Peluang Cuan di Era Gig Economy: Freelance jadi Pilihan?

Tren gig economy tak hanya dipicu oleh kemajuan teknologi, tetapi juga oleh perubahan pola pikir generasi muda yang lebih mengutamakan fleksibilitas dibandingkan stabilitas pekerjaan konvensional.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 08 Jan 2025, 15:45 WIB
Sistem kerja fleksibel berbasis proyek atau tugas tertentu, yang dikenal sebagai gig economy, semakin diminati di Indonesia.(Foto: Unsplash.com/Josefa nDiaz)

Liputan6.com, Jakarta - Sistem kerja fleksibel berbasis proyek atau tugas tertentu, yang dikenal sebagai gig economy, semakin diminati di Indonesia. Banyak pekerja kini memilih menjadi freelancer atau pekerja lepas, meninggalkan pekerjaan tetap demi kebebasan waktu dan tempat kerja.

Tren ini tak hanya dipicu oleh kemajuan teknologi, tetapi juga oleh perubahan pola pikir generasi muda yang lebih mengutamakan fleksibilitas dibandingkan stabilitas pekerjaan konvensional.

Namun, di balik peluang besar ini, muncul tantangan baru. Minimnya perlindungan sosial seperti jaminan kesehatan, keselamatan kerja, hingga pensiun menjadi isu utama yang perlu segera diatasi, terutama karena jumlah pekerja freelance diprediksi terus meningkat dalam beberapa tahun ke depan.

Pekerja lepas lainnya, Fani (25), memutuskan untuk serius menekuni bidang foto dan video grapher. Dia biasa mengerjakan proyek untuk wedding (pernikahan), wisuda dan berbagai event (acara) lainnya. Kini, sudah terhitung dua tahun Fani menjadi full time freelancer.

"Dulu freelance hanya buat tambahan, soalnya aku full time desainer grafis di sebuah perusahaan. Pas sudah ada perkembangan lumayan, aku resign dan memutuskan full freelance. Karna juga alat sudah memadai dari hasil full time di perusahaan tersebut," jelas Fani.

Kanal yang kerap menjadi corong Fani untuk menggaet pengguna jasa antara lain ⁠⁠Instagram, Tiktok dan Threads. Fani terus terang kalau pekerjaannya juga sedikit banyak mengandalkan bantuan artificial intelegent (AI). Namun teknologi tersebut hanya digunakan untuk fungsi koreksi.

"Sejauh ini teknologi yang AI yang aku gunakan hanya hapus object dengan AI dari fitur lightroom," ujar Fani.

 

 


Modal Utama

Ilustrasi Kerja WFA by AI Source: Freepik (Liputan6.com/Elyza Binta Chabibillah)

Berasal dari Lamongan, klien Fani kebanyakan berasal dari sekitar Surabaya, Malang, Sidoarjo, Gresik, dan Lamongan. Untuk memulai langkah sebagai pekerja lepas, Fani mengatakan modal utamanya adalah niat dan keinginan untuk berkembang terus menerus.

Sementara untuk bidang yang cocok, Fani mengatakan hal itu merupakan proses mengenali diri sendiri yang caranya akan berbeda pada masing-masing orang.

"Jadi harus tahu potensi diri sendiri dulu. Kalau jiwanya desain ya di desain. Kalau foto, ambil di foto. Atau bisa segala hal, boleh semua diambil. Soalnya freelance bebas menentukan waktu," kekeh Fani memungkasi.

 


8 Langkah Memulai Freelance

Ilustrasi. Freelance

1. Tentukan bidang keahlian

Saatnya memilih ide, tanyakan pada dirimu produk atau jasa apa yang ingin kamu tawarkan? Ini mungkin berarti mempelajari keterampilan baru atau menyelesaikan pelatihan formal sebelum kamu siap memenuhi kebutuhan klien.

2. Tentukan Keinginan

Pertimbangkan apa yang ingin kamu peroleh dari freelance tersebut. Kamu bisa saja memulainya sebagai pekerjaan sampingan, atau kamu mengerjakannya untuk kebutuhan portofolio?

Beberapa pekerja lepas juga menandatangani kontrak penuh waktu dengan sebuah instansi dengan keterikatan waktu, serta jadwal padat. Jika kamu menginginkan waktu lebih fleksibel, kamu bisa mengambil beberapa kontrak yang berskala kecil.

3. Tentukan Target Audiens

Kamu dapat mempelajari lebih lanjut tentang apa yang diinginkan klien dan apa yang kamu tawarkan, dengan mengisi portofolio di situs pencari freelance seperti Upwork dan Fiverr. Kamu tidak perlu mengambil pekerjaan apa pun dari situs tersebut, tetapi melihat iklan yang diinginkan dan membuat profil membantumu memahami apa yang dibutuhkan calon klien.

4. Tentukan Harga

Pasar untuk pekerja lepas terus berfluktuasi, dan tarif pekerja lepas bervariasi tergantung pada pengalaman dan kualitas pekerjaan mereka. Meskipun menetapkan gajimu sendiri mungkin sulit, kamu dapat menggunakan alat online atau meneliti pekerja lepas lain di wilayahmu dengan penawaran yang sama untuk membantu menentukan harga.

 

 


Langkah Selanjutnya

5. Bangun Portofolio Web yang Fantastis

Cara terbaik untuk memamerkan sebuah keahlian adalah dengan situs web portofolio yang bisa kamu tautkan di platform sosial, dan berbagi dengan calon klien melalui email atau kampanye pemasaran iklan. Laman ini adalah pusat yang dapat menampilkan bakatmu, sehingga pengunjung memahami apa yang bisa kamu lakukan.

6. Pasarkan Layanan Kamu

Setelah situs web portofolio kamu aktif dan telah menyiapkan profil sosial, inilah waktunya untuk memasarkan layanan kamu. Jaringan dengan komunitas pribadi dan profesionalmu untuk menyebarkan berita tentang penawaran yang kamu miliki, dan secara teratur menambahkan konten ke blog dan akun sosial media kamu untuk membangun merek dan meningkatkan visibilitas.

7. Pilih Klien Pertama

Untuk membangun keterampilan dan portofoliomu, pertimbangkan untuk mengerjakan proyek simulasi (misalnya membuat situs web untuk merek kecantikan palsu) atau memberikan layanan kamu kepada teman dan keluarga secara gratis. Dengan cara ini, kamu bisa memahami dan mendapatkan pengalaman sebelum bekerja untuk klien seperti organisasi besar dengan proyek yang rumit.

 

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya