Tidur setelah Subuh Tidak Haram, tapi Kenapa Tidak Dianjurkan Ulama? Simak Kata Buya Yahya

Dalam salah satu ceramahnya, ulama kharismatik KH Yahya Zainul Ma’arif atau akrab disapa Buya Yahya menjelaskan tentang keutamaan di waktu Subuh. Menurutnya, waktu Subuh ialah waktu turunnya kenikmatan dan keberkahan.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 28 Des 2024, 03:30 WIB
Ilustrasi Pria Tidur (sumber: unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Pagi merupakan bagian dari awal hari. Para ulama berpendapat bahwa pagi adalah waktu yang penuh dengan keberkahan.

Namun demikian, seringkali umat Islam tidak memanfaatkan waktu tersebut dengan amal kebaikan, terutama di waktu Subuh. Alih-alih beribadah dan berdzikir, kebanyakan muslim justru menghabiskan waktunya dengan tidur setelah subuh.

Dalam salah satu ceramahnya, ulama kharismatik KH Yahya Zainul Ma’arif atau akrab disapa Buya Yahya menjelaskan tentang keutamaan di waktu Subuh. Menurutnya, waktu Subuh ialah waktu turunnya kenikmatan dan keberkahan.

"Jadi curahan nikmat Allah itu diberikan di waktu Subuh banyak sekali. Maka, sebisa mungkin Subuh tuh jangan kita lelap dalam tidur. Sambut pagi dengan berdzikir, menyebut nama Allah," katanya dikutip dari YouTube Buya Yahya, Kamis (26/12/2024).

Ulama menganjurkan agar jangan tidur setelah Subuh hingga terbitnya matahari. Menurut Buya Yahya, anjuran ini bukan berarti sebuah larangan agama. Artinya, jika seorang muslim tidur setelah Subuh, maka muslim tersebut tidaklah melakukan keharaman.

"Tidur setelah sholat Subuh tidak haram. Ulama mengatakan itu makruh, karena waktu itu adalah waktu kita untuk mendekatkan diri kepada Allah. Jadi tidak haram, hanya makruh. Dia akan kehilangan banyak hal, di antaranya rezeki, rezekinya sempit," tutur Buya Yahya.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:


Keistimewaan antara Waktu Subuh dan Matahari Terbit

Buya Yahya (TikTok)

Kemudian Buya Yahya mengutip perkataan Imam Haddad RA. Beliau mengatakan bahwa ada dua waktu yang jangan sampai terlupakan oleh umat Islam.

Pertama adalah waktu antara Ashar dan Maghrib. Kedua ialah antara Subuh dan terbitnya matahari.

"Dua waktu ini istimewa. Kalau habis sholat Ashar sampai Maghrib, kalau kita (mendekatkan diri) dengan Allah, maka itu akan menjadi sebab kita diberi rezeki batin, tentram hati dan sebagainya," terang Buya Yahya.

Buya Yahya menjelaskan keistimewaan antara waktu Subuh dan terbitnya matahari dengan mengutip sabda Rasulullah SAW.

"Barangsiapa yang menghidupkan waktu antara sholat Subuh hingga matahari terbit, maka Allah akan memberikan rezeki yang lebih mudah dan cepat."

"Jadi kalau kita perbanyak ibadah, menghidupkan antara waktu Subuh dengan terbit matahari, maka di saat seperti itu Allah akan mudahkan kita mendapatkan rezeki, lebih mudah, lebih cepat daripada orang yang mulai pagi sudah keluar ke pasar," jelas Buya Yahya.


Jangan Lewatkan Baca Dzikir di Pagi Hari, meski Harus Bekerja

Buya Yahya (TikTok)

Kemudian Buya Yahya menyinggung orang yang bermata pencahariannya di pasar, yang biasanya sudah berangkat sejak dini hari. Jika orang yang di pagi hari sudah berada di pasar, maka hendaknya orang tersebut tetap berdzikir, mengingat Allah SWT.

"Jadikan perjalananmu ke pasar dengan Allah. Duduk di pasar nunggu pelanggan sambil dzikir kepada Allah agar Anda termasuk orang yang menghidupkan waktu Subuh. Yang penting jangan tidur," pungkas Buya Yahya.

Wallahu a’lam.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya