Liputan6.com, Jakarta - Kecelakaan pesawat fatal mewarnai akhir 2024 dengan sedih. Pesawat Azerbaijan Airlines yang mengangkut 67 orang jatuh di Kazakhstan barat tepat pada Hari Natal, Rabu, 25 Desember 2024.
Menyusul insiden mematikan tersebut, pihak maskapai mengumumkan pembekuan dua rute penerbangan ke Rusia hingga proses investigasi selesai.
Advertisement
"Azerbaijan Airlines telah menangguhkan penerbangan dengan rute Baku-Grozny-Baku dan Baku-Makhachkala-Baku. Semua penerbangan lainnya akan dioperasikan sesuai jadwal," demikian pengumuman yang disampaikan via akun Instagram @azerbaijanairlines.
Pihak maskapai juga menyatakan bahwa kecelakaan itu sebagai hari tragis bagi Azerbaijan Airlines. Maskapai nasional Azerbaijan itu juga menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga dan orang-orang terkasih dari penumpang dan awak yang meninggal dunia dalam jatuhnya pesawat Embraer-190 di dekat Kota Aktau itu.
"Kami berdoa memohon belas kasih Tuhan atas mereka. Penderitaan mereka adalah penderitaan kami. Kami mendoakan kesembuhan yang cepat bagi para korban luka," dalam unggahan berbeda. Pihaknya juga menyertakan nomor hotline yang bisa dihubungi para keluarga korban kecelakaan pesawat tersebut.
Mengutip AFP, otoritas Azerbaijan mengatakan 32 orang selamat dalam kecelakaan pesawat Embraer 190 di dekat Kota Aktau, pusat minyak dan gas di pantai timur Laut Kaspia. Pesawat itu terbang dari ibu kota Azerbaijan di Baku, pantai barat Laut Kaspia, menuju Kota Grozny di Chechnya, selatan Rusia.
"Sebuah pesawat yang melayani rute Baku-Grozny jatuh di dekat Kota Aktau. Pesawat ini milik Azerbaijan Airlines," kata Kementerian Transportasi Kazakhstan di Telegram.
Azerbaijan Kirim Tim Investigasi
Azerbaijan Airlines mengatakan pesawat tersebut membawa 62 penumpang dan lima awak. Dikatakan bahwa pesawat itu mendarat darurat sekitar tiga kilometer (1,9 mil) dari Aktau.
Sementara, Kementerian Transportasi Kazakhstan mengatakan pesawat itu membawa 37 warga negara Azerbaijan, enam dari Kazakhstan, tiga warga Kirgistan, dan 16 warga Rusia.
Kantor Jaksa Agung Azerbaijan mengatakan, "Menurut data yang tersedia, 32 orang selamat dari kecelakaan itu. Kami tidak dapat mengungkapkan hasil investigasi apa pun saat ini. Semua skenario yang mungkin sedang diperiksa, dan analisis ahli yang diperlukan sedang berlangsung."
Pihak kementerian sebelumnya melaporkan bahwa 28 orang selamat, termasuk dua anak yang dirawat di rumah sakit. Sementara, Kementerian Kesehatan Kazakhstan mengatakan penerbangan khusus sedang dikirim dari Astana, ibu kota Kazakhstan, dengan dokter spesialis untuk merawat para korban luka.
Azerbaijan telah mengirimkan tim investigasi yang dipimpin oleh Wakil Jaksa Agung mereka ke Kazakhstan. Saat ini, tim sedang bekerja di lokasi kecelakaan. Namun, para pejabat setempat mengatakan pesawat yang menuju Rusia itu terbang melenceng dari jalur penerbangan yang direncanakan.
Advertisement
Pernyataan Duka Cita Presiden Azerbaijan
Di sisi lain, Kementerian keadaan darurat Kazakhstan mengatakan stafnya memadamkan kebakaran yang terjadi ketika pesawat bernomor J2-8243 itu jatuh. Ada 150 pekerja darurat yang dikerahkan ke tempat kejadian.
Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev pun membatalkan kunjungan yang direncanakan ke Rusia untuk pertemuan puncak informal para pemimpin Negara-Negara Persemakmuran Independen, sebuah kelompok negara-negara bekas Uni Soviet. Kantor Aliyev mengatakan presiden memerintahkan dimulainya segera langkah-langkah mendesak untuk menyelidiki penyebab bencana.
"Saya menyampaikan belasungkawa kepada keluarga mereka yang meninggal dalam kecelakaan itu ... dan berharap pemulihan yang cepat bagi para korban luka," kata Aliyev dalam sebuah unggahan media sosial. Kazakhstan mengatakan telah membuka penyelidikan.
Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan melakukan percakapan telepon dengan Aliyev. Dia juga menyatakan belasungkawa terkait kecelakaan tersebut, kata juru bicaranya Dmitry Peskov dalam konferensi pers.
Dugaan Penyebab Pesawat Melenceng dari Jalur
Ibu Negara Azerbaijan Mehriban Aliyeva, yang juga Wakil Presiden pertama negara itu, mengatakan bahwa dia sangat sedih dengan berita jatuhnya korban jiwa dalam kecelakaan pesawat di dekat Aktau. "Saya menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga dan orang-orang terkasih para korban. Semoga mereka diberi kekuatan dan kesabaran! Saya juga berharap pemulihan yang cepat bagi para korban luka," katanya di Instagram.
Ucapan duka cita juga disampaikan pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov di Telegram. "Saya menyampaikan belasungkawa kepada kerabat penumpang jet Azerbaijan Airlines yang meninggal."
Jalur penerbangan pesawat di Flight Radar menunjukkan bahwa pesawat itu melintasi Laut Kaspia menjauh dari jalur normalnya dan kemudian berputar-putar di atas area tempat pesawat itu akhirnya jatuh.
Mengutip kanal Global Liputan6.com, beberapa kantor berita Rusia melaporkan bahwa pesawat tersebut dialihkan karena kabut tebal di Grozny. Sedangkan, badan pengawas penerbangan Rusia dalam pernyataan awalnya mengatakan bahwa informasi sementara menunjukkan pilot memutuskan untuk mendarat darurat setelah pesawat menabrak burung.
Advertisement