Puluhan Sapi di Banyuwangi Terjangkit PMK

Puluhan ekor sapi di Banyuwangi dilaporkan terjangkit wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Kasusnya teridentifikasi mulai muncul pada November 2024 dan berlangsung hingga kini.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 08 Jan 2025, 21:00 WIB
Puluhan Ekor sapi di Banyuwangi terjangkit PMK (Istimewa)

Liputan6.com, Banyuwangi Sebanyak 22 ekor sapi di Banyuwangi dilaporkan terjangkit wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Kasusnya teridentifikasi mulai muncul pada November 2024 dan berlangsung hingga kini.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Banyuwangi, Nanang Sugiharto mengatakan saat ini ada 22 ekor sapi yang terjangkit PMK.

Menurut Nanang, peningkatan kasus PMK terjadi menyeluruh di sejumlah kabupaten/kota di Jawa Timur. Meski ada lonjakan kasus, kondisi Banyuwangi disebut tidak separah wilayah lain.

 “Semua sapi masih dalam penanganan kami, tidak ada yang mengalami kematian,” beber Nanang.

Nanang menjelaskan, rata-rata sapi yang terjangkit PMK cukup parah belum menerima vaksinasi. Ada pula sapi yang telah divaksin juga terpapar, namun hanya menunjukkan gejala ringan dan cepat sembuh.

Untuk menekan penyebaran, Dispertan Banyuwangi mengimbau peternak untuk mengisolasi sapi yang sakit.

Langkah pengendalian juga dilakukan melalui edukasi di pasar hewan. Dinas mengedepankan sosialisasi KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) kepada peternak dan pedagang.

Peternak diminta tidak memasukkan ternak dari luar daerah atau menjual ternak sementara waktu.

 “Ternak yang sakit jangan dikeluarkan dari kandang untuk mencegah penularan. Kami juga mengeluarkan imbauan sementara waktu jangan mendatangkan ternak dari luar,” tegas Nanang.


Status Banyuwangi Berada di Zona Merah PMK

Sama seperti kabupaten lain di Jatim, status Banyuwangi berada di zona merah PMK. Zona merah berarti masih ada laporan kasus ternak yang terpapar.

Nanang menyebut, virus PMK dapat bertahan lama di lingkungan, seperti tanah dan air. Ternak baru yang belum divaksin sangat rentan terpapar virus ini. PMK menyebar cepat melalui udara, mirip dengan flu.

Vaksinasi juga terus digeber Dispertan. Sejak tahun 2022-2024 sekitar 65 persen sapi di Banyuwangi sudah menerima vaksinasi PMK.

“Kami terus memantau dan mengupayakan langkah-langkah pengendalian. Jangan sampai PMK ini terus meluas,” ujar Nanang.

Dispertan Banyuwangi meminta masyarakat tetap tenang dalam menghadapi wabah PMK. Jangan panik dan tetap waspada, dengan tetap mengikuti langkah pencegahan yang direkomendasikan dinas

 

Infografis Vaksinasi PMK Hewan Ternak Digencarkan Jelang Idul Adha. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya