Rondo Royal, Camilan Tradisional Khas Jawa Tengah Menggoda Selera

Proses pembuatan camilan Rondo Royal cukup sederhana, tetapi membutuhkan ketelitian agar menghasilkan rasa yang maksimal

oleh Panji Prayitno diperbarui 26 Des 2024, 16:00 WIB
Rondo Royal. foto: qraved

Liputan6.com, Jakarta - Rondo Royal merupakan salah satu makanan tradisional khas Jawa Tengah yang memiliki cita rasa unik dan khas. Nama Rondo Royal sendiri memiliki makna yang cukup menarik, yakni “janda kaya” dalam bahasa Jawa.

Di balik namanya yang unik, camilan Jawa Tengah terbuat dari bahan yang sederhana, yaitu tape singkong (fermentasi singkong) yang dilapisi adonan tepung sebelum digoreng hingga kecokelatan.

Meski sederhana, rasa manis dan asam khas tape berpadu dengan tekstur renyah dari lapisan tepungnya menjadikan Rondo Royal sangat digemari, terutama sebagai teman santai di sore hari.

Makanan tradisional ini biasanya ditemukan di pasar-pasar tradisional atau dijual oleh pedagang kaki lima di berbagai daerah di Jawa Tengah, seperti Semarang, Kudus, dan Jepara. Proses pembuatannya cukup sederhana, namun membutuhkan ketelitian agar menghasilkan rasa yang maksimal.

Tape singkong yang digunakan harus memiliki tingkat kematangan yang pas, tidak terlalu lembek atau keras. Setelah itu, tape dilumatkan sedikit untuk membentuk adonan yang padat, lalu dilapisi dengan campuran tepung terigu, gula, dan sedikit air hingga membentuk adonan yang halus dan menempel dengan sempurna.

Rondo Royal tidak hanya disukai karena rasanya, tetapi juga nilai tradisi dan sejarah yang terkandung di dalamnya. Hidangan ini sering kali disajikan dalam acara-acara adat atau sebagai sajian untuk tamu istimewa di pedesaan Jawa Tengah.

Bahkan, dalam beberapa acara seperti pernikahan tradisional atau selamatan desa, Rondo Royal menjadi simbol keramahan dan kekayaan budaya lokal. Camilan ini juga menjadi salah satu cara untuk melestarikan warisan kuliner Indonesia yang kaya akan rasa dan filosofi.


Identitas Budaya

Kini, Rondo Royal mulai diadaptasi dalam berbagai bentuk modern. Beberapa restoran dan kafe di Jawa Tengah telah mengembangkan inovasi Rondo Royal dengan tambahan bahan seperti cokelat, keju, atau topping lainnya untuk menarik minat generasi muda.

Namun, meskipun mengalami modifikasi, keaslian rasa tape dan kesederhanaan proses pembuatannya tetap dipertahankan. Hal ini menunjukkan bahwa kuliner tradisional seperti Rondo Royal masih relevan di tengah perkembangan zaman.

Bagi siapa saja yang berkunjung ke Jawa Tengah, mencicipi Rondo Royal adalah pengalaman yang tak boleh dilewatkan.

Rasanya yang lezat, sederhana, dan autentik mampu memberikan gambaran tentang kekayaan budaya kuliner Jawa Tengah yang penuh dengan cerita dan tradisi. Rondo Royal tidak hanya sekadar camilan, tetapi juga bagian dari identitas budaya yang perlu dilestarikan.

 

Penulis: Belvana Fasya Saad

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya