Penyebab Amad Diallo Jarang Main di Manchester United saat Era Ten Hag, Ada Unsur Nepotisme

Amad Diallo tak mendapat banyak kesempatan di Manchester United saat masih dilatih oleh Erik ten Hag.

oleh Thomas diperbarui 24 Des 2024, 18:00 WIB
Pemain Manchester United, Amad Diallo, melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke gawang PAOK pada laga Liga Europa 2024/2025 di Old Trafford, Jumat (8/11/2024). (AP Photo/Dave Thompson)

Liputan6.com, Jakarta- Mantan staf pelatih Manchester United Benni McCarthy membeberkan fakta mengagetkan soal jarangnya Amad Diallo Traore bermain saat masih era kepelatihan Erik ten Hag. Rupanya ada faktor nepotisme yang membuat karier Amad terhambat.

Amad saat ini jadi bintang baru MU. Pemuda Pantai Gading itu rajin bikin gol maupun assists sejak rutin dipercaya bermain mulai kepemimpinan caretaker Ruud van Nistelrooy hingga kini manajer tetap Ruben Amorim.

Fans MU bertanya-tanya kenapa bakat besar Amad Diallo seolah disia-siakan selama kepelatihan Ten Hag. Teka-teki tersebut perlahan mulai terjawab. McCarthy dengan gamblang membocorkannya saat berbicara di Podcast and Chill Network.

McCarthy menuding Amad terpinggirkan karena praktek nepotisme dilakukan Ten Hag. Pelatih asal Belanda itu lebih senang dan mengutamakan menurunkan pemain-pemain yang merupakan rekrutannya.

Amad pun harus kalah bersaing karena Ten Hag kerap memainkan Antony meski kinerjanya tak memuaskan. Ten Hag sangat yakin dengan Antony karena sudah mengenalnya lama sejak masih sama-sama di Ajax Amsterdam.

Nasib Amad di era Ten Hag makin suram karena Alejandro Garnacho juga sedang bagus-bagusnya. Kemudian ditambah dengan perekrutan Rasmus Hojlund.


Komentar Pedas McCarthy Soal Amad di Manchester United

Amad Diallo (kanan) merayakan gol yang dicetak Joshua Zirkzee saat MU mengalahkan Everton pada lanjutan Liga Inggris 2024/2025 di Old Trafford, Minggu (1/1/2024) malam WIB. (AP Photo/Dave Thompson)

"Secara taktis, saat kami melakukan persiapan, manajer merasa bahwa Antony adalah pemain terbaik dan lebih baik untuk pekerjaan yang diinginkannya karena dia mengenal Antony dari Ajax. Dia adalah pemainnya, jadi dia berinvestasi padanya, dan klub mendukungnya," papar McCarthy.

"Jadi, tentu saja, dia harus mendukung pemain yang dibelinya, saya pikir itulah sebabnya dia terus memainkan Antony. Itu karena dia tahu kemampuan saat Antony dalam performa terbaiknya. Lalu Anda memiliki (Alejandro) Garnacho yang juga bermain bagus, mencetak gol. (Marcus) Rashford, pada hari apa pun, bisa menghancurkan siapa pun. Lalu Anda memiliki (Rasmus) Hojlund, Anda menghabiskan 70 juta poundsterling untuk mendatangkannya, jadi dia harus bermain."

 


Kesabaran Amad di Manchester United Berbuah Manis

Penyerang Manchester United, Amad Diallo, merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Man City dalam laga lanjutan Premier League 2024/2025 di Etihad Stadium, Minggu (15/12/2024) malam WIB. MU menang 2-1 di markas Man City. (AP Photo/Dave Thompson)

"Jadi seseorang harus (kehilangan), dan sayangnya Amad yang jadi korban, manajer memilih pemain yang menurutnya mungkin lebih mampu, untuk jenis permainan seperti itu secara taktis, defensif, dan menyerang," pungkas McCarthy.

Untungnya kesabaran Amad berbuah manis. Kini Amad jadi andalan utama MU. Formasi 3-4-3 yang diandalan Amorim begitu cocok dengan Amad sehingga selalu jadi pilihan utama di berbagai ajang yang diikuti MU.


Klasemen Liga Inggris

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya