Penyanyi gaek Rod Stewart pernah mengalami kecanduan steroid. Kini dia harus menanggung akibatnya. Stewart harus menerima, steroid itu telah menyusutkan atau mengecilkan alat vital atau penisnya.
Pada pertunjukan tahun 1980-an, Stewart mengandalkan obat-obatan tersebut untuk membantu menyetabilkan pita suaranya yang tegang. "Saya pada pertunjukan akhir 1980-an kecanduan steroid," ujarnya ke majalah Mojo seperti dikutip iBtime, Rabu (15/5/2013).
"Pada hari-hari itu kami tak bisa memonitor telinga sementara band berdentum keras terus menerus, aku pun bernyanyi terus," ujarnya.
Dengan mengonsumsi steroid, lanjut Stewart, pembengkakan di membran suara termasuk di kenopnya bisa mereda. Ia pilih mengonsumsi steroid itu karena pembengkakan bisa membuatnya tak bisa menyanyi, padahal bapak 8 anak itu harus segera melakukan pertunjukan.
Pria berusia 68 tahun itu merasakan manfaat steroid, namun obat tersebut memberi efek buruk yang tak diduganya.
Obat-obatan tersebut tak hanya membuat kejantanannya layu, tapi ia juga mengalami berbagai masalah kesehatan. "Steroid membuat gemuk dan kembung, Anda tak bisa tidur dan benar-benar marah. Ini salah satu obat yang mengerikan di dunia," tegasnya.
"Suatu malam di atas panggung di Sheffield, saya pikir saya berada di dapur dengan ibu saya karena menggerogoti perut saya. Saya mengalami pendarahan internal dan berhalusinasi." jelasnya.
Pria yang selamat dari kanker tiroid itu juga mengaku masih menggunakan steroid setahun sekali untuk membantu menyelesaikan banyak persoalan pekerjaan.
"Saya akan menggunakannya sekitar setahun sekali jika saya benar-benar harus bekerja keras. Ini bisa membuat Anda melalui seluruh kegiatan padat dengan tenang, tapi ada bayaran untuk itu. Anda tak bisa menyanyi selama seminggu," tutupnya.
(Mel/Abd/*)
Pada pertunjukan tahun 1980-an, Stewart mengandalkan obat-obatan tersebut untuk membantu menyetabilkan pita suaranya yang tegang. "Saya pada pertunjukan akhir 1980-an kecanduan steroid," ujarnya ke majalah Mojo seperti dikutip iBtime, Rabu (15/5/2013).
"Pada hari-hari itu kami tak bisa memonitor telinga sementara band berdentum keras terus menerus, aku pun bernyanyi terus," ujarnya.
Dengan mengonsumsi steroid, lanjut Stewart, pembengkakan di membran suara termasuk di kenopnya bisa mereda. Ia pilih mengonsumsi steroid itu karena pembengkakan bisa membuatnya tak bisa menyanyi, padahal bapak 8 anak itu harus segera melakukan pertunjukan.
Pria berusia 68 tahun itu merasakan manfaat steroid, namun obat tersebut memberi efek buruk yang tak diduganya.
Obat-obatan tersebut tak hanya membuat kejantanannya layu, tapi ia juga mengalami berbagai masalah kesehatan. "Steroid membuat gemuk dan kembung, Anda tak bisa tidur dan benar-benar marah. Ini salah satu obat yang mengerikan di dunia," tegasnya.
"Suatu malam di atas panggung di Sheffield, saya pikir saya berada di dapur dengan ibu saya karena menggerogoti perut saya. Saya mengalami pendarahan internal dan berhalusinasi." jelasnya.
Pria yang selamat dari kanker tiroid itu juga mengaku masih menggunakan steroid setahun sekali untuk membantu menyelesaikan banyak persoalan pekerjaan.
"Saya akan menggunakannya sekitar setahun sekali jika saya benar-benar harus bekerja keras. Ini bisa membuat Anda melalui seluruh kegiatan padat dengan tenang, tapi ada bayaran untuk itu. Anda tak bisa menyanyi selama seminggu," tutupnya.
(Mel/Abd/*)