Liputan6.com, Cilacap - KH. Abdul Hamid atau kerap disapa Mbah Hamid Pasuruan merupakan sosok ulama kharismatik yang memiliki pengetahuan ilmu agama yang mumpuni.
Meskipun tersohor alim, Kiai Hamid atau Mbah Hamid tidak sombong. Demikian halnya beliau juga dikenal sebagai seorang wali yang memiliki segudang karomah hebat.
Beliau terkenal memiliki sifat yang mulia kepada siapa saja. Bahkan kepada orang jahat saja seperti maling atau pencuri saja, Mbah Hamid memperlakukannya dengan sangat baik.
Baca Juga
Advertisement
Berikut ini kisah Mbah Hamid dengan pencuri sebagaimana dikutip dari tayangan YouTube Short @Fakta_Bray, Rabu (25/12/2024).
Simak Video Pilihan Ini:
Pencuri Pakaian Tertangkap
Kiai Hamid merupakan kiai yang tersohor kewaliannya dan kedalaman ilmu agamanya. Beliau merupakan sosok yang dermawan dan memiliki akhlak yang baik. Hal ini sebagaimana dikisahkan oleh Kiai Haji Zulfa Mustofa.
Dirinya pun menceritakan suatu ketika ada seorang pencuri yang tertangkap basah mencuri pakaian yang dijemur di halaman belakang kediaman Mbah Hamid Pasuruan.
Tertangkapnya aksi pencurian bermula karena saking seringnya jemuran yang hilang hingga akhirnya para santri melakukan pengintaian.
Selang beberapa har, saat masa pengintaianini para santri akhirnya mendapati pencuri yang sedang mencuri pakaian.
Pencuri itu pun tertangkap basah dan hendak dijadikan bulan-bulanan oleh para santri yang sangat geram karena ulahnya ini.
Advertisement
Dikasih Kopi dan Makan Nasi Goreng
Sebelum pencuri menjadi bulan-bulanan para santri ini, terlanjur kegaduhan itu terdengar oleh Mbah Hamid yang tiba-tiba muncul dari lorong rumahnya itu.
Akhirnya para santri mengurungkan niatnya untuk melakukan pesta bogem kepada pencuri tadi sebab segan dengan kiai Hamid.
Melihat pencuri yang tertangkap basah, Mbah Hamid hanya berkata, "oh ono tamu toh, silakan (oh ada tamu ya silakan masuk)."
Si pencuri ini akhirnya diajak ke rumahnya dan dilayani oleh Mbah Hamid bagaikan raja. Ia diberi makan nasi goreng dengan lauk telur, bahkan pula diberi minum kopi serta diajak bercengkrama.
"Saya hanya punya nasi goreng, ikannya telur, besok-besok kalau mau ke sini bilang, nanti saya potongkan ayam," ujar Kiai Zulfa menirukan ucapan Kiai Hamid kepada pencuri tersebut.
Lebih dari itu ketika mau pulang pun diantar hingga ke halaman layaknya ulama besar. Saat kepulangan pencuri itu Mbah Hamid berpesan kepada pencuri jika nanti ada waktu untuk menyempatkan main ke rumahnya.
Karena perlakuan baik itu, maling tersebut akhirnya taubat. Masya Allah.
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul