Liputan6.com, Jakarta - Tess Waresmith, seorang investor sukses dan pendiri Wealth with Tess, belajar investasi dengan banyak coba-coba.
Di usia pertengahan 20-an, dia membuat kesalahan besar dengan menyerahkan uangnya kepada penasihat keuangan yang membebankan biaya tinggi dan memberikan portofolio yang rumit serta kurang menguntungkan. Dilansir dari CNBC pada Jumat (10/1/2025).
Advertisement
Suatu saat, setelah belajar sendiri, Waresmith berhasil mengendalikan investasi dan kini memiliki portofolio senilai USD 1 juta. Kekayaannya tersebut kini tersebar di berbagai aset, antara lain properti, saham, dan kripto.
Bagi yang ingin mengikuti jejaknya, Waresmith menyarankan untuk memulai dari hal yang sederhana, belajar perlahan, dan mendiversifikasi investasi. Berikut adalah beberapa tips investasi dari Waresmith
Mulailah dengan Dana Indeks
Waresmith merekomendasikan reksa dana indeks dan ETF (Exchange-Traded Funds) sebagai langkah pertama. Dana indeks cocok untuk pemula, berikut alasannya:
1.Biaya rendah, tidak perlu membayar manajer mahal karena dana ini hanya mengikuti pergerakan indeks pasar. Biaya tahunan bisa sangat kecil, misalnya 0,03%.
2. Diversifikasi mudah, membeli dana indeks seperti “total market” langsung memberi akses ke sebagian besar pasar saham AS, mengurangi risiko kerugian besar pada satu aset tertentu.
“Dana indeks merupakan cara mudah dan murah untuk memahami pasar saham sekaligus mendiversifikasi investasi anda,” ujar Waresmith.
Pelajari dan Diversifikasi
Setelah menguasai dasar-dasar, Waresmith menyarankan untuk mencoba bidang baru secara bertahap. Dia sendiri banyak berinvestasi di properti, tetapi tidak semua orang perlu membeli rumah untuk diversifikasi.
"Jika Anda punya portofolio dasar yang baik, gunakan sebagian kecil uang untuk belajar tentang investasi lain,” katanya.
Investasikan Pakai Uang Dingin
Dia juga memperingatkan untuk tidak mengalokasikan terlalu banyak uang pada investasi berisiko tinggi seperti mata uang kripto. "Hanya investasikan jumlah yang Anda rela kehilangan," katanya.
Eksplorasi Minat Khusus
Selain dana indeks, Waresmith berinvestasi dalam ETF yang mencerminkan minat pribadinya, seperti ETF di bidang kesehatan wanita atau ganja. Namun, dia menekankan pentingnya memahami risiko sebelum mencoba investasi semacam ini.
Pentingnya Pendidikan Investasi
Semakin banyak anda belajar, semakin baik keputusan investasi anda. Namun, pastikan untuk memiliki dasar yang kuat sebelum mencoba investasi yang lebih rumit atau berisiko tinggi.
"Investasi berisiko bukan untuk pemula,” kata Waresmith. "Mulailah sederhana, dan biarkan pengalaman dan pengetahuan anda tumbuh seiring waktu."
Dengan filosofi ini, siapa pun bisa memulai perjalanan investasi mereka dengan percaya diri.
Advertisement
Kesadaran Investasi Terus Naik, Intip Sebaran Investor Saham seluruh Indonesia
Sebelumnya, jumlah Single Investor Identification (SID) pasar modal Indonesia tumbuh 20% dari 12,17 juta SID menjadi 14,58 juta SID per 29 November 2024. Jumlah tersebut merupakan jumlah SID terkonsolidasi yang terdiri dari investor saham, surat utang, reksa dana, surat berharga negara (SBN) dan efek lain yang tercatat di KSEI.
Pada periode yang sama, total aset yang tercatat di KSEI mencapai Rp 8.055 triliun. Dari persebarannya, mayoritas masih berasal dari investor di Pulau Jawa.
Merujuk data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Selasa (31/12/2024), porsi investor yang berasal dari Pulau Jawa mencapai 69,09 persen, naik dibanding porsi akhir tahun lalu sebesar 68,12 persen. Aset mencapai Rp 1.684,15 triliun atau setara 93,71 persen dari seluruh aset yang tercatat di KSEI. Aset tersebut naik dibandingkan aset akhir tahun lalu sebesar Rp 4.583,73 triliun.
Selanjutnya, porsi terbesar investor domestik berasal dari Sumatera sebesar 15,06 persen dengan aset senilai Rp 108,74 triliun. Dari sisi persentase investor, angka itu turun dibandingkan posisi akhir tahun lalu di mana Sumatera mendominasi 17,78 persen investor domestik. Namun dari sisi aset naik dari Rp 97,45 triliun yang dicatatkan pada akhir tahun lalu.
Sulawesi andil 5,44 persen dengan total aset Rp q7,85 triliun. Baik investor maupun aset mengalami kenaikan dibanding akhir tahun lalu, di mana porsi investor tercatat sebesar 5,04 persen dengan aset Rp 16 triliun.
Daerah Lain
Berikutnya Kalimantan, menyumbang 4,91 persen dari total investor pasar modal saat ini, dengan aset sebesar Rp 158,64 triliun. Porsi investor turun dibandingkan posisi akhir tahun lalu di mana Kalimantan andil 5,32 persen dari total investor pasar modal. Meski begitu, aset mengalami pertumbuhan dibanding posisi akhir tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 134,92 triliun.
Bali, NTB, dan NTT mencatatkan 3,69 persen porsi investor dengan aset senilai Rp 23,07 triliun. Kawasan ini berhasil meningkatkan porsi investor dan aset. Pada akhir tahun lalu, daerah ini mencatatkan porsi 3,58 persen dari seluruh investor yang tercatat di KSEI, dengan aset sebesar Rp 18,98 triliun.
Selain Bali, NTB, dan NTT, daerah lain yang juga mencatatkan pertumbuhan mengesankan adalah maluku dan Papua. Daerah ini menyumbang 1,27 persen investor domestik dengan aset senilai Rp 6,22 triliun. Pada akhir tahun lalu, daerah ini andil 1,17 persen dari seluruh investor pasar modal, dengan aset Rp 5,57 triliun.
Advertisement