Liputan6.com, Cilacap - Kemunculan peristiwa aneh baik di daratan ataupun di lautan selalu menjadi topik menarik untuk diulas. Terlebih jika disandingkan dengan peristiwa kehancuran bumi atau disebut dengan kiamat bumi.
Kiamat bumi adalah merupakan bagian terkecil dari peristiwa dahsyat kehancuran alam semesta atau dalam bahasa agama disebut sebagai kiamat kubra atau kiamat besar.
Dalam legenda Jepang, kiamat akan terjadi apabila muncul ikan raksasa.
Hal itu lantas dikaitkan munculnya oarfish dengan ukuran yang belum pernah ditemukan sebelumnya, beberapa waktu lalu.
Kemunculan ikan tersebut dipercaya merupakan pertanda jika musibah besar atau kiamat bumi akan menimpa manusia.
Baca Juga
Advertisement
Lantas musibah besar seperti apa yang dikaitkan dengan kemunculan ikan raksasa yang berbentuk aneh dan belum pernah dilihat sebelumnya ini?
Simak Video Pilihan Ini:
Ditemukan Penyelam
Mengutip CNBC Indonesia, seekor ikan langka raksasa ditemukan sekelompok penyelam di laut lepas Taiwan. Tampilannya juga cukup aneh dan menarik perhatian.
Temuan ikan tersebut diunggah instruktur selam Wang Cheng Ru dalam akun instagramnya beberapa waktu lalu. Dia mengatakan banyak hewan yang bisa ditemukan di perairan Taiwan, termasuk Oarfish.
"Banyak hewan menakjubkan yang bisa ditemukan di timur laut Taiwan. Namun, ini adalah kali pertama saya bertemu oarfish raksasa," kata Cheng-Ru, dikutip dari Newsweek, Minggu (8/12/2024).
Ikan berjenis Oarfish itu memiliki lubang di bagian tubuhnya yang berwarna silver dengan akses glitter berkilau. Menariknya ikan tersebut berdiri vertikal, bukan horizontal seperti ikan lainya.
Habitatnya jauh di bawah laut. Membuat Oarfish jarang dilihat oleh manusia.
Kemunculannya yang jarang juga dikaitkan dengan legenda. Kabarnya saat Oarfish tampak di permukaan laut menandakan akan ada bencana.
Advertisement
Legenda Jepang Ungkap Bencana Bakal Terjadi
Menurut legenda Jepang, Oarfish merupakan pelayan Dewa Laut Ryujin. Ikan itu menjadi pembawa pesan sang dewa jika akan terjadi gempa di daratan.
Pada kemunculan Oarfish sebelumnya, Jepang dilanda gempa di Tohoki dan bencana nuklir di Fukushima.
Namun tidak diketahui bencana apa yang berhubungan dengan kemunculannya terbaru. Para ilmuwan meyakini tidak ada hubungan kemunculan Oarfish dengan kondisi Bumi.
Mengutip New York Post, Profesor Ilmu Perikanan dari Kagoshima University, Hiroyuki Motomura memastikan tidak ada bukti sains dari teori tersebut. Masyarakat juga diminta tak perlu khawatir.
"Menurut saya, oarfish muncul ke permukaan ketika kondisi habitat mereka sedang buruk. Oleh karena itu, biasanya mereka ditemukan manusia dalam keadaan tak bernyawa," kata dia.
Terlepas dari legenda Jepang, Islam memandang bahwa kiamat merupakan kepastian. Ada beberapa penyebab bencana besar yang disebutkan dalam Al-Qur'an maupun hadis.
Penyebab Bencana Perspektif Islam
Mengutip dompetdhuafa.org, berikut ini penyebab terjadinya bencana alam menurut Al-Qur'an,
1. Perbuatan Manusia
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. Ar-Rum: 41)
Sesuai ayat di atas, Allah menjelaskan bahwa penyebab terjadinya bencana alam adalah karena perbuatan manusia sendiri. Bahkan, di masa ini hal-hal itu dapat dibuktikan secara ilmiah. Hutan yang digunduli, pembakaran bahan bakar fosil yang berlebihan, berkurangnya daerah resapan air, itu semua adalah perbuatan manusia yang menyebabkan terjadinya bencana alam.
2. Banyaknya Dosa
Penggalan Al-Quran surah Al-An’am ayat 6 yang berbunyi “..dan Kami binasakan mereka karena dosa mereka sendiri..” menunjukkan bahwa bencana yang terjadi pada suatu kaum disebabkan oleh menumpuknya dosa-dosa yang dilakukan oleh manusia.
Seperti diketahui, di masa sekarang ini sudah sangat banyak pewajaran bagi dosa-dosa yang dilakukan oleh manusia, terlebih pada generasi muda. Istilah One Night Stand atau Friends With Benefit (FWB) yang kini menjamur di kalangan generasi muda menunjukkan adanya pewajaran terhadap dosa-dosa zina. Bahkan, di masa ini mereka yang melakukan hal tersebut tidak merasa malu, justru segelintir di antaranya merasa bangga.
3. Mendustakan Agama Allah
“Kemudian Kami berfirman kepada keduanya: “Pergilah kamu berdua kepada kaum yang mendustakan ayat-ayat Kami”. Maka Kami membinasakan mereka sehancur-hancurnya. Dan (telah Kami binasakan) kaum Nuh tatkala mereka mendustakan rasul-rasul. Kami tenggelamkan mereka dan kami jadikan (cerita) mereka itu pelajaran bagi manusia. Dan Kami telah menyediakan bagi orang-orang zalim azab yang pedih.” (QS. Al-Furqan: 36-37)
Ayat di atas menunjukkan bahwa Allah Swt akan menjatuhkan bencana, bisa dalam bentuk apa pun, kepada umat manusia yang mengingkari agama beserta utusan-Nya. Dalam ayat tersebut, Allah mencontohkan kaum Nabi Nuh yang tidak memedulikan ajaran Nabi Nuh, bahkan mereka secara terang-terangan menolak ajaran sang nabi dan menantangnya untuk mendatangkan azab.
4. Kasih Sayang Allah
Tak sedikit orang yang mengartikan bahwa bencana alam yang terjadi adalah bentuk dari kemurkaan Allah atas perbuatan buruk manusia. Padahal sebaliknya, hal ini adalah bentuk kasih sayang Allah kepada umat-Nya. Bencana termasuk juga musibah, dan ini juga merupakan peringatan dari Allah agar manusia kembali ke jalan-Nya. Dengan adanya musibah, Allah menghadirkan kesadaran kita bahwa kuasa-Nya melebihi apa pun, sehingga manusia perlu kembali kepada-Nya. Kebaikan dari peristiwa bencana yang didatangkan Allah dapat sahabat simak dalam Al-Quran surah Al-Baqaraha ayat 155-157.
Alih-alih murka, bencana merupakan bentuk kasih sayang Allah kepada manusia. Dia menciptakan, memurkai, dan menghukum manusia berdasarkan sifat kasih dan sayang-Nya, sifat tersebut dapat mengalahkan murka-Nya.
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
Advertisement