Israel Minta Diplomatnya Dorong Penetapan Houthi Sebagai Organisasi Teroris

Kelompok Houthi di Yaman adalah di antara front yang tengah dihadapi Israel pasca pecahnya perang terbaru di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 25 Des 2024, 09:02 WIB
Ideologi Houthi antara lain dirumuskan dalam slogannya, yakni "Allah Maha Besar, matilah AS, matilah Israel, terkutuklah kaum Yahudi dan kemenangan bagi Islam." (AP Photo)

Liputan6.com, Tel Aviv - Israel telah menginstruksikan misi diplomatiknya di Eropa untuk berupaya agar kelompok pemberontak Houthi yang didukung Iran di Yaman ditetapkan sebagai organisasi teroris.

Houthi telah berulang kali meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, yang mereka sebut sebagai aksi solidaritas dengan Palestina yang sedang berperang melawan pasukan Israel di Jalur Gaza.

Serangan-serangan tersebut telah mengganggu jalur pelayaran internasional, memaksa perusahaan-perusahaan untuk mengalihkan rute mereka ke perjalanan yang lebih panjang dan lebih mahal, yang pada gilirannya menambah kekhawatiran terhadap inflasi global.

"Houthi merupakan ancaman tidak hanya bagi Israel, tetapi juga bagi kawasan dan seluruh dunia. Hal pertama dan paling mendasar yang harus dilakukan adalah menetapkan mereka sebagai organisasi teroris," kata Menteri Luar Negeri Israel Gideon Sa'ar seperti dikutip dari CNA, Rabu (25/12/2024).

Menurut Sa'ar, saat ini Amerika Serikat, Arab Saudi, Malaysia, Uni Emirat Arab, Australia, Kanada, Selandia Baru, dan Israel telah menetapkan kelompok Houthi sebagai organisasi teroris.

Pada Sabtu (21/12), militer Israel gagal mencegat sebuah rudal dari Yaman yang jatuh di daerah Tel Aviv-Jaffa, melukai 14 orang.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya