Menilik Potensi Penggunaan NFT untuk Sektor Bisnis

Analis sekaligus pengamat kripto, Afid Sugiono menuturkan, NFT dapat digunakan sebagai kontrak digital untuk perjanjian yang tidak memerlukan perantara.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 28 Des 2024, 14:00 WIB
Selain hanya dijadikan sebagai aset koleksi, ternyata Non Fungible Token atau NFT juga dapat digunakan atau diintegrasikan ke dalam berbagai model bisnis, salah satunya adalah kontrak perjanjian. (Foto: Unsplash by Pawel Czerwinski)

Liputan6.com, Jakarta - Selain hanya dijadikan sebagai aset koleksi, ternyata Non Fungible Token atau NFT juga dapat digunakan atau diintegrasikan ke dalam berbagai model bisnis, salah satunya adalah kontrak perjanjian. 

Analis sekaligus pengamat kripto, Afid Sugiono menuturkan, NFT dapat digunakan sebagai kontrak digital untuk perjanjian yang tidak memerlukan perantara, membership eksklusif untuk produk atau layanan tertentu.

"Ini juga sebagai cara baru untuk mendistribusikan royalti secara otomatis kepada kreator,” kata Afid kepada Liputan6.com

Tak hanya itu, Afid menambahkan NFT di masa depan kemungkinan akan menjadi komponen penting dalam bisnis di dunia metaverse. Menurut dia, NFT sebagai representasi kepemilikan aset digital seperti tanah virtual, avatar, atau item eksklusif dalam ekosistem virtual.

Potensi NFT Secara Global

Di tengah meredupnya popularitas NFT, Afid menuturkan secara global, masa depan NFT sangat bergantung pada sejauh mana inovasi di teknologi blockchain dapat diterapkan di berbagai sektor.

"Inovasi seperti metaverse dan Web3 berpotensi menjadi pendorong utama adopsi NFT karena keduanya menghadirkan ekosistem digital yang membutuhkan aset digital unik, terdesentralisasi, dan dapat diverifikasi," ujar dia. 

Adapun untuk di Indonesia, NFT memiliki peluang besar mengingat jumlah kreator lokal yang semakin berkembang dan adopsi teknologi blockchain yang mulai meningkat. Komunitas kreator seperti seniman, musisi, dan pengembang game sudah mulai memanfaatkan NFT untuk menjangkau pasar global.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

 


Sempat Ramai, Bagaimana Potensi Perkembangan NFT di Indonesia?

Ilustrasi NFT (Foto: Unsplash by Pawel Czerwinski)

Sebelumnya, Non Fungible Token atau NFT sempat ramai di Indonesia setelah viralnya sosok Ghozali yang meluncurkan koleksi NFT bertajuk Ghozali Everyday. Ghozali ramai diperbincangkan karena meraih keuntungan miliaran rupiah dari penjualan dan royalti NFT.

Bak ditelan bumi, fenomena NFT yang diikuti banyak orang sedikit demi sedikit memudar. Lantas masih adakah potensi NFT di Indonesia? 

Terkait hal ini, Analis sekaligus pengamat kripto, Afid Sugiono menjelaskan di Indonesia, NFT memiliki peluang besar mengingat jumlah kreator lokal yang semakin berkembang dan adopsi teknologi blockchain yang mulai meningkat. 

"Komunitas kreator seperti seniman, musisi, dan pengembang game sudah mulai memanfaatkan NFT untuk menjangkau pasar global,” kata Afid kepada Liputan6.com, Jumat (27/12/2024).

Meskipun begitu, Afid menyebut ada dua tantangan utama tetap harus diatasi terkait NFT di Indonesia yaitu regulasi dan edukasi publik. Menurut dia, pemerintah perlu memastikan adanya regulasi yang jelas untuk melindungi pengguna sekaligus mendorong inovasi. Ini termasuk aturan terkait perlindungan konsumen, perpajakan, dan kepemilikan aset digital.

Terkait edukasi, banyak orang masih menganggap NFT sebagai sesuatu yang rumit atau sekadar hype. Diperlukan edukasi untuk meningkatkan pemahaman tentang manfaat NFT dan cara menggunakannya dengan bijak.

"Jika tantangan ini dapat diatasi, NFT bisa menjadi pilar penting dalam transformasi ekonomi digital, baik di tingkat global maupun lokal,” pungkasnya. 

 


Pasar NFT Bergerak Sideways Sepanjang 2024, Anjlok hingga 50%

Ilustrasi NFT (Foto: Unsplash/Andrey Metelev)

Sebelumnya, pasar NFT terus mengalami penurunan pada tahun 2024 dengan Indeks NFT CryptoSlam 500 yang turun lebih dari 50%. Permintaan yang berkurang dan volume perdagangan yang lebih rendah telah menambah penurunan pada Ethereum, Solana, Polygon, dan Cardano.

Indeks NFT CryptoSlam 500, yang bertindak sebagai proksi pasar, mengalami penurunan YTD hampir 1.300 poin pada saat berita ini dikutip. Indeks tersebut menunjukkan penurunan yang stabil tahun ini karena berkurangnya permintaan, volume perdagangan yang lebih rendah, dan pergeseran minat investor.

Melansir Cryptopolitan_News, Minggu (13/10/2024), titik tertinggi untuk periode tersebut berada di atas level 2.400, dan titik terendah mendekati 1.160. Nilai pasar saat ini berada pada titik terendah dalam setahun karena NFT telah berjuang melawan sentimen bearish sejak Mei. Garis tren menunjukkan bahwa Januari hingga Maret adalah kuartal stabilisasi tetapi April menyebabkan pembalikan.

CryptoSlam ETH NFT Composite yang mengukur kinerja pasar NFT Ethereum turun 36% YTD. CryptoSlam SOL NFT Composite turun 50% YTD sementara pasar NFT di Polygon dan Cardano telah menurun masing-masing sebesar 88% dan 47%. Ini menyiratkan bahwa minat terhadap NFT memudar di seluruh rantai.

Namun, NFT CryptoPunks bersama dengan 3 koleksi Autoglyphs menduduki puncak daftar penjualan dalam 30 hari terakhir. Koleksi NFT Axie Infinity memimpin dalam hal volume penjualan sepanjang masa, dengan total volume penjualan sebesar USD 4,28 miliar di blockchain Ronin, dengan lebih dari 22,1 juta transaksi dan hampir 2,1 juta pembeli unik.

Peringkat Cryptoslam menempatkan Bored Ape Yacht Club (BAYC) di Ethereum di urutan kedua dengan penjualan sebesar USD 3,19 miliar, 43.717 transaksi, dan 6.163 pembeli unik. CryptoPunks menempati posisi ketiga dengan penjualan sebesar USD 2,9 miliar melalui 24.289 transaksi dan 2.815 pembeli di Ethereum.

 


Peningkatan Singkat

Ilustrasi NFT. Dok: unsplash

Menurut Binance Research, Bitcoin Puppets dan NodeMonkes berbasis Ordinals mengalami peningkatan singkat dan bergerak melawan tren pada bulan September. Blast juga dilaporkan mengalami peningkatan bulanan sebesar 30%, kemungkinan karena aktivitas dari permainan kartu perdagangan Fantasy.top.

Selama bulan lalu, volume penjualan NFT global telah mencapai USD 330 juta setelah mengalami penurunan sebesar 44%, menurut Cryptoslam. Total transaksi NFT pada bulan lalu mencapai 6,6 juta, sekali lagi dengan penurunan sebesar 34%.

Dari jumlah tersebut, USD 37 juta dikaitkan dengan perdagangan wash dengan 80.919 transaksi wash. Kabar baiknya adalah praktik menciptakan permintaan palsu dengan memperdagangkan NFT yang sama beberapa kali melalui wash trading telah mengalami penurunan hingga 90%.

Laba Perdagangan

Meskipun demikian, laba perdagangan keseluruhan untuk bulan tersebut telah turun hingga 34% dan mencapai -USD 17,5 juta.

Beberapa analis melihat penurunan pasar hanya sebagai akhir dari perdagangan spekulatif. Menurut GII Research, pasar NFT global diperkirakan akan tumbuh pada CAGR sebesar 30% antara tahun 2024 dan 2028.

Hal ini dapat menunjukkan bahwa seiring dengan semakin matangnya pasar, keberlanjutan NFT dan pertumbuhan dua digit tidak hanya akan bergantung pada sensasi di sekitarnya. Utilitas dapat mempengaruhi pasar yang terus bergerak maju jika harus mempertahankan tingkat pertumbuhan tahunan yang diprediksi.

Infografis: 5 NFT termahal di Dunia (Liputan6.com / Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya