Scholes Murka, Manchester United Diklaim Tak Berubah Setahun Dikendalikan Ratcliffe

Mannchester United dinilai belum ada perubahan drastis dibawah kendali Sir Jim Ratcliffe yang sudah berkuasa setahun.

oleh Thomas diperbarui 08 Jan 2025, 17:00 WIB
Selebrasi gelandang Manchester United, Kobbie Mainoo (kanan) bersama rekannya, Diogo Dalot (tengah) dan Casemiro usai mencetak gol kedua timnya ke gawang Liverpool pada laga pekan ke-32 Premier League 2023/2024 di Old Trafford Stadium, Manchester, Minggu (7/4/2024). (AP Photo/Dave Thompson)

Liputan6.com, Jakarta- Legenda Manchester United Paul Scholes murka dengan kepemimpinan Sir Jim Ratcliffe di Old Trafford. Sudah setahun mengendalikan MU, Ratcliffe dan Ineos Grup dinilai tak bisa memberikan perubahan apapun untuk kebaikan Setan Merah.

Seperti diketahui Ratcliffe memiliki saham minoritas di MU sejak awal tahun 2024. Meski gagal membeli MU sepenuhnya dari Keluarga Glazer, Ratcliffe memegang penuh kendali mengurus klub di bidang sepak bola.

Pria Inggris itu sudah mencoba melakukan beberapa pembenahan. Beberapa sosok baru dibawa ke Old Trafford menjadi petinggi klub seperti Omar Berrada hingga Jason Wilcox.

Setahun berjalan upaya pembenahan yang dilakukan Ratcliffe tak membuat Scholes terkesan. Scholes mencibir Ratcliffe karena merasa MU tak mengalami perubahan positif sama sekali dalam setahun terakhir.

“(Ineos Group) telah bertanggung jawab (atas Manchester United) selama hampir setahun sekarang dan semuanya masih negatif. Saya tidak dapat memikirkan sesuatu yang positif yang telah mereka lakukan untuk klub sepak bola tersebut,” kata Scholes kepada The Overlap Fan Debate.

Salah satu yang disoroti Scholes adalah tiket menonton pertandingan MU di Old Trafford yang masih mahal meski prestasi tim terus loyo.

“Situasi semakin buruk di lapangan sepak bola, jadi tidak bisakah mereka mengatakan bahwa mereka akan menyediakan tiket yang lebih murah - tidak bisakah mereka memberi kita sesuatu yang positif? Bagaimana Anda bisa meminta penggemar Manchester United untuk membayar lebih banyak uang dengan apa yang ada di lapangan sepak bola?"


Harga Tiket Manchester United Naik

Pemain Manchester United, Bruno Fernandes (kedua kiri) bersama Joshua Zirkzee (tengah) dan Rasmus Hojlund (kedua kanan) melakukan selebrasi usai pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris melawan Manchester City di Stadion Etihad, Manchester, Inggris, pada 15 Desember 2024. (Paul ELLIS/AFP)

Scholes menyesalkan Ratcliffe tidak peka untuk menurunkan harga tiket laga kandang. Padahal Ratcliffe berasal dari kota Manchester dan tahu kondisi masyarakat disana yang sulit membayar tiket partai kandang MU.

“66 poundsterling untuk satu tiket itu konyol. Jika Anda memikirkan Manchester, ada begitu banyak daerah tertinggal dan Sir Jim Ratcliffe sendiri berasal dari Failsworth, yang merupakan daerah tertinggal. Jika Anda membawa satu anak, itu 120 poundsterling, jika Anda membawa keluarga, Anda akan melihat 300-400 poundsterling - itu tidak benar."

“Dari mana para pemilik ini mendapatkan kedok untuk menaikkan harga tiket? Dari segi nilai, kita mungkin mengalami musim Liga Primer terburuk yang pernah ada dan mereka berani menaikkan harga," papar Scholes.


Ratcliffe Tak Perdulikan Fans Manchester United

Scholes merasa Ratcliffe sama saja dengan Keluarga Glazer hanya mencari untung di MU sehingga tak memperdulikan suara hati dan kesusahan fans sejati.

“Tidak ada hal positif yang terjadi dengan klub sepak bola itu. Tim itu terlihat biasa-biasa saja. Mereka tidak melakukan apa pun untuk para penggemar," kata Scholes lagi.

“Jika kita memiliki Sir Jim Ratcliffe, dibandingkan dengan semua pemilik Amerika ini, yang telah menjadi penggemar United sejak tumbuh besar di daerah Manchester, dia masih menaikkan harga. Itu menunjukkan bahwa mereka tidak peduli.”


Klasemen Liga Inggris

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya