Cuaca Buruk, 7 Pesawat Batal Mendarat di Bandara Ngurah Rai Bali

Hujan lebat sejak pagi turut menyebabkan keterlambatan keberangkatan penerbangan dari Bandara I Gusti Ngurah Rai.

oleh Arthur Gideon diperbarui 28 Des 2024, 21:24 WIB
Dua penjaga keamanan tradisional Bali, yang secara lokal dikenal sebagai Pecalang, berpatroli selama Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945 di luar bandara internasional Ngurah Rai di Badung di pulau resor Bali pada 22 Maret 2023. (AFP/DICKY BISINGLASI)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak tujuh penerbangan tidak dapat mendarat di Bali sehingga dialihkan ke Surabaya dan Lombok pada Sabtu 28 Desember 2024. Hal tersebut diungkap oleh General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai Ahmad Syaugi Shahab.

Pembatalan penaratan tujug penerbangan tersebut dampak dari cuaca buruk hujan lebat sejak pagi. “Ketujuh penerbangan tersebut terdiri dari lima penerbangan domestik dan dua penerbangan internasional,” kata dia dikutip dari Antara, Sabtu (28/12/2024)

Adapun dua penerbangan domestik menuju Bandara Ngurah Rai Bali yang dialihkan ke Surabaya adalah penerbangan Lion Air rute Semarang-Bali dan rute Yogyakarta-Bali.

Tiga penerbangan domestik lainnya yang dialihkan ke Lombok yaitu penerbangan Batik Air rute Surabaya-Bali, Super Air Jet rute Surabaya-Bali, dan Lion Air rute Balikpapan-Bali.

“Sementara dua penerbangan internasional yang mengalami divert adalah Malindo Air Melbourne-Bali dialihkan ke Surabaya dan Air Asia Perth-Bali dialihkan mendarat ke Lombok,” ujar Syaugi.

Bandara I Gusti Ngurah Rai menjelaskan bahwa prosedur divert sendiri bagian dari keselamatan dalam penerbangan yang dapat dilakukan salah satunya saat terjadi cuaca buruk.

Terhitung hingga siang tadi, prosedur mendarat di bandara lain ini dilakukan mengingat intensitas hujan lebat yang mengakibatkan minimum visibility atau minimal jarak pandang terjadi.

 


Hujan Lebat Sejak Pagi

Syaugi juga menyampaikan hujan lebat sejak pagi turut menyebabkan keterlambatan keberangkatan penerbangan dari Bandara I Gusti Ngurah Rai.

“Data yang kami terima terdapat 10 penerbangan domestik dan empat penerbangan internasional yang mengalami keterlambatan, rata-rata 60-120 menit dari jadwal,” ujarnya.

Meski demikian hingga sore tadi seluruh penerbangan yang mengalami keterlambatan telah terbang dengan aman, begitu pula penumpang yang gagal mendarat di Bali akhirnya telah tiba.

Bandara di Bali Selatan ini sendiri selama Natal dan Tahun Baru 2025 memberi perhatian lebih dengan membentuk posko angkutan guna mengakomodir seluruh kebutuhan penumpang.

 


Terus Mmperbarui Informasi

Meski diwarnai cuaca buruk, posko tetap mencatat pergerakan penumpang yang signifikan, dimana sejak Rabu (18/12) lalu sebanyak 707.721 penumpang tercatat menggunakan angkutan udara, ini naik 7 persen dari periode yang sama 2023.

“Kami bersama seluruh stakeholder terkait mengantisipasi kondisi cuaca saat ini dengan terus melakukan koordinasi dan memperbarui informasi,” kata Ahmad Syaugi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya