya siap mendukung Provinsi Jambi,” katanya.

Senada, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti, menyatakan, Brigade Pangan adalah bentuk konkret komitmen pemerintah untuk memperkuat ketahanan pangan daerah melalui sinergi program optimalisasi lahan, teknologi pertanian dan pengembangan kapasitas petani.

Bantuan Alsintan yang diberikan kepada Brigade Pangan Provinsi Jambi di antaranya 19 unit combine harvester, 10 unit rice transplanter, 450 unit hand sprayer, 120 unit pompa air, 10 unit traktor roda empat, benih, pupuk dan pestisida.

Tampak hadir di Jambi, Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto yang juga menjabat Penanggung Jawab (PJ) Upaya Swasembada Pangan di Kabupaten Muaro Jambi dan Tebo di Provinsi Jambi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya