Diresmikan! Puluhan Rumah Hunian Tetap untuk Korban Banjir Kalibaru Banyuwangi Siap Ditempati

Sebanyak 66 unit rumah pengganti itu dibangun di petak lahan seluas 1,17 hektare lahan milik PTPN I regional 5 yang telah dibeli oleh Pemprov Jatim untuk warga korban banjir Kalibaru Wetan Banyuwangi.

oleh Gilar Ramdhani pada 24 Des 2024, 19:40 WIB
Pj Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono didampingi Bupati Ipuk Fiestiandani meresmikan hunian tetap untuk korban banjir bandang di Desa Kalibaru Wetan, pada Senin (23/12/2024).

Liputan6.com, Banyuwangi Sebanyak 66 unit rumah hunian tetap (huntap) bagi korban banjir bandang di Desa Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi telah selesai dibangun. Pj Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono didampingi Bupati Ipuk Fiestiandani meresmikan hunian tetap pada Senin (23/12/2024).

“Semoga huntap yang kita siapkan ini bisa menjadi tempat tinggal yang nyaman dan membawa berkah untuk semuanya,” ujar Pj. Gubernur Adhy usai menyerahkan secara simbolis kunci rumah dan sejumlah bantuan kepada penerima huntap.

Sebanyak 66 unit rumah pengganti itu dibangun di petak lahan seluas 1,17 hektare lahan milik PTPN I regional 5 yang telah dibeli oleh Pemprov Jatim untuk warga korban banjir Kalibaru Wetan Banyuwangi. Hadir pula dalam peresmian hunian, antara lain Kalaksa BPBD Prov Jatim Gatot Subroto, Kakanwil BPN Jatim Lampri, Regional Head PT Perkebunan Nusantara I Regional Head 5 Winarto.

Lokasi hunian relokasi itu cukup ideal karena berada di wilayah perkampungan setempat sehingga relatif dekat dengan hunian awal warga yang rusak akibat banjir bandang akhir 2022 lalu.

Pj Gubernur Jatim mengatakan pihaknya bukan hanya menyediakan rumah tapi juga memfasilitasi sertifikat kepemilikannya.

"Saya sudah minta kepala BPN Jatim untuk mempercepat proses penerbitan sertifikat. Semoga Januari 2025 sudah bisa diserahkan,” tegas Pj Gubernur Jatim.

“Intinya di setiap kejadian bencana, pemerintah hadir tidak hanya ketika kesiapsiagaan tapi hingga pasca recovery-nya,” imbuhnya.


Hunian Tetap Hasil Kolaborasi Pemprov dan Pemkab

Pj Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono didampingi Bupati Ipuk Fiestiandani usai meresmikan hunian tetap untuk korban banjir bandang di Desa Kalibaru Wetan, pada Senin (23/12/2024).

Adhy menjelaskan pembangunan rumah hunian tetap tersebut merupakan kolaborasi antara Pemprov Jatim dan Pemkab Banyuwangi.

“Pembangunan rumah didanai oleh anggaran Pemprov. Sementara sarana-prasarananya dilengkapi oleh Pemkab Banyuwangi. Memang saat ini masih perlu penyempurnaan, InshaAllah akan dilanjutkan tahun 2025,” ujar Adhy.  

Puluhan unit huntap tersebut dibangun dengan ukuran 5 meter x 6 meter. Masing-masing rumah sudah berdiri dan terpasang berbagai fasilitas dasarnya. Seperti jaringan listrik, air bersih, drainase, serta akses jalan yang sudah dipaving.

“Ke depan ini akan kami bentuk seperti komplek perumahan yang sudah bagus. Dilengkapi fasilitas olah raga hingga pemberdayaan ekonominya. Sehingga kita tidak sekadar pemindahkan penduduk namun juga kita pastikan kesejahteraannya,” kata dia.

Adhy lalu berpesan agar para korban banjir bandang Desa Kalibaru segera menempati huntap yang telah disediakan. Dia juga mewanti-wanti agar mereka tidak lagi menempati rumah lama yang berada di daerah rawan tersebut.

“Kalau sudah masuk zona merah jangan ditempati. Segera tinggalkan agar tidak sampai jatuh korban,” pesan dia.


Bupati Ipuk Ajak Warga Merawat dan Menjaga Hunian

Pj Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono didampingi Bupati Ipuk Fiestiandani usai meresmikan hunian tetap untuk korban banjir bandang di Desa Kalibaru Wetan, pada Senin (23/12/2024).

Sementara itu, Bupati Ipuk berterima kasih kepada Pemprov Jatim atas terbangunnya rumah hunian tetap tersebut. Ia mengajak warga setempat untuk merawat dan menjaga hunian tetap yang telah diberikan.

"Mudah-mudahan rumah ini jadi tempat tinggal baru yang membawa kebahagiaan bagi penghuninya. Lokasinya juga ideal, tidak dekat dengan aliran sungai,” ujar Ipuk.

Dibangunnya hunian tetap ini disambut gembira oleh para warga. Salah satunya, Wahyudi. Lelaki paruh baya itu sangat senang kini punya rumah baru yang layak.

“Bersyukur sekali. Tempatnya enak dan tidak jauh dari perkampungan. Kami juga masih dikumpulkan dengan tetangga-tetangga yang dulu,” ujarnya.

Warga lainnya Sri Wahyuni, juga mengatakan hal serupa. Dia lega akhirnya bisa punya rumah sendiri setelah sempat numpang di rumah mertua setelah kejadian.

“Alhamdulillah. Tidak merepotkan orang tua lagi. Kita bisa segera pindah ke sini,” ujarnya.

 

(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya