Liputan6.com, Jakarta Seorang mantan bek Manchester United telah menawarkan diri untuk bergabung dengan staf kepelatihan Ruben Amorim. Jaap Stam ingin membawa Setan Merah kembali ke papan atas klasemen
Stam mengatakan bahwa dia terbuka untuk kembali ke MU. Pemain asal Belanda, yang pernah menghabiskan tiga musim di Old Trafford menegaskan bahwa ia ingin membantu menghidupkan kembali tahun-tahun kejayaan mantan klubnya.
Baca Juga
Advertisement
Kedatangan Ruben Amorim pada bulan November memicu rasa optimisme, terutama setelah kemenangan klub 2-1 atas Manchester City awal bulan ini. Namun, kekalahan dari Arsenal, Nottingham Forest, Tottenham, dan Bournemouth telah meninggalkan rasa pahit, dan menunjukkan bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mengembalikan United ke performa terbaiknya dalam meraih trofi.
Berbicara kepada Sports Lens, Stam, yang merupakan mantan manajer Feyenoord dan Reading, menawarkan diri untuk membantu Setan Merah. "Saya ingin sekali melatih di Manchester United, tetapi mereka belum mengangkat telepon," katanya.
"Saya pikir semua orang yang pernah bekerja di klub ini ingin kembali dan membantu. Karena pernah menjadi manajer, saya pernah melatih dan membantu mereka dalam peran apa pun akan sangat menyenangkan," ujarnya.
"Saya selalu terbuka untuk berunding karena saya ingin melihat klub ini kembali memenangkan trofi dan mungkin saya bisa membantu melatih pertahanan, tetapi dengan manajer, banyak staf baru yang datang sehingga mereka punya banyak pilihan. Namun, Anda tidak pernah tahu."
Manchester United Kini Berada dalam Masa Transisi
MU saat ini berada di posisi ke-13 klasemen Liga Inggris sebelum pertandingan Boxing Day melawan Wolves. Situasi ini menandai untuk pertama kalinya mereka berada di papapan bawah klasemen pada Hari Natal sejak 1989.
Stam mengakui bahwa mantan timnya berada dalam "masa transisi", tetapi mengisyaratkan bahwa pekerjaan Amorim dapat terancam jika hasilnya tidak membaik. "Semua orang berharap Manchester United dapat bersaing untuk Liga Primer musim depan dan manajernya juga demikian, tetapi sementara ini sangat penting untuk memenangkan pertandingan dan naik ke klasemen," kata pria berusia 52 tahun itu.
"Ini adalah masa transisi dan para pemain butuh waktu untuk beradaptasi, tetapi masih ada tekanan untuk memenangkan pertandingan dengan gaya barunya dan berada di posisi yang layak di klasemen. Ruben Amorim akan bekerja keras untuk melihat pemain mana yang paling cocok dengan sistemnya, tetapi sampai saat itu akan ada banyak perubahan."
Advertisement
Sir Alex Ferguson Akui Kesalahan Besar Jual Stam
Stam bergabung dengan United pada tahun 1998 dari PSV, dan menjadi bek termahal di dunia saat itu setelah tiba dengan kesepakatan senilai 10,6 juta pounds. Dia adalah pemain andalan di tim Sir Alex Ferguson, dan membantu klub meraih Treble bersejarah (memenangkan Liga Premier, Liga Champions, dan Piala FA) di musim debutnya.
Dia kemudian memenangkan Liga Premier dua kali lagi sebelum secara kontroversial dijual ke Lazio pada tahun 2001. Ferguson kemudian mengakui bahwa menjual Stam salah satu kesalahan terbesar yang pernah ia buat sebagai seorang manajer.
Stam Raih Sukses di Bidang Kepelatihan
Setelah gantung sepatu pada tahun 2007, Stam menempa karier yang sukses dalam bidang kepelatihan. Ia memulai kariernya sebagai asisten di PEC Zwolle, dan kemudian di Ajax, sebelum diangkat menjadi manajer Jong Ajax (tim kedua Ajax) pada tahun 2014.
Dua tahun kemudian ia mengambil alih klub Championship Reading, dan membawa mereka ke babak play-off di musim pertamanya. Namun, ia keluar dari jabatan tersebut pada tahun 2018 setelah hanya menang satu kali dalam 18 pertandingan. Ia kemudian melatih PEC Zwolle, Feyenoord, dan FC Cincinnati, dan saat ini melatih klub divisi enam Belanda DOS Kampen.
Advertisement