Awas Macet Parah di Gadog, 16 Ribu Kendaraan Padati Jalur Puncak Bogor

Kawasan Gadog menjadi tempat pertemuan kendaraan yang keluar dan masuk ke akses jalan tol. Ini juga kerap menjadi titik kepadatan kendaraan di menuju kawasan Puncak, Kabupaten Bogor.

oleh Arief Rahman H diperbarui 28 Des 2024, 17:20 WIB
Sistem ganjil genap diterapkan untuk mengantisipasi macet libur cuti bersama Hari Raya Idul Adha. Sistem ini akan diterapkan hingga 2 Juli 2023. Kendaraan yang melintas disesuaikan pelat nomornya dengan tanggal. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan mencatat ramainya pengguna jalan di jalur Puncak, Kabupaten Bogor. Tercatat ada puluhan ribu kendaraan yang berlalu lalang di jalur puncak.

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Budi Rahardjo menerangkan, arus lalu lintas di ruas Jalan Raya Puncak juga mengalami peningkatan pada 26 Desember 2024 lalu. Jumlahnya mencapai 16.879 kendaraan masuk Jabodetabek, naik 16,7 persen dibanding saat Natal 2024, sehari sebelumnya.

Sementara itu, kendaraan yang keluar Jabodetabek di lokasi ini mencapai 15.999, meningkat 19,4 persen secara harian.

"Angka-angka ini menunjukkan antusiasme masyarakat dalam memanfaatkan libur panjang Nataru untuk berwisata maupun kembali ke wilayah asal," kata Budi dalam keterangannya, Sabtu (28/12/2024).

Berikutnya, menurut pantauan ATCS BPTJ pada Kamis, 26 Desember 2024, ruas Jalan Raya Puncak, tepatnya di Gadog, Kabupaten Bogor, tercatat 14.524 kendaraan masuk Jabodetabek dengan peningkatan harian sebesar 10,2 persen. Sementara 13.769 kendaraan keluar Jabodetabek atau meningkat 18,5 persen dari tahun lalu.

Kawasan Gadog menjadi tempat pertemuan kendaraan yang keluar dan masuk ke akses jalan tol. Ini juga kerap menjadi titik kepadatan kendaraan di menuju kawasan Puncak, Kabupaten Bogor.

“Pemerintah mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, mematuhi aturan lalu lintas, dan mengatur waktu perjalanan guna menghindari kemacetan," sebut Budi.

 


Waspada Peningkatan di Malam Tahun Baru

Untuk penerapan one way sendiri akan dilakukan secara situasional. Sebab, beberapa kendaraan mendapatkan pengecualian bisa melintas. (merdeka.com/Arie Basuki)

Berikutnya, Budi menyampaikan berdasarkan hasil survei Badan Kebijakan Transportasi Perhubungan, terdapat potensi terjadinya puncak arus keberangkatan jelang tahun baru pada 1 Januari 2025.

"Untuk itu, seluruh jajaran yang terlibat pada penyelenggaraan angkutan Nataru 2024/2025 masih terus mewaspadai perkembangan yang terjadi di lapangan," ucapnya.

Lebih lagi, menurut prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), terdapat potensi cuaca buruk selama masa penyelenggaraan Nataru 2024/2025.

Posko Pusat Angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 berlangsung selama 19 hari terhitung sejak 18 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025. Adapun data diperoleh berdasarkan pergerakan penumpang di 113 terminal, 23 pelabuhan penyeberangan, 264 pelabuhan laut, 56 bandar udara, 450 stasiun, 42 gerbang tol, dan 48 ruas jalan arteri keluar masuk Jabodetabek, serta ditambah pelaporan dari instansi pemerintah/lembaga pada saat pelaksanaan posko.

Selain Kementerian Perhubungan, posko ini melibatkan sejumlah instansi seperti Kementerian Komunikasi dan Digital, Kementerian Pariwisata, Korlantas Polri, Basarnas, BMKG, KNKT, PT. Jasa Marga (Persero), Astra Infra Toll Nusantara, PT. Jasa Raharja (Persero), PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero), PT. Kereta Api Indonesia (Persero), PT. KCIC, PT. PELNI (Persero), PT. Angkasa Pura Indonesia, Perum LPPNPI/AirNav, Senkom Mitra Polri, RAPI dan ORARI.


Viral Pungli Joki Pemandu Jalur Alternatif Puncak Bogor Rp850 Ribu, Apakah Permintaan Maaf Pelaku Cukup Loloskan dari Jerat Hukum?

Aparat gabungan menggelar razia dan menjaring joki pemandu jalur alternatif di kawasan Puncak, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Kamis (26/12/2024). (Liputan6.com/Achmad Sudarno).

Sebelumnya, lagi-lagi kasus pungli terjadi di kawasan Puncak, Bogor. Sebuah video yang diunggah akun TikTok @youracel menjadi viral setelah merekam pembicaraan antara pemilik mobil dan seorang pria bertopi yang belakangan diketahui sebagai joki pemandu jalur alternatif Puncak.

Dalam video yang kemudian diunggah ulang beragam pihak, termasuk akun Instagram @disbudparbogor_kab, joki itu meminta agar jasanya dibayar Rp850 ribu oleh si pemilik mobil. Pemilik mobil menolak lantaran tidak ada kesepakatan di awal soal besaran biaya yang diminta.

"Nggak boleh dong kayak gitu karena pembicaraan kita di awal seikhlasnya. Bapak awalnya bilang (sini) ikut (jalur) alternatif, saya tanya mau dibayar berapa, bapak bilang seikhlasnya, makanya saya cuma ada Rp150 ribu, karena dari tadi saya isi bensin dan sebelum itu juga muter-muter," keluh pengemudi dalam video tersebut.

Namun, joki itu tak mau kalah. Ia tetap meminta dibayar Rp850 ribu dengan membandingkannya biasa dibayar Rp250 ribu untuk jasa ojek mengantarkan penumpang di Puncak sampai ke jalan raya. "Tapi, Rp150 ribu itu udah parah pak itu. Udah kaya saya ke Bandung," jawab teman pengemudi itu.

Setelah viral, joki yang mengaku bernama Cecep Khoridin ditangkap Polres Bogor dan dinterogasi. Ia pun membuat video permintaan maaf yang ditujukan kepada korban dan masyarakat Puncak.

"Nama Cecep Khoridin, meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada wisatawan dan masyarakat Puncak, khususnya kepada pemilik akun TikTok bylibra atas kejadian video viral saya meminta uang sebesar Rp850 ribu, jasa pengantaran jalan memakai motor menuju pom bensin Tugu," katanya sambil membaca surat di video yang diunggah akun Instagram @disbudparbogor_kab, Sabtu, 21 Desember 2024.


Tetap Membela Diri Saat Meminta Maaf

Cecep pun menjelaskan bahwa uang yang diterimanya sejauh ini hanya Rp150 ribu lewat transfer bank. Ia juga dijanjikan mendapat tambahan Rp100 ribu sebagai pembayaran tahap kedua.

"Cuma tahap kedua belum jelas, enggak ada bukti fotonya. masuk apa enggaknya. Jadi, yang jelas Rp150 ribu udah saya terima," katanya. "Demikian permohonan maaf saya ini untuk dikabulkan permintaan maaf saya ini yang sebesar-besarnya," pungkasnya.

Walau begitu, pemilik akun TikTok bylibra (@youracel) tetap memaafkannya. Ia mengunggah pernyataan lewat akunnya seraya menghapus video viral terseebut dari akunnya.

"Adanya permintaan maaf dari oknum, saya dan teman-teman telah memanfaatkan oknum tersebut, dan menganggap hal ini sebagai musibah yang tidak untuk diulang," tulisnya sambil berterima kasih atas respons Polsek Cisarua dan Polsek Megamendung.

Ia juga berharap kejadian itu membuat si joki jera seraya berharap dijadikan pelajaran untuk oknum lain yang tidak bertanggung jawab. "Supaya tidak ada lagi korban selanjutnya," imbuhnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya