Marissa Anita Ungkap Perbedaan Tiktok di China dan di Negara Lain, Algoritma Diacak-Acak

Marissa Anita ungkap perbedaan algoritma TikTok di China dan negara lain, memicu diskusi tentang FYP.

oleh Nurul Diva diperbarui 08 Jan 2025, 16:53 WIB
Marissa Anita mengungkap perbedaan algoritma TikTok di China dan seluruh dunia

Liputan6.com, Jakarta Media sosial kembali ramai membahas algoritma TikTok yang diduga berbeda di setiap negara. Melalui unggahan akun Instagram @tante.rempong.official, Marissa Anita membahas bagaimana algoritma TikTok di China diatur dengan cara berbeda dibandingkan negara lain.

Dalam unggahan tersebut, Marissa membahas fenomena FYP (For You Page) yang sering menampilkan konten tak terduga seperti tarian, aksi lucu, hingga video yang terkesan sensasional. Perbedaan algoritma ini memicu diskusi di media sosial, terutama terkait dampak edukasi dan psikologi bagi penggunanya.

Unggahan ini mendapat respon luas dengan 1.877 likes, 119 komentar, dan ribuan views dalam waktu singkat. Banyak pengguna yang setuju dan berbagi pengalaman serupa terkait isi FYP TikTok mereka. Berikut fakta-faktanya, dirangkum Liputan6, Rabu (8/1).


Mengapa Algoritma TikTok di China Diatur Berbeda?

Menurut perempuan yang juga seorang jurnalis ini, TikTok di China memiliki algoritma yang diatur dengan ketat untuk memprioritaskan konten edukatif dan inspiratif.

Konten yang tampil di FYP di China lebih sering berisi informasi sains, penemuan teknologi, dan motivasi belajar. Hal ini kontras dengan FYP di negara lain yang sering menampilkan konten hiburan ringan, bahkan cenderung tidak mendidik.

"Konten TikTok di China sama di seluruh dunia itu beda. Di China itu kan negara dengan government yang sangat kuat untuk mengontrol kan, jadi apa yang dilihat sama masyarakat China adalah yang government sudah approve," katanya di sebuah acara podcast.


Konten-Konten di TikTok China Lebih Berfaedah

Marissa menjelaskan bahwa perbedaan ini memengaruhi cara pengguna mengonsumsi konten. Lebih lanjut jika konten-konten yang dimuat di algoritma TikTok negara China, seluruhnya berfaedah. 

Di China, pengguna didorong untuk menyerap informasi yang membangun, sedangkan di negara lain, pengguna lebih sering terpapar konten hiburan yang ringan kurang mendidik.

"Jadi konten-konten di sana bagus untuk pembelajaran dan upskilling masyarakatnya, tapi ketika itu sudah di luar, apalagi di US (Amerika), karena keduanya kan (berlawanan nih), selalu bersaing lah, to powerfull nexive country to strong," katanya lagi.


Algoritma Diacak-Acak

Marissa juga menyoroti pengaruh algoritma ini terhadap generasi muda. Menurutnya, algoritma memang dibuat berbeda-beda di tiap negara dan itu bisa mempengaruhi para penggunanya.

Algoritma yang memprioritaskan hiburan membuat anak muda lebih mudah terdistraksi, sementara algoritma edukatif di China dianggap membantu mereka berkembang secara intelektual.

"Dan algoritmanya diacak-acak, nah makanya US selalu bilang, nggak yah, kita nggak mau TikTok masuk ke sini, karena kita nggak mau, you take my articles data, jadi tahu, data-data yang di US sehingga bisa berstrategi dan sebagainya," tambah Marissa.


Respons Warganet: FYP Tergantung Apa yang Sering Ditonton Penggunanya

Unggahan ini memicu diskusi luas di kolom komentar. Banyak pengguna merasa algoritma TikTok di negara lain lebih fokus pada hiburan tanpa memperhatikan nilai edukasi. Sebagian besar setuju dengan Marissa dan mempertanyakan apakah algoritma ini sengaja diatur demikian.

"Coba diterapin di Indo juga, bisa nggak ya governmentnya approve kontennya," kata warganet.

"Ada benernya juga sih, kek kemarin tiap live naik, tiba-tiba dibatasi sama TikTok sampai 3 kali dengan alasan jualan merek, padahal cuma live sulam bibir, tapi memang pas naik banget karena viewnya tembus ribuan dan rame banget yang komen. Sedangkan viewers yang nari-nari seksi dan ngemis-ngemis gitu, aman-aman aja," ungkap seorang warganet.

"Algo itu tergantung user, yah. Jadi jangan salahkan aplikasinya," timpal warganet lain

"FYP mah ya tergantung lu sering nontonnya. Kalau sering nontonya nggak berfaedah ya fypnya banyak yang nggak berfaedah," balas warganet lain.


1. Mengapa algoritma TikTok di China berbeda?

TikTok di China diatur dengan algoritma yang memprioritaskan konten edukatif untuk mendukung perkembangan intelektual pengguna.


2. Apa dampak algoritma TikTok terhadap anak muda?

Algoritma yang menampilkan konten hiburan lebih banyak dapat memengaruhi fokus dan produktivitas anak muda.


3. Apakah TikTok di negara lain bisa menerapkan algoritma seperti di China?

Secara teknis, TikTok dapat menyesuaikan algoritma, tetapi kebijakan konten di setiap negara berbeda.


4. Bagaimana cara mengatur FYP TikTok agar lebih edukatif?

Pengguna dapat mengatur preferensi dengan mengikuti akun-akun edukatif dan memblokir konten yang tidak diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya