Penjualan Mobil di AS Tembus Hampir 16 Juta Unit pada 2024, Hybrid Paling Laris

Sebanyak 15,9 juta unit mobil baru berhasil terjual di Amerika Serikat pada 2024. Jumlah tersebut, bahkan tertinggi dalam lima tahun terkahir

oleh Arief Aszhari diperbarui 09 Jan 2025, 10:12 WIB
Toyota Camry 2025 siap meluncur di Thailand pada 10 Oktober 2024. (Paultan)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 15,9 juta unit mobil baru berhasil terjual di Amerika Serikat pada 2024. Jumlah tersebut, bahkan tertinggi dalam lima tahun terkahir. Demikian dilansir Wards Intelligence, Kamis (9/1/2024).

Pencapaian penjualan mobil di Negeri Paman Sam ini, karena semakin banyak tempat pengisian ulang, insentif yang lebih tinggi, dan melonjaknya permintaan kendaraan hibrida.

Menurut kantor berita tersebut, sebagian besar produsen mobil berhasil pada tahun lalu dengan menyesuaikan diri dengan permintaan kendaraan listrik yang melambat, dan mengandalkan bisnis intinya, yaitu truk dan SUV bensin. Beberapa memanfaatkan peningkatan minat terhadap kendaraan hibrida, yang penjualannya melonjak 36,7 persen dibanding 2023.

Berbicara merek yang paling laris, General Motors masih menjadi nomor satu, dengan penjualan 2,7 juta unit pada 2024. Sedangkan Toyota berhasil naik 3,7 persen, yang dibantu oleh penjualan Camry yang hanya ditawarkan versi hybrid, serta RAV4.

"Untuk mobil hibrida, kami kehabisan stok, pelanggan menginginkannya, kami tidak pernah merasa cukup. Kendaraan listrik bertenaga baterai, bahkan dengan insentif besar yang kami keluarkan dan insentif dari pemerintah federal, permintaannya tidak begitu tinggi," kata kepala penjualan dan pemasaran Toyota Amerika Utara, David Christ.

Sementara itu, Ford menjual kendaraan hibrida hampir dua kali lipat lebih banyak daripada kendaraan listrik pada 2024, dengan total 187.426 unit atu lebih tinggi dibandingkan 97.865 unit pada 2023. Jumlah tersebut, artinya ada kenaikan sebesar 4,2 persen, secara tahunan.


Penjualan Stellantis

Stellantis akan memprioritaskan produksi mobil listrik (CNET)

Sedangkan penjualan Stellantis dan Tesla merosot dibanding 2023. Stellantis, bergulat dengan dampak dari strategi penetapan harga agresif yang menyebabkan CEO Carlos Tavares tiba-tiba mengundurkan diri.

Pada tahun lalu, Stellantis menjual 15 persen lebih sedikit kendaraan, dan mencatat penurunan penjualan untuk merek Ram, Jeep, dan Dodge.


Infografis Mobil Maung Pindad

Infografis Mobil Maung Pindad Bakal Jadi Tunggangan Menteri hingga Pejabat. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya