Liputan6.com, Yogyakarta - Badan Otoritas Borobudur (BOB) resmi menetapkan dua kawasan destinasi di Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai proyek percontohan nasional wisata bersih. Wisata bersih merupakan satu dari lima program unggulan Kementerian Pariwisata tahun depan. Direktur BOB, Agustin Peranginangin menyatakan dua kawasan wisata tersebut adalah Malioboro, Kota Yogyakarta dengan proyek toilet bersihnya dan kawasan Pantai Parangtritis, Bantul dengan proyek pengelolaan sampah mandirinya.
“Kedua kawasan tersebut kita pilih selain karena menjadi ikon pariwisata Yogyakarta juga merupakan bagian dari pengembangan Sumbu Filosofi Yogyakarta yang ditetapkan sebagai warisan dunia oleh Unesco 2018 lalu,” kata Agustin, Kamis (26/12/2024).
Baca Juga
Advertisement
Kementerian Pariwisata pada tahun depan telah menggagas lima program unggulan untuk memajukan industri pariwisata Indonesia yaitu Gerakan Wisata Bersih, Tourism 5.0, Desa Wisata, Event dengan IP Indonesia dan Pariwisata Naik Kelas.
BOB pada awal Desember kemarin telah mendeklarasikan program wisata bersih di kawasan wisata Ketep, Magelang. Menggiatkan kembali program wisata bersih merupakan keberlanjutan program Sapta Pesona. “Di kawasan Malioboro kita akan menggagas keberadaan toilet bersih. Ini tidak mudah karena pembangunan toilet tidak serta merta dilakukan, karena sudah ada tata ruang ketat yang bertujuan melindungi kawasan Sumbu Filosofi Yogyakarta,” ujarnya.
Akan berkolaborasi dengan pengelola kawasan Malioboro, BOB menurut Agustin akan berusaha menambah keberadaan toilet umum dengan cara meremajakan toilet-toilet yang sudah ada. Atau dengan mengoptimalisasi toilet-toilet yang dimiliki swasta.
Pembersihan Sampah
Sedangkan di kawasan Pantai Parangtritis, program wisata bersih difokuskan pada tata kelola sampah. Kawasan Bantul selatan dikenal sebagai muara sampah yang terbawa sungai-sungai dari Sleman dan Kota Yogyakarta. Ini belum lagi dengan tumpukan sampah dari tengah laut.
Diharapkan, dengan tata pengelolaan sampah mandiri, nantinya biaya yang diperlukan tidak lagi dibebankan pada pengunjung melalui kenaikan harga tiket. Agustin menyebut ada beberapa lembaga atau instansi yang tergerak untuk mewujudkan tata kelola sampah di kawasan Pantai Parangtritis. “Jika program wisata bersih di kedua kawasan berhasil, maka akan diaplikasikan ke berbagai destinasi yang menjadi ruang lingkup BOB mulai dari Borobudur-Yogyakarta, Solo-Sangiran, dan Semarang-Karimunjawa,” ujarnya.
Baca Juga
Sub Koordinator Kelompok Substansi Promosi Kepariwisataan Dinas Pariwisata Bantul Markus Purnomo Adi menyatakan di setiap musim penghujan total sampah yang harus dibersihkan di kawasan Pantai Parangtritis mencapai empat ton per hari. “Kami tak bisa berbuat banyak dengan banjir sampah di pantai Selatan. 23 petugas sebisanya membersihkan sampah di pagi dan sore agar tidak mengganggu kenyamanan pengunjung,” katanya.
Ipong, panggilan akrab Markus berharap kehadiran lembaga atau instansi yang mampu menata kelola persampahan di kawasan Parangtritis akan sangat membantu kelestarian lingkungan di destinasi wisata unggulan ini.
Advertisement