Liputan6.com, Jakarta - Sekitar 1.200 orang dilaporkan harus dievakuasi dari Menara Eiffel setelah alarm kebakaran berbunyi di landmark ikonis Paris tersebut pada Selasa, 24 Desember 2024. Société d'Exploitation de la Tour Eiffel (SETE) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa korsleting pada rel listrik lift antara lantai dua dan puncak memicu sistem alarm kebakaran di monumen tersebut tetapi tidak ada bahaya.
Advertisement
Pernyataan ini dikeluarkan setelah media Prancis memberitakan adanya kobaran api. SETE mengatakan pengunjung dievakuasi 'sesuai dengan prosedur keselamatan saat ini', namun akhirnya memutuskan bahwa tidak ada bahaya.
"Setelah memastikan tidak ada bahaya, petugas pemadam kebakaran meninggalkan lokasi kejadian. Tidak ada pengunjung yang berada dalam bahaya. Bekerja sama dengan petugas pemadam kebakaran, SETE, bersama dengan penyedia pemeliharaan listrik dan teknisi elevator, sedang menyelidiki untuk mengidentifikasi penyebab insiden tersebut," demikian bunyi pernyataan tersebut, mengutip Newsweek, Rabu (25/12/2024).
Menara yang sempat ditutup sementara kini telah dibuka kembali hingga lantai dua. Menara Eiffel adalah salah satu bangunan paling terkenal di dunia, menerima rata-rata antara 15.000 dan 25.000 pengunjung setiap hari, menurut database statistik RoadGenius.
Pada Januari tahun ini, foto dan video di media sosial mengklaim menunjukkan Menara Eiffel terbakar, namun itu palsu. Kebakaran terakhir tercatat terjadi di landmark tersebut pada Januari 1956, di ruang transmisi televisi menara yang menyebabkan kerusakan signifikan.
Sementara, Euronews melaporkan insiden alarm kebakaran itu terjadi sekitar pukul 10.30 pagi. Seorang jurnalis Boulevard Voltaire, Julien Tellier, juga menulis, "Sekitar 1.200 orang dievakuasi. Petugas pemadam kebakaran dilaporkan telah mengidentifikasi asal mula api karena kabel yang terlalu panas."
"Api sudah dapat dikendalikan dan kini sudah padam. Kebakaran tersebut diyakini disebabkan oleh perangkat yang terlalu panas di dekat kabel salah satu elevator."
Pembukaan Kembali Notre Dame
Kabar alarm kebakaran itu mengingatkan publik pada Katedral Notre Dame yang baru dibuka kembali setelah lima tahun direnovasi. Bangunan Gotik itu harus dipugar besar-besaran karena kebakaran hebat yang terjadi pada 2019 lalu.
Pada Jumat malam, 29 November 2024, Presiden Prancis Emmanuel Macron didampingi istrinya, Brigitte dan Uskup Agung Paris Laurent Ulrich, menggelar tur Notre Dame via siaran televisi jelang pembukaan kembali bangunan bersejarah itu pada 7 Desember 2024, diikuti misa Katolik pertama pada keesokan harinya. Dunia pun diperlihatkan bagaimana katedral telah diselamatkan, direnovasi, dan diperbarui lewat suguhan visual yang menakjubkan.
Mengutip BBC, Sabtu (30/11/2024), Macron mengatakan dalam pidatonya, "Kebakaran di Notre Dame adalah luka nasional, dan Anda telah menjadi obatnya melalui tekan, melalui kerja, melalui komitmen. Saya sangat berterima kasih, Prancis sangat berterima kasih. Anda telah membawa Notre Dame kembali."
Saat memasuki katedral, Macron menyebut hasil renovasi katedral yang menghabiskan biaya 700 juta euro (lebih dari Rp11,7 triliun) itu luar biasa, termasuk balok kayu atap besar yang menggantikan rangka abad pertengahan yang hangus terbakar. Sebelum dikunjungi Macron, sangat sedikit gambar yang dirilis terkait proses renovasi itu selama bertahun-tahun.
Advertisement
Perbaikan Menyeluruh Katedral Notre Dame
Setelah ditunjukkan kepada publik, ada wajah baru yang segar pada katedral itu. Laporan BBC menyebut bahwa itu bukan hanya renovasi atau pembangunan kembali struktur atap, tetapi juga pembersihan kotoran dan jelaga di interior sejak restorasi terakhir pada 1850-an.
Kebakaran hebat saat itu menghancurkan banyak bagian penting dari katedral, termasuk menara, balok kayu atap yang dikenal sebagai 'hutan', dan kubah batu di atas pusat transept dan bagian dari nave. Ada juga kerusakan besar akibat kayu dan batu yang jatuh, dan dari air dari selang pemadam kebakaran.
Namun, daftar yang berhasil diselamatkan jauh lebih panjang, termasuk semua jendela kaca patri, sebagian besar patung dan karya seni, dan relik suci yang dikenal sebagai Mahkota Duri. Ada pula patung abad ke-14 di padua suara yang dikenal sebagai Perawan maria dari Pilar, yang nyaris tidak terhancurkan oleh batu yang jatuh.
Enam belas patung tembaga besar para Rasul dan Injil, yang mengelilingi menara, juga diturunkan untuk renovasi hanya empat hari sebelum kebakaran. Begitu pula dengan organ - yang kedua terbesar di Prancis - sangat terpengaruh debu dan asap, tetapi dapat diperbaiki.
Dihadiri Donald Trump hingga Pangeran William
Donald Trump bergabung dengan Pangeran William dan Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk menandai pembukaan kembali katedral berusia 800 tahun itu pada Sabtu malam, 7 Desember 2024. William hadir mewakili Kerajaan Inggris karena Charles tidak bisa hadir.
Ada pemandangan tak biasa terjadi di momen usai pembukaan kembali Katedral Notre Dame di Paris, Prancis. Pangeran William terlihat akrab dengan Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih, Donald Trump. Mereka saling berjabat tangan erat dan bahkan bertemu secara pribadi di kediaman duta besar Inggris di Paris, pada Sabtu malam, 7 Desember 2024.
"Sangat menyenangkan bertemu Anda," kata Trump sesaat bertemu dengan calon pewaris takhta Kerajaan Inggris itu. Pangeran William pun menanyakan balik kondisi Trump karena cuaca dingin dan hujan di Paris saat itu.
Mengutip The Sun, Minggu, 8 Desember 2024, mereka sempat berfoto bersama saat Trump menunjuk dengan ibu jari ke arah William dan berkata, "Dia melakukan pekerjaan luar biasa."
Keduanya lalu duduk di sofa berdampingan dan berbicara di Janue Room, kediaman duta besar. Mereka berbagi beberapa kenangan perihal mendiang Ratu Elizabeth II yang ditemuinya dalam kunjungan kenegaraan sebagai Presiden AS, beberapa tahun lalu, menurut Istana Kensington.
Advertisement