Prabowo Minta Penanganan Bencana Alam Dilakukan Sigap dan Tepat

Prabowo ingin pembangunan infrastruktur yang tangguh dan berkelanjutan seperti gedung, jalan, kantor pemerintahan dan infrastruktur lainnya yang kuat dan tahan bencana. Hal ini dinilai penting untuk mengurangi dampak bencana.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 24 Des 2024, 15:49 WIB
Presiden Prabowo Subianto didampingi Wapres Gibran Rakabuming Raka memimpin sidang perdana Kabinet Merah Putih di Istana, Jakarta, Rabu (23/10/2024). (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta Juru Bicara Kantor Komunikasi Presiden (PCO), Adita Irawati mengatakan ada tiga pesan utama yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto terkait bencana alam dan penanganannya.

Pertama, Prabowo Prabowo menekankan pentingnya “negara hadir”, sigap, gesit dalam merespons bencana alam.

Adita telah meminta jajaran di kementerian pusat dan daerah memberikan tanggap darurat yang cepat dan tepat. Prabowo mengakui tenaga terlatih Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas Nasional dan Daerah) dan Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai first responders telah menunjukkan kapasitas yang unggul.

"Koordinasi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat untuk merespons bencana sudah terjadi dalam waktu singkat, namun tetap efektif," jelas Adita dikutip dari siaran pers, Selasa (24/12/2024).

Kedua, Prabowo ingin pembangunan infrastruktur yang tangguh dan berkelanjutan seperti gedung, jalan, kantor pemerintahan dan infrastruktur lainnya yang kuat dan tahan bencana. Hal ini dinilai penting untuk mengurangi dampak bencana.

"Termasuk penggunaan teknologi. Hadirnya sistem peringatan dini, peta bencana digital buatan BNPB, dan prakiraan juga modifikasi cuaca oleh BMKG, sangat penting memperkaya dan memutakhirkan rencana kontinjensi," jelas Adita.

"Terakhir dan tidak kalah pentingnya, solidaritas dan gotong-royong," sambungnya.

 


Percepat Penanganan Bencana

Presiden Prabowo Subianto menyapa para jurnalis sebelum menerima tamu kenegaraannya di Istana Kepresidenan Republik Indonesia, Jakarta pada Senin 21 Oktober 2024. (BAY ISMOYO/AFP)

Adita mengatakan solidaritas masyarakat akan membuat penanganan dan rehabilitasi bencana menjadi lebih cepat serta meringankan beban korban.

Misalnya, bergotong royong dalam membersihkan puing-puing, menyediakan tempat penampungan sementara, dan mendistribusikan bantuan logistik dan dukungan psikososial.

"Early warning system, dukungan teknologi, harus tetap dikaitkan dengan solidaritas dan gotong royong. Dengan demikian, Indonesia dapat menjadi negara yang lebih maju, berdaulat, sejahtera, dan tangguh hadapi bencana," pungkas Adita.

Infografis Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Diubah Jadi Makan Bergizi Gratis. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya