Liputan6.com, Kupang - Christianus Manner Kapir (50), warga Desa Kuanheum, Kecamatan Amabi Oefeto, Kabupaten Kupang, NTT tewas dengan sejumlah luka.
Ia dianiaya dengan kapak oleh MH, warga Dusun II, Desa Kuanheum, Kecamatan Amabi Oefeto, Kabupaten Kupang pada Sabtu 22 Desember 2024 pagi sekitar pukul 07.00 wita.
Baca Juga
Salam Sholat Sebaiknya Niatkan untuk Malaikat, Kenapa? Gus Baha Ungkap Fadhilah Dahsyatnya
Siapa Ahli Ibadah yang Pahalanya Habis di Hari Kiamat? Buya Yahya dan Ustadz Khalid Ungkap Golongannya
Top 3 Islami: 1 Dosa yang Membuat Ibadah Sia-Sia di Hari Kiamat, Cara Dapat Rezeki Tak Diduga Berdasar Al-Qur'an
Advertisement
Penganiayaan berujung kematian ini terjadi di Dusun II, Desa Kuanheum, Kecamatan Amabi Oefeto, Kabupaten Kupang.
Kasat Reskrim Polres Kupang, Iptu Yeni Setiono menuturkan aksi kekerasan ini dipicu masalah meriam kaleng yang dimainkan sejumlah anak, yang salah satunya keponakan pelaku.
Korban yang merasa terganggu kemudian mendatangi kedua keponakan pelaku, Putra dan Jansen yang sedang bermain meriam. Ia mengusir mereka agar tidak bermain meriam di lokasi tersebut.
Putra kemudian pulang ke rumah dan mengadu ke Yanse Kase (55) yang juga kakak pelaku. Pelaku yang kebetulan mendengar keributan langsung menuju ke depan rumah Yanse Kase.
Pelaku pembunuhan sempat berpapasan dengan korban hingga terjadi pertengkaran mulut. Namun, pertengkaran mereka sempat berhenti karena ditegur oleh istri pelaku, Irma Takaen.
Simak Video Pilihan Ini:
Motif Pelaku
Pelaku yang merasa tidak puas kemudian kembali ke rumah untuk mencari parang.
Karena tak menemukan parang, pelaku kemudian ke rumah orang tuanya, Abraham Haninuna. Di rumah orang tuanya, pelaku menemukan kapak yang tersimpan di sudut rumah dekat tumpukan keramik.
Ia kemudian mengambil kapak tersebut dan berjalan mencari korban. Saat itu korban masih berdiri di depan rumah Yanse Kase (kakak pelaku). Saat berpapasan dengan korban, pelaku langsung mengayunkan kapak tersebut dengan kedua tangan.
Korban sempat berupaya menyelamatkan diri dengan menangkis serangan pelaku dengan kedua tangannya dan berlari ke arah rumah Maharani Baharudin (29).
Saat tiba di belakang rumah Maharani Baharudin, pelaku mendapati korban dan kembali menganiaya korban dengan kapak mengenai tangan kanan korban hingga nyaris putus.
Korban yang terluka, terus berupaya menyelamatkan diri hingga terjatuh dekat mebel milik Joko Purnomo. Saat itulah, pelaku membacok korban hingga sekarat.
Korban sempat mendapatkan perawatan medis di ruang IGD RSUD Naibonat. Namun pada Rabu siang sekitar pukul 12.00 wita, korban meninggal dunia. "Motifnya salah paham karena ponakannya diusir saat bermain meriam," ujarnya.
Ia mengatakan tak lama setelah kejadian, pelaku langsung menyerahkan diri ke polisi. "Sudah di sel tahanan dan akan diproses sesuai hukum yang berlaku," tandasnya.
Advertisement