Sambut Natal, Harga Emas Antam Melorot Rp 13.000

Rekor tertinggi harga emas antam berada di level Rp 1.567.000 per gram yang dicetak pada 31 Oktober 2024.

oleh Arthur Gideon diperbarui 24 Des 2024, 09:21 WIB
Harga emas Antam hari ini turun Rp 13.000 menjadi Rp 1.520.000 per gram dari sebelumnya Rp 1.533.000. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas yang dijual oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau harga emas Antam anjlok pada perdagangan Selasa (24/12/2024). Hal yang sama juga terjadi pada harga emas Antam buyback.

Harga emas Antam hari ini turun Rp 13.000 menjadi Rp 1.520.000 per gram dari sebelumnya Rp 1.533.000. Untuk diketahui, rekor tertinggi harga emas antam berada di level Rp 1.567.000 per gram yang dicetak pada 31 Oktober 2024.

Demikian juga harga emas Antam buyback yang juta turun Rp 13.000 per gram. Harga emas buyback emas Antam dipatok Rp 1.369.000 per gram. Harga buyback ini adalah jika Anda ingin menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 1.369.000 per gram.

Perubahan harga emas Antam dipengaruhi oleh sejumlah faktor, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Pemahaman mengenai faktor-faktor ini sangat penting bagi mereka yang berencana untuk berinvestasi dalam emas Antam.

Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Anda dapat memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen) jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Hingga pukul 08.38 WIB kepingan emas Antam masih ada yang tersedia di Gedung Antam.

Daftar Harga Emas Antam

Berikut rincian harga emas Antam hari ini di butik emas Gedung Antam, melansir laman logammulia.com:

  • Harga emas 0,5 gram: Rp 810.000
  • Harga emas 1 gram: Rp 1.520.000
  • Harga emas 2 gram: Rp 2.980.000
  • Harga emas 3 gram: Rp 4.456.000
  • Harga emas 5 gram: Rp 7.404.000
  • Harga emas 10 gram: Rp 14.730.000
  • Harga emas 25 gram: Rp 36.662.500
  • Harga emas 50 gram: Rp 73.205.000
  • Harga emas 100 gram: Rp 146.290.000
  • Harga emas 250 gram: Rp 365.337.500
  • Harga emas 500 gram: Rp 730.375.000
  • Harga emas 1.000 gram: Rp 1.460.600.000.

Jelang Libur Natal, Harga Emas Loyo

Petugas menunjukkan emas batangan di gerai Butik Emas Antam di Jakarta, Jumat (5/10). Harga emas PT Aneka Tambang Tbk atau Antam naik Rp 1.000 menjadi Rp 666 ribu per gram pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Harga emas dunia bergerak melemah dalam perdagangan yang cukup sepi karena musim liburan. Pelemahan harga emas ini terbebani oleh penguatan dolar Amerika Serikat (AS) dan kenaikan imbal hasil Treasury AS.

Saat ini, investor menunggu sinyal yang lebih jelas tentang kebijakan moneter Federal Reserve (Fed) atau Bank Sentral AS untuk 2025.

Mengutip CNBC, Selasa (24/12/2024), harga emas di pasar spot turun 0,4% menjadi USD 2.611,17 per ons. Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup 0,6% lebih rendah pada USD 2.628,20 per ons.

Indeks dolar naik 0,4% terhadap para pesaingnya, bertahan di sekitar level tertinggi dalam dua tahun. Penguatan dolar AS ini mengurangi daya tarik emas bagi pemegang mata uang lainnya.

Sementara itu, imbal hasil acuan surat utang AS berjangka waktu 10 tahun juga naik.

“Pasar terus mencerna hasil pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) minggu lalu," jelas wakil presiden dan analis logam senior Zaner Metals Peter Grant.

"Jalur suku bunga yang lebih dangkal untuk tahun 2025 kini mulai diperhitungkan, mungkin jeda pada bulan Januari, mungkin juga Maret," tambah dia.

Meskipun The Fed memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin minggu lalu, sinyalnya tentang pengurangan suku bunga yang lebih sedikit pada 2025 telah mengirim emas ke level terendah sejak pertengahan November minggu lalu.


Rekor Tertinggi

Sementara emas yang tidak memberikan imbal hasil diuntungkan dalam lingkungan suku bunga rendah, investor mengkalibrasi ulang ekspektasi untuk tahun depan.

Emas telah mencetak beberapa rekor tertinggi tahun ini, naik 27% sejauh ini untuk menandai kinerja tahunan terbaiknya sejak 2010, didorong oleh pembelian bank sentral yang kuat, ketegangan geopolitik, dan pelonggaran kebijakan moneter oleh bank-bank besar.

"Dampak besar berikutnya adalah masa jabatan presiden Donald Trump yang akan datang dan keputusan presiden awal yang mungkin akan diumumkannya. Hal ini berpotensi menambah volatilitas pasar dan menjadi bullish untuk harga emas," kata Kepala Investasi Scorpion Minerals Michael Langford.

Presiden terpilih Donald Trump akan menjabat pada 20 Januari.

Emas, yang sering dianggap sebagai aset safe haven, biasanya berkinerja baik selama ketidakpastian ekonomi.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya