Liputan6.com, Jakarta - Sholat tahajud adalah salah satu ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam, namun ada hal yang membedakan antara Rasulullah Muhammad SAW dan umatnya dalam hal ini.
Menurut Kiai Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha), sholat tahajud menjadi kewajiban bagi Nabi Muhammad, sementara bagi umatnya, tahajud hanya bersifat sunnah.
Dalam sebuah ceramah yang disampaikan Gus Baha, dijelaskan bahwa perbedaan ini berkaitan erat dengan hak syafaat yang dimiliki oleh Nabi Muhammad.
Dikutip dari tayangan video di kanal YouTube @kyaindeso7351, Gus Baha menjelaskan bahwa tahajud merupakan ibadah yang memiliki kedudukan istimewa dalam kehidupan Nabi Muhammad. Nabi, menurut Gus Baha, diwajibkan untuk melaksanakan tahajud sebagai bagian dari persiapannya untuk memperoleh hak syafaat.
"Sholat tahajud itu sholat yang memang untuk Nabi, karena tahajud yang menjadikan punya hak syafaat itu hanya Nabi," kata Gus Baha.
Hal ini berakar pada perintah Allah yang tercantum dalam Al-Qur'an surat Al-Isra ayat 79, yang berbunyi:
"وَمِنَ ٱلَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِۦ نَافِلَةً لَّكَ عَسَىٰٓ أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُودًا
"Wa minal-laili fa tahajjad bihī nāfilatal laka 'asā ay yab'ahaka rabbuka maqāmam mahmūdā.
Artinya: "Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji."
Baca Juga
Tolong Jangan Tinggalkan Dzikir Pendek Ini setelah Sholat Fardhu meski sedang Buru-Buru, Fadhilahnya Dahsyat Kata UAH
Jangan Tidur pada 3 Waktu Ini! Bisa Menghambat Rezeki dan Membahayakan Kesehatan
Jika Semasa Hidupnya Ahli Maksiat dan Jarang Sholat, Wajibkah Jenazahnya Disholati? Ini Kata Buya Yahya
Advertisement
Simak Video Pilihan Ini:
Penjelasan Mendalam Gus Baha
Berdasarkan ayat ini, Gus Baha menekankan bahwa Nabi Muhammad SAW diwajibkan untuk tahajud karena Allah memberikan instruksi khusus kepada Nabi untuk melaksanakan ibadah malam ini. "Wahai Muhammad, kalau malam kamu harus tahajud supaya kamu nanti diberi hak syafaat," ujarnya, menjelaskan maksud dari ayat tersebut.
Sebagai umat Nabi, sholat tahajud tentu saja memiliki keutamaan tersendiri, namun tidak diwajibkan. Umat Islam yang melaksanakan tahajud akan mendapatkan banyak keberkahan, namun mereka tidak memiliki kewajiban seperti Nabi dalam melaksanakan ibadah ini.
"Bagi umatnya, tahajud enggak boleh sampai diteruskan, karena kamu tidak punya hak syafaat," kata Gus Baha.
Menurutnya, hak syafaat ini adalah salah satu keistimewaan Nabi Muhammad yang diperoleh melalui ibadah tahajud. Hanya Nabi yang mendapatkan hak tersebut, yang dapat menjadi perantara bagi umatnya di hari kiamat. Meskipun umat Islam disunahkan untuk melaksanakan tahajud, mereka tidak mendapatkan hak syafaat yang sama.
Gus Baha juga mengingatkan pentingnya memahami bahwa syafaat Nabi Muhammad bukanlah hak yang bisa dimiliki oleh semua orang, melainkan sesuatu yang diberikan oleh Allah sebagai anugerah kepada Nabi. "Syafaat itu bukan sesuatu yang bisa diperoleh begitu saja, tetapi ada syarat-syaratnya, dan tahajud adalah salah satunya bagi Nabi," ujarnya.
Selain itu, Gus Baha menambahkan bahwa syafaat yang diberikan oleh Nabi Muhammad pada hari kiamat adalah bentuk kasih sayang Nabi kepada umatnya. Meskipun umatnya tidak diwajibkan untuk tahajud, mereka tetap dapat meraih keberkahan dan manfaat dari syafaat Nabi, asalkan mereka berusaha mendekatkan diri kepada Allah dengan cara-cara yang disarankan.
Dalam penjelasannya, Gus Baha juga mengutip hadis-hadis sahih yang menunjukkan betapa pentingnya tahajud dalam kehidupan Nabi Muhammad. "Hadisnya sahih, semua ada di Bukhari, ada di Muslim," ujar Gus Baha, mengingatkan bahwa kedudukan tahajud ini begitu penting dalam Islam, terlebih bagi Nabi Muhammad.
Advertisement
Bagi Umat Begini Hukumnya
Lebih lanjut, Gus Baha menyatakan bahwa sholat tahajud bagi umat Islam adalah sunnah yang sangat dianjurkan. Namun, ada perbedaan mendasar antara kewajiban Nabi Muhammad untuk tahajud dan sunnah bagi umatnya. Meskipun demikian, umat Islam yang melaksanakan tahajud tetap memperoleh banyak keutamaan dan pahala yang besar dari Allah.
Tahajud bukan hanya sekadar ibadah, tetapi juga merupakan cara Nabi Muhammad untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah. Ibadah ini menjadi sarana untuk mendapatkan ampunan dan pertolongan dari Allah, serta sebagai bentuk pengabdian yang lebih mendalam terhadap Sang Pencipta.
Bagi umat Islam, tahajud juga menjadi kesempatan untuk berdoa dan memohon kepada Allah di waktu yang penuh keberkahan. "Waktu malam adalah waktu yang penuh dengan keutamaan, di mana doa-doa kita sangat berpeluang untuk dikabulkan," kata Gus Baha, menjelaskan pentingnya memanfaatkan waktu tahajud untuk beribadah dan berdoa.
Melalui tahajud, umat Islam juga dapat merasakan kedamaian dan ketenangan dalam hati. Meskipun tidak diwajibkan, banyak umat Islam yang merasakan manfaat luar biasa dari ibadah malam ini. Gus Baha menyarankan agar umat Islam menjadikan tahajud sebagai bagian dari kehidupan spiritual mereka, meskipun tidak ada kewajiban yang mengikat.
Sebagai penutup, Gus Baha menegaskan bahwa tahajud merupakan ibadah yang penuh dengan keutamaan. Bagi Nabi Muhammad, tahajud adalah kewajiban yang mendatangkan hak syafaat, sedangkan bagi umatnya, tahajud adalah sunnah yang mendatangkan keberkahan dan pahala besar. Oleh karena itu, umat Islam hendaknya memanfaatkan waktu malam untuk mendekatkan diri kepada Allah, baik melalui tahajud maupun ibadah lainnya.
Dengan memahami hakikat tahajud bagi Nabi Muhammad dan umat Islam, diharapkan setiap Muslim dapat lebih menghargai dan mengamalkan ibadah ini dengan penuh kesungguhan, agar mendapat keberkahan dari Allah SWT.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul