Seorang peserta memegang poster bertuliskan “Dukung Yoon, Hentikan Pencurian” dalam sebuah unjuk rasa untuk mendukung Presiden Korea Selatan yang dimakzulkan, Yoon Suk Yeol, di daerah Gwanghwamun, Seoul, pada Sabtu 4 Januari 2025. (Philip FONG/AFP)
Ribuan orang yang tergabung dalam pendukung Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-Yeol melakukan aksi unjuk rasa di daerah Gwanghwamun, Seoul, Korea Selatan, Sabtu (4/1/2025). (Philip FONG/AFP)
Dalam aksinya, mereka membawa poster, mengibarkan bendera Korea Selatan dan Amerika Serikat, serta bernyanyi selama unjuk rasa berlangsung. (Philip FONG/AFP)
Para pendukung Yoon Suk-yeol juga membawa poster-poster bertuliskan "Kami akan bertarung bersama Presiden Yoon Suk-Yeol".(Philip FONG/AFP)
Sebelumnya, pada Jumat (3/1/2025), penyidik yang akan mengeksekusi surat perintah penangkapan terhadap Presiden Yoon Suk Yeol terlibat kebuntuan dengan unit militer di dalam kediaman presiden. (Philip FONG/AFP)
Kantor Investigasi Korupsi (CIO) bersama penyidik Korea Selatan membatalkan rencana penangkapan paksa Presiden Yoon Suk Yeol pada Jumat (3/1/2025) dengan alasan keamanan. (Philip FONG/AFP)
Di sisi lain, ribuan pendukung Yoon Suk Yeol terus berkumpul di dekat kediaman presiden dalam beberapa hari terakhir untuk menentang pemakzulan dan menghalangi penangkapannya. (Philip FONG/AFP)