4 Anak Kesayangan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia, Bakal Dipilih Patrick Kluivert?

Timnas Indonesia memasuki fase baru. Masa kepemimpinan Shin Tae-yong sebagai pelatih sudah berakhir dengan Patrick Kluivert ditunjuk sebagai pengganti.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 08 Jan 2025, 16:25 WIB
Witan Sulaeman (kiri) bersama Pratama Arhan harus berjuang keras jika mau masuk timnas Indonesia era Patrick Kluivert. (AFP/Karim Jaafar)

Liputan6.com, Jakarta - Timnas Indonesia memasuki fase baru. Masa kepemimpinan Shin Tae-yong sebagai pelatih sudah berakhir dengan Patrick Kluivert ditunjuk sebagai pengganti.

Selama masa kepelatihan Shin Tae-yong, terdapat beberapa pemain yang dianggap sebagai 'anak emas'. Mereka selalu mendapatkan kesempatan bermain di Skuad Garuda meskipun banyak pemain baru yang bermunculan, termasuk mereka yang memiliki status naturalisasi.

Salah satu pemain yang layak disebut sebagai 'anak emas' di era Shin Tae-yong adalah Pratama Arhan. Sejak debutnya bersama timnas Indonesia, pelatih asal Korea Selatan itu selalu memanggil pemain yang berposisi sebagai bek kiri tersebut.

Selain Pratama Arhan, terdapat beberapa pemain lain yang juga sering dimainkan oleh Shin Tae-yong. Sekarang, mereka harus berusaha keras untuk menarik perhatian Kluivert. Siapa saja pemain tersebut? 


1. Pratama Arhan

Pemain Suwon FC, Pratama Arhan berjalan meninggalkan lapangan setelah berlatih di sela pertandingan uji coba melawan Bhayangkara FC di Stadion PTIK, Jakarta, Senin (12/02/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Pratama Arhan telah menjadi pemain yang paling sering diturunkan oleh Shin Tae-yong dalam skuad Timnas Indonesia. Pemain yang berasal dari Blora ini telah mencatatkan 50 caps bersama Skuad Garuda, dan semua itu terjadi dalam masa kepelatihan Shin Tae-yong.

Ada beberapa alasan yang menjadikan Pratama Arhan sebagai pilihan utama. Salah satunya adalah kemampuan lemparan ke dalamnya yang dapat menjangkau jarak jauh, yang merupakan salah satu strategi penting Shin Tae-yong untuk mencetak gol. Selain itu, Arhan juga memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan berbagai posisi di lapangan.

Walaupun begitu, Arhan harus berusaha lebih keras dan mendapatkan waktu bermain yang cukup di level klub agar bisa menarik perhatian Kluivert. Dia harus bersaing dengan pemain lain seperti Shayne Pattynama dan Calvin Verdonk yang juga mengisi posisi bek kiri.

Persaingan ini menuntut Arhan untuk terus meningkatkan performanya agar tetap menjadi pilihan utama di tim. Dengan kerja keras dan dedikasi, Arhan diharapkan dapat terus bersinar dan memberikan kontribusi maksimal bagi Timnas Indonesia.


2. Asnawi Mangkualam

Timnas Indonesia unggul 1-0 atas Myanmar lewat gol yang dicetak Asnawi Mangkualam pada menit ke-77. Gol Asnawi Mangkualam tercipta setelah memanfaatkan kemelut dari lemparan ke dalam Pratama Arhan. (Foto: PSSI)

Asnawi Mangkualam diangkat menjadi kapten Timnas Indonesia di bawah kepemimpinan Shin Tae-yong, baik untuk tim senior maupun kelompok usia. Mantan pemain PSM Makassar ini telah mencatatkan 46 penampilan bersama tim nasional, di mana sebagian besar terjadi selama era Shin Tae-yong.

Asnawi memiliki kemampuan yang membuatnya tetap menjadi pilihan bagi Kluivert dalam Timnas Indonesia. Namun, seperti yang terjadi dengan Arhan, persaingan di posisi bek kanan sangatlah ketat. Sandy Walsh dapat menjadi alternatif di posisi tersebut.

Selain itu, terdapat juga Kevin Diks, Mees Hilgers, dan Eliano Reijnders yang mampu bermain sebagai bek atau wingback kanan.


3. Witan Sulaeman

Witan Sulaeman. Pengalaman bermain bersama AS Trencin di Liga Slovakia membuat Witan Sulaeman menjadi sosok yang menurut Alexandre Polking wajib diwaspadai para pemain bertahan Timnas Thailand. Pergerakan-pergerakan eksplosif dan kemampuan dribel mumpuni menjadi nilai plus pemain yang telah menyumbnag 1 gol di Piala AFF 2022 ini. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Posisi Witan Sulaeman di Timnas Indonesia kini berada dalam ancaman. Hal ini semakin nyata mengingat performanya yang kurang mengesankan bersama Persija Jakarta, di mana ia lebih sering tampil sebagai pemain pengganti.

Di sisi lain, Eliano Reijnders muncul sebagai kandidat kuat untuk mengisi posisi winger kanan. Eliano memiliki kemampuan ofensif yang sangat baik, sehingga tidak menutup kemungkinan ia akan merebut posisi yang saat ini dipegang oleh Witan Sulaeman.

Meski begitu, Witan Sulaeman telah menunjukkan prestasi yang cukup membanggakan di level Timnas. Di usianya yang baru 23 tahun, ia telah mencatatkan 46 caps bersama Timnas Indonesia.

Selain itu, Witan juga memiliki statistik yang cukup mengesankan dengan sembilan gol dan delapan assist. Dengan catatan tersebut, Witan Sulaeman tetap menjadi pemain yang patut diperhitungkan meskipun ada persaingan yang ketat.


4. Ricky Kambuaya

Ricky Kambuaya. Gelandang serang milik Persib Bandung berusia 26 tahun ini menjadi pemain tertajam kedua Timnas Indonesia di bawah asuhan pelatih Shin Tae-yong, unggul jumlah assist dari Evan Dimas. Hingga kini ia telah mencetak 5 gol dan 5 assist dari 20 laga sejak melakukan debut pada 8 Oktober 2021. Gol pertamanya dicetak saat menang 3-0 atas Chinese Taipei pada leg kedua babak playoff kualifikasi Piala Asia 2023 (11/10/2021). Sementara gol terakhirnya terjadi saat menang 3-0 atas Timor Leste pada laga persahabatan (30/1/2022). (Bola.com/Abdul Aziz)

Selanjutnya, kita membahas Ricky Kambuaya yang belakangan ini jarang mendapatkan kesempatan bermain di bawah arahan Shin Tae-yong. Kondisi ini mungkin akan semakin menantang bagi pemain Dewa United ketika Kluivert mengambil alih, mengingat banyaknya pemain yang mengisi posisi gelandang di Indonesia.

Kluivert memiliki hubungan yang erat dengan Thom Haye, yang merupakan hasil kerja sama mereka di AZ Alkmaar, melalui asistennya, Alex Pastoor. Selain Haye, ada juga nama-nama lain yang bersaing di lini tengah, seperti Ivar Jenner, Nathan Tjoe-A-On, dan Marselino Ferdinan.

Baru-baru ini, beredar kabar bahwa Jairo Riedewald mungkin akan dinaturalisasi untuk bergabung dengan Timnas Indonesia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya