Liputan6.com, Jakarta Petrokimia Gresik kembali menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur di bidang hukum perdata dan tata usaha negara untuk membantu kelancaran operasi, kepatuhan hukum dan penyaluran pupuk bersubsidi.
Penandatanganan dilakukan langsung oleh Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo dengan Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, Mia Amiati di Gresik, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
Advertisement
Dwi Satriyo menyampaikan bahwa, Petrokimia Gresik dalam melaksanakan amanah Pemerintah menyalurkan pupuk bersubsidi dan menjalankan bisnis perusahaan, tentu tidak lepas dari risiko dan persoalan hukum yang mungkin timbul sebagai akibat dari operasional. Dengan kerja sama ini, diharapkan potensi persoalan hukum tersebut bisa terminimalisasi dengan pendampingan dari Kejati sehingga operasional perusahaan dalam mendukung percepatan swasembada pangan berjalan lancar.
Kerja sama ini merupakan bentuk optimalisasi Petrokimia Gresik dalam menjalankan tugas menyalurkan pupuk bersubsidi ke berbagai daerah di seluruh Indonesia sesuai penugasan Pemerintah yang tentunya dijalankan dengan prinsip Good Corporate Governance (GCG) dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dwi Satriyo menjelaskan, MoU ini merupakan perpanjangan dari kerja sama sebelumnya yang telah terjalin. Kerja sama terbaru ini sedikit lebih berbeda dengan sebelumnya karena terjalin mencakup semua anak perusahaan dan afiliasi Petrokimia Gresik, berlangsung selama tiga tahun hingga 2027. Kolaborasi dengan Aparat Penegak Hukum (APH) ini menjadi komitmen Petrokimia Gresik dalam menjalankan prinsip Good Corporate Governance (GCG).
"Hari ini bukan hanya sekadar momen formalitas penandatanganan kerja sama, tetapi menjadi refleksi dari hubungan yang telah terjalin erat selama ini antara Kejaksaan Tinggi Jawa Timur dan Petrokimia Gresik. Kerja sama yang telah kita bangun merupakan bukti nyata dari sinergi dan komitmen kita dalam mewujudkan tata kelola yang baik, transparansi, dan kepatuhan hukum dalam setiap langkah yang kita tempuh," tutur Dwi Satriyo dalam keterangan tertulis, Rabu (25/12/2024).
Ia memastikan bahwa dukungan Kejati dalam bidang hukum perdata dan tata usaha negara akan memberikan kontribusi besar dalam menyelesaikan berbagai tantangan hukum yang mungkin dihadapi perusahaan, baik di dalam maupun di luar pengadilan.
"Kami berharap, kedepan kerja sama akan terjalin semakin baik, sehingga bersama kita dapat menciptakan dampak positif yang signifikan bagi industri dan masyarakat, serta turut berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan," katanya.
Kebut Asta Cita Prabowo, Petrokimia Gresik Bidik Swasembada Pangan Lewat Taruna Makmur
Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia memberangkatkan sebanyak 54 Taruna Makmur Batch VI ke berbagai daerah di Indonesia, sebagai dukungan terhadap program percepatan swasembada pangan yang terus didorong oleh Pemerintah.
Pemberangkatan dilaksanakan langsung oleh VP Pengelolaan Transformasi Bisnis, Grastayana Suki mewakili Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo dari Gresik, Jawa Timur, baru-baru ini.
Terpisah, Dwi Satriyo menyampaikan bahwa Taruna Makmur ini diberangkatkan untuk mendukung pelaksanaan Program Makmur yang dijalankan Petrokimia Gresik dalam rangka meningkatkan produktivitas pertanian dan percepatan swasembada pangan nasional yang diinstruksikan Presiden Prabowo Subianto. Taruna Makmur bersama petugas Agroman Petrokimia Gresik akan memberikan pendampingan kepada petani binaan Program Makmur, baik untuk budidaya padi, tebu, jagung, hortikultura, maupun komoditas pertanian lain.
Adapun 54 Taruna Makmur ini merupakan mahasiswa dari sejumlah Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan). Rinciannya Polbangtan Medan sebanyak 8 mahasiswa, Polbangtan Malang 24 mahasiswa, dan Polbangtan Gowa 22 mahasiswa.
Sebelum diterjunkan ke lapangan, para mahasiswa mendapatkan pembekalan dalam Sekolah Makmur. Materi yang diberikan mulai dari pembekalan mental, product knowledge dari Petrokimia Gresik Grup, uji tanah, sharing session Program Makmur, dan materi lainnya.
"Para Taruna Makmur ini sekarang sudah siap turun di lapangan dan akan menjalankan tugasnya selama enam bulan atau hingga Juni 2025. Mengaplikasikan ilmu yang mereka dapat dari Sekolah Makmur untuk pendampingan petani. Program ini, merupakan salah satu cara kami untuk mempermudah petani dalam mendapatkan solusi dari berbagai permasalahan yang selama ini dialami petani," tandas Dwi Satriyo.
Advertisement
Ajak Generasi Muda Majukan Pertanian
Lebih lanjut ia menambahkan, Taruna Makmur ini sekaligus menjadi media bagi Petrokimia Gresik untuk mengajak generasi muda Indonesia aktif dalam memajukan pertanian. Mengingat saat ini regenerasi di sektor pertanian masih menjadi tantangan bersama, dan membutuhkan solusi dari stakeholder pertanian.
"Kita ajak langsung generasi muda untuk melihat betapa besarnya potensi dari sektor pertanian Indonesia jika dikelola dengan tepat. Mereka juga kita kenalkan dengan teknologi pertanian modern yang saat ini dikembangkan Petrokimia Gresik, yaitu Petro Spring (Smart Precission Farming)," kata Dwi Satriyo.
Sementara itu, Taruna Makmur yang saat ini diberangkatkan merupakan angkatan keenam. Melihat besarnya manfaat dari Taruna Makmur ini menjadikan program ini berkelanjutan. Sejak diluncurkan tahun 2022, Petrokimia Gresik telah mencetak sebanyak 264 Taruna Makmur dari berbagai Polbangtan yang ada di Indonesia.
"Kami berharap Taruna Makmur ini terus mengaplikasikan ilmunya untuk pertanian, sehingga tidak hanya menjadi inspirasi bagi generasi muda lain untuk memajukan pertanian di tanah air, tetapi juga berkontribusi aktif dalam mendukung percepatan swasembada pangan Indonesia" pungkasnya.