Liputan6.com, Jakarta - Doa menjadi salah satu wujud komunikasi seorang hamba kepada Sang Pencipta. Namun, ada pelajaran berharga yang disampaikan Nabi Muhammad kepada seorang sahabat yang berdoa meminta kesabaran sempurna. Pelajaran ini diceritakan oleh KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha, pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an LP3IA di Rembang, Jawa Tengah.
Dikutip dari tayangan video di kanal YouTube @takmiralmukmin, Gus Baha mengisahkan kejadian menarik tentang sahabat Nabi yang ditegur karena doa tersebut. Doa itu terdengar sederhana dan religius, namun ternyata memiliki konsekuensi besar.
"Ada sahabat yang berdoa, 'Ya Allah, berikan saya kesabaran yang sempurna.' Mendengar doa itu, Nabi langsung menegur, 'Jangan, kamu tidak akan sanggup,'" ujar Gus Baha dalam ceramahnya.
Gus Baha menjelaskan, alasan Nabi menegur sahabat tersebut karena kesabaran sempurna bukanlah perkara mudah. “Kesabaran sempurna itu ujiannya ekstrem,” tambahnya.
Ia memberikan beberapa contoh. Dalam ujian kesabaran sempurna, seseorang bisa saja kehilangan pasangan hidup, kehilangan anak, dikejar-kejar utang, hingga gagal dalam menjalankan peran sosial seperti menjadi kiai. Semua itu, kata Gus Baha, adalah bentuk ujian berat yang tidak semua orang mampu menanggungnya.
“Kalau meminta kesabaran sempurna, bisa jadi ujiannya sampai pasanganmu minggat, anak-anakmu pergi, yang ngutangin nagih terus. Jadi Nabi mengingatkan, jangan minta seperti itu,” ujar Gus Baha.
Baca Juga
Tolong Jangan Tinggalkan Dzikir Pendek Ini setelah Sholat Fardhu meski sedang Buru-Buru, Fadhilahnya Dahsyat Kata UAH
Jangan Tidur pada 3 Waktu Ini! Bisa Menghambat Rezeki dan Membahayakan Kesehatan
Jika Semasa Hidupnya Ahli Maksiat dan Jarang Sholat, Wajibkah Jenazahnya Disholati? Ini Kata Buya Yahya
Advertisement
Simak Video Pilihan Ini:
Jangan Pentingkan Tampak Religius
Menurut Gus Baha, doa meminta kesabaran sempurna terlihat religius di permukaan. Namun, efeknya bisa sangat berat untuk diterima. Nabi Muhammad, dalam kebijaksanaannya, mengajarkan kepada umatnya agar tidak berdoa dengan kreasi yang bisa membahayakan diri sendiri.
Sebagai gantinya, Nabi menganjurkan doa yang lebih sederhana namun mencakup segala kebutuhan manusia. “Kalau mau aman, cukup doa sapu jagat saja. Rabbana atina fiddunya hasanah, wa fil akhirati hasanah, wa qina 'adzabannar,” kata Gus Baha.
Doa sapu jagat ini, menurut Gus Baha, sudah mencakup permohonan kebajikan di dunia dan akhirat serta perlindungan dari siksa neraka. Doa ini menjadi contoh sederhana bagaimana seseorang bisa meminta kepada Allah tanpa harus menghadapi ujian yang terlalu berat.
Gus Baha juga mengingatkan, dalam berdoa, hendaknya seseorang tidak membuat kreasi yang berlebihan. “Doa yang terlihat bagus tapi terlalu spesifik bisa saja mendatangkan ujian besar. Maka lebih baik berdoa dengan cara yang diajarkan Nabi,” tambahnya.
Pelajaran dari kisah ini, menurut Gus Baha, adalah memahami pentingnya kehati-hatian dalam berdoa. Doa tidak hanya tentang meminta sesuatu, tetapi juga harus mempertimbangkan kemampuan diri dalam menerima ujian yang mungkin datang bersamanya.
Ia menegaskan, tidak ada yang salah dengan meminta kesabaran. Namun, kesabaran yang dimaksud haruslah dalam batas kemampuan manusiawi. “Doa sapu jagat itu lengkap dan aman. Pokoknya, kita pasrahkan semuanya kepada Allah,” jelasnya.
Advertisement
Pakai Doa Sapu Jagat Saja
Dalam ceramah tersebut, Gus Baha juga mengingatkan agar umat Islam mengikuti teladan Nabi Muhammad dalam segala hal, termasuk dalam berdoa. Dengan cara itu, doa tidak hanya menjadi sarana permohonan, tetapi juga wujud ketaatan kepada ajaran Nabi.
Cerita ini menjadi pengingat bahwa doa memiliki kekuatan besar. Oleh karena itu, doa harus dilandasi dengan pemahaman dan kesadaran yang benar. Apa yang terlihat baik di permukaan, belum tentu membawa kebaikan sepenuhnya.
Melalui kisah ini, Gus Baha ingin menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang penuh dengan kebijaksanaan. Setiap ajaran memiliki alasan yang mendalam, termasuk dalam hal doa.
Doa sapu jagat, yang sangat populer di kalangan umat Islam, kembali ditegaskan sebagai doa yang paling aman dan mencakup segalanya. Dengan doa ini, manusia memohon kebajikan di dunia dan akhirat tanpa harus menghadapi ujian berat yang tidak sanggup ditanggung.
Pelajaran yang disampaikan Gus Baha menjadi pengingat penting bagi umat Islam. Dalam setiap permohonan kepada Allah, hendaknya seseorang memahami batas kemampuannya sendiri. Keikhlasan dan kepasrahan kepada Allah adalah kunci utama dalam menjalani hidup.
Kisah sahabat yang ditegur Nabi ini menunjukkan betapa pentingnya kebijaksanaan dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam berdoa. Dengan mengikuti ajaran Nabi, umat Islam akan lebih selamat dalam menjalani kehidupan di dunia maupun akhirat.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul