Liputan6.com, Jakarta Anthony Joshua, salah satu petinju kelas berat dunia, menjadi perhatian publik setelah kekalahannya dari Daniel Dubois pada 21 September 2024 di Stadion Wembley.
Kekalahan ini menambah catatan pahit dalam kariernya, menyisakan pertanyaan besar tentang masa depan sang mantan juara dunia. Dalam artikel ini, kita akan mengulas perjalanan panjang Joshua dari awal karier hingga momen yang menentukan di Wembley.
Advertisement
Masa Kecil dan Awal Karier
Anthony Joshua lahir pada 15 Oktober 1989 di Watford, Inggris, dari keluarga berdarah Nigeria dan Irlandia. Masa kecilnya dihabiskan di Nigeria, di mana ia menempuh pendidikan di Mayflower School, Ikenne. Pada usia 12 tahun, ia kembali ke Inggris dan menunjukkan bakat luar biasa dalam olahraga.
Perkenalannya dengan tinju terjadi saat usia 18 tahun, ketika sepupunya, Ben Ileyemi, mengajaknya berlatih. Meski terlambat memulai, Joshua dengan cepat meraih perhatian melalui kemenangan di berbagai kejuaraan amatir seperti ABA Championships dan Haringey Box Cup. Tahun 2011 menjadi momen penting ketika ia dinobatkan sebagai Amateur Boxer of the Year.
Advertisement
Medali Emas Olimpiade 2012
Joshua mencatat prestasi besar di Olimpiade London 2012, memenangkan medali emas di divisi super berat. Final melawan Roberto Cammarelle menjadi salah satu momen paling ikonik dalam kariernya. Dengan dukungan penuh dari penonton tuan rumah, Joshua berhasil mengatasi tekanan besar dan memastikan kemenangan yang mengukuhkan namanya di dunia tinju.
Debut Profesional dan Gelar Juara Dunia
Anthony Joshua memulai karier profesionalnya pada 2013 di bawah promotor Matchroom. Dalam debutnya di O2 Arena, ia meraih kemenangan TKO melawan Emanuele Leo. Joshua terus menunjukkan performa impresif dengan serangkaian kemenangan KO.
Puncaknya terjadi pada April 2016, ketika ia merebut gelar juara dunia IBF dengan mengalahkan Charles Martin. Gelar ini menjadi awal dari dominasinya di kelas berat. Pada Desember 2019, Joshua kembali menjadi juara dunia setelah mengalahkan Andy Ruiz Jr., membalas kekalahan sebelumnya.
Advertisement
Masa Sulit: Kekalahan dari Usyk hingga Dubois
Era kejayaan Joshua mulai memudar setelah kekalahannya dari Oleksandr Usyk pada September 2021. Meski terus berusaha bangkit, kekalahan dari Daniel Dubois pada 21 September 2024 menandai titik balik yang menyakitkan. Pertarungan di Wembley berakhir dengan KO di ronde kelima, mengejutkan para penggemarnya.
Joshua mengakui kesalahan strategis selama pertarungan. Dubois, di sisi lain, memanfaatkan kemenangan ini sebagai momentum untuk melangkah ke tingkat berikutnya.
Penutup
Karier Anthony Joshua adalah bukti bahwa dunia olahraga penuh dengan pasang surut. Dari medali emas Olimpiade hingga kekalahan di Wembley, perjalanan Joshua mencerminkan perjuangan tanpa henti. Meski masa depannya di dunia tinju belum pasti, satu hal yang jelas: Anthony Joshua tetap menjadi salah satu ikon dalam sejarah tinju kelas berat.
Advertisement
Apa prestasi terbesar Anthony Joshua?
Medali emas Olimpiade London 2012 dan gelar juara dunia kelas berat IBF, WBA, dan WBO.
Berapa banyak kekalahan yang dialami Anthony Joshua?
Hingga saat ini, Joshua telah mengalami empat kekalahan dalam 32 pertarungan profesionalnya.
Advertisement
Siapa petinju yang terakhir kali mengalahkan Anthony Joshua?
Daniel Dubois, pada 21 September 2024 melalui KO di ronde kelima.
Apakah Anthony Joshua akan pensiun?
Hingga kini, Joshua belum mengumumkan rencana pensiun. Namun, kekalahannya dari Dubois menimbulkan spekulasi tentang masa depannya di dunia tinju.
Advertisement