Saat Mbah Kholil Bangkalan Tunjukkan Ka'bah di Makkah dari Lubang Kecil Pengimaman Masjid, Karomah Wali

Dengan tongkat tersebut, Mbah Kholil melubangi dinding pengimaman. Lubang kecil itu, menurutnya, mengarah ke kiblat yang benar. Kiai Muntaha diminta mendekat dan melihat apa yang ada di dalam lubang tersebut.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Des 2024, 12:30 WIB
Syaikhona Kholil Bangkalan, gurunya para kiai di Indonesia, terutama Jawa. (Foto: Istimewa via Laduni.id)

Liputan6.com, Jakarta - Pernah terjadi sebuah kisah menarik antara Mbah Kholil Bangkalan dan menantunya, Kiai Muntaha. Saat itu, Kiai Muntaha sedang sibuk membangun sebuah masjid megah di daerahnya.

Sebagai seorang ulama yang alim, ia memastikan segala sesuatu berjalan sesuai syariat.

KH Muhammad Kholil bin Abdul Lathif atau Mbah Kholil adalah ulama besar Indonesia yang berasal dari Bangkalan, Madura, Jawa Timur. Karenanya, di belakang namanya, ada nama Bangkalan. Mbah Kholil juga dikenal dengan sebutan Syaikhona Kholil Bangkalan

Kembali ke kisah dengan menantunya, Mbah Kholil Bangkalan, mertuanya, memberikan sebuah peringatan. "Muntaha, arah kiblat masjidmu ini belum tepat. Ubahlah," ujar Mbah Kholil.

Meski telah diperingatkan, Kiai Muntaha memilih untuk melanjutkan proses pembangunan tanpa langsung mengindahkan nasihat tersebut.

Dikutip dari tayangan video di kanal YouTube @SPORTS_30626, cerita ini menjadi sangat menarik karena melibatkan karomah yang luar biasa. Kiai Muntaha, meski terkenal dengan kealimannya, tetap menyelesaikan masjid hingga tahap akhir dan tinggal menunggu peresmian.

Mbah Kholil yang menyadari kekeliruan arah kiblat tetap sabar. Ia kembali menasihati Kiai Muntaha, "Ubahlah arah kiblat masjidmu ini." Namun, sang mantu tetap bersikeras pada perhitungannya sendiri. Mbah Kholil tidak marah, tetapi justru tersenyum bijak.

Melihat situasi yang tidak berubah, Mbah Kholil meminta Kiai Muntaha untuk mengikutinya ke area pengimaman masjid. Kiai Muntaha pun mengikuti langkah mertuanya dengan penuh tanda tanya. Sesampainya di tempat pengimaman, Mbah Kholil mengambil sebuah tongkat kayu.

 

Simak Video Pilihan Ini:


Ka'bah Terlihat Sangat Jelas dari Masjid Kiai Muntaha

Ilustrasi Ka'bah. (Photo created by vecstock on www.freepik.com)

Dengan tongkat tersebut, Mbah Kholil melubangi dinding pengimaman. Lubang kecil itu, menurutnya, mengarah ke kiblat yang benar. Kiai Muntaha diminta mendekat dan melihat apa yang ada di dalam lubang tersebut.

Betapa terkejutnya Kiai Muntaha ketika ia melihat Ka'bah di Makkah dengan sangat jelas. Pemandangan itu tampak nyata di hadapan matanya. Dalam hati, ia langsung menyadari kekeliruannya dalam menentukan arah kiblat masjid yang dibangunnya.

Momen itu menjadi titik balik bagi Kiai Muntaha. Ia akhirnya mengakui bahwa perhitungan arah kiblat yang digunakannya memang keliru. Dengan penuh kerendahan hati, ia meminta maaf kepada Mbah Kholil.

Setelah kejadian tersebut, arah kiblat masjid yang telah rampung dibangun itu diubah sesuai dengan lubang kecil yang dibuat oleh Mbah Kholil. Proses ini tentu membutuhkan usaha ekstra, tetapi dilakukan dengan penuh keyakinan.

Peristiwa ini menjadi bukti nyata tentang karomah yang dimiliki oleh Mbah Kholil Bangkalan. Kebijaksanaannya dalam menghadapi sang mantu juga menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya kesabaran dan kelembutan.

Kisah ini juga mengingatkan bahwa meskipun seseorang memiliki ilmu yang tinggi, tetap diperlukan sikap tawadhu dan keterbukaan terhadap nasihat orang lain. Bahkan, seorang alim seperti Kiai Muntaha pun dapat belajar dari kebijaksanaan Mbah Kholil.


Memberikan Kebenaran Tanpa Memaksakan Kehendak

Makam Mbah Kholil Bangkalan Madura. Foto (istimewa)

Kejadian ini tidak hanya menjadi cerita turun-temurun di kalangan keluarga besar mereka, tetapi juga menjadi inspirasi bagi banyak umat Islam. Masjid yang dibangun tersebut kini menjadi saksi sejarah atas karomah luar biasa Mbah Kholil.

Selain itu, kisah ini mengajarkan bahwa karomah bukan sekadar keajaiban, melainkan juga sarana untuk menyampaikan hikmah dan kebenaran. Peristiwa ini semakin meneguhkan kedudukan Mbah Kholil sebagai ulama besar yang dihormati.

Mbah Kholil Bangkalan dikenal tidak hanya sebagai ulama yang alim, tetapi juga sebagai sosok yang memiliki kesabaran luar biasa. Dalam setiap tindakannya, selalu terselip hikmah yang mendalam.

Dengan karomah yang dimilikinya, Mbah Kholil mampu menunjukkan kebenaran tanpa harus memaksakan kehendak. Ia mengajarkan bahwa dakwah bisa dilakukan dengan cara yang lembut dan penuh hikmah.

Hingga kini, kisah ini terus menjadi pengingat tentang pentingnya menjaga arah kiblat yang benar dalam membangun masjid. Selain itu, cerita ini juga menekankan pentingnya saling menghormati dalam hubungan keluarga, terutama antara mertua dan menantu.

Kiai Muntaha pada akhirnya menjadi sosok yang semakin dihormati karena sikap rendah hatinya dalam menerima kebenaran. Sementara itu, Mbah Kholil tetap dikenang sebagai ulama besar yang bijaksana dan penuh karomah.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya