Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) siap meresmikan 6 bendungan baru yang tersebar di 5 provinsi pada awal 2025. Guna menyokong program swasembada pangan milik Presiden Prabowo Subianto.
Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan, bendungan sebagai salah satu infrastruktur sumber daya air memiliki peran penting dalam mewujudkan swasembada pangan.
Advertisement
"Kita sepakat bahwa infrastruktur sumber daya air sangat penting untuk mendukung sasaran swasembada pangan dan oleh karena itu terus kita lanjutkan. Kita bisa melihat misalkan dari bendungan, bendung, lalu masuk ke irigasi primer, sekunder, dan tersier hingga langsung ke sawah-sawah," terangnya, Rabu (8/1/2025).
Enam bendungan yang siap diresmikan di awal 2025 ini meliputi Bendungan Rukoh dan Keureuto di Aceh, Bendungan Jlantah di Jawa Tengah, Bendungan Sidan di Bali, Bendungan Marangkayu di Kalimantan Timur dan Bendungan Meninting di Nusa Tenggara Barat.
Bendungan Rukoh terletak di Kabupaten Pidie memiliki kapasitas tampung 128 juta m³. Bendungan ini akan mengairi area irigasi seluas 11.950 ha dengan pola tanam padi-padi-palawija dan intensitas tanam 300 persen, serta mengurangi potensi banjir hingga 89,62% serta potensi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) 140 MW.
Selain itu, bendungan ini menyediakan air baku sebesar 0,90 m³ per detik. Pembangunannya dilaksanakan pada 2018-2024 dengan biaya APBN Rp 1,7 triliun.
Selanjutnya, Bendungan Keureuto terletak di Kabupaten Aceh Utara memiliki kapasitas tampung 216 juta m³. Bendungan ini dirancang untuk mengairi 9.455 Ha lahan irigasi, menyuplai air baku 0,5 m³ per detik untuk 5 kecamatan di Kabupaten Aceh Utara.
Kemudian, bisa menghasilkan listrik 6,34 MW, sekaligus mereduksi banjir hingga 30 persen di Kabupaten Aceh Utara meliputi Kecamatan Matang Kuli, Kecamatan Lhoksukon dan kecamatan Tanah Luas. Pembangunan dilaksanakan dalam kurun waktu 2016-2024 dengan biaya APBN Rp 2,73 Triliun.
Bendungan Jlantah dan Bendungan Sidan
Bendungan Jlantah di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah memiliki kapasitas tampung 10,97 juta m³. Bendungan ini memiliki manfaat untuk irigasi seluas 1.494 ha, reduksi banjir 87 ha, air baku 0,1 m³ per detik dan potensi listrik 0,6 MW. Pembangunan bendungan ini dilaksanakan pada 2019-2024 dengan anggaran Rp 1,02 triliun.
Di Bali, Bendungan Sidan yang memiliki kapasitas tampung 5,76 Juta m³ siap diresmikan. Bendungan ini memiliki manfaat untuk air baku 1,75 m³ per detik dan potensi listrik tenaga mikrohidro sebesar 0,65 MW. Bendungan ini dibangun pada 2018-2024 dengan anggaran Rp 1,8 triliun.
Advertisement
Bendungan Marangkayu dan Bendungan Meninting
Lalu, Bendungan Marangkayu di Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur memiliki kapasitas tampung 12,3 juta m³. Bendungan ini memiliki manfaat untuk irigasi 1.500 ha, air baku 0,45 m³ per detik dan potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) 135 kWh. Bendungan ini dibangun pada 2023-2024 dengan anggaran Rp 191,26 miliar.
Bendungan keenam yang siap diresmikan yakni Bendungan Meninting di Kabupaten Lombok Barat, NTB yang memiliki kapasitas tampung 12 juta m³. Bendungan ini memiliki manfaat irigasi 1.559 ha, air baku 0,15 m³ per detik dan potensi listrik 0,8 MW. Bendungan ini dibangun pada 2019-2024 dengan anggaran Rp 1,4 triliun.